This Author published in this journals
All Journal NALARs
Triatno Yudo Harjoko, Triatno Yudo
Departemen Arsitektur Universitas Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

FENOMENA BENTUK DAN WUJUD ARSITEKTURAL: Antara Materialitas, Representasi dan Muatan Kehidupan Keseharian dari Permukiman Kampung Perkotaan Harjoko, Triatno Yudo
Nalars Vol 10, No 2 (2011): NaLARs Volume 10 Nomor 2 Juli 2011
Publisher : Nalars

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK. Pengetahuan arsitektur yang bukan fisik (kultur material), yakni artefak lingkung bangun dan keteknikannya, banyak dijelaskan melalui ide metafisik (non-material culture) hasil reka-pikir yang tidak terkait langsung dengan obyek fisik yang diamati. Ide metafisik arsitektural tidak dapat diklaim sebagai pengetahuan yang tetap. Kampung sebagai topik diskusi dalam tulisan ini akan dibahas bukan dari aspek fisik, seperti teknologi, tipologi, yang seringkali dipahami sebagai ide yang tetap dan tergeneralisasi, tetapi sebagai fenomena kehadiran bermukim sekelompok masyarakat perkotaan. Tropotopia sebagai sebuah ide untuk membahas kampung perkotaan suatu ‘ada’ akan mengungkap ‘apa’ dan ‘keapaan’nya. Ide ini juga dimaksud sebagai penjelasan tandingan dari ide kampung yang ada secara umum. Kata kunci: Kampung perkotaan, Bentuk, Wujud, dan Tropotopia ABSTRACT. Architecture as knowledge can be conceived as material or non-material culture. Analysis on non-material culture is basically a metaphysic; it cannot be claimed as fixed knowledge. Kampung can be discussed in this sense, as a non-material culture. Its does not concern technology (techne) or even typology, but as an existence or ‘being in the world’ – a phenomenon of human settlement di urban settings. Tropotopia as a metaphysical idea is bring forward to analyze urban kampung conceived as a being. It will discuss urban kampung to uncover ‘what’ and ‘whatness’ of it. This analyisis is also to put forward a rival paradigm against what is traditionally or generally accepted in architectural discourse. Keywords: urban kampung, form,appearance,tropotopia