Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

PENGARUH RUANG TERBUKA TERHADAP KINERJA PEGAWAI Kasus: Kantor Pusat BMKG Jakarta hantono, Dedi
Nalars Vol 12, No 2 (2013): Nalars Volume 12 Nomor 2 Juli 2013
Publisher : Nalars

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK. Ruang terbuka merupakan ruang yang pertama kali dirasakan setiap kali manusia memasuki suatu bangunan untuk memulai aktifitasnya termasuk ruang terbuka pada kantor. Segala sesuatu yang dirasakan pada ruang terbuka tersebut turut mempengaruhi para pegawai dalam memulai aktifitas pekerjaannya. Dalam kasus ini, Kantor Pusat BMKG yang terdiri dari beberapa massa bangunan dihubungkan oleh ruang terbuka. Oleh karenanya selain membawa dampak ketika pada saat memulai aktifitas pekerjaan, ruang terbuka ini turut dirasakan sepanjang hari karena mobilitas para pegawainya yang harus berpindah dari satu gedung ke gedung yang lain. Dampak tersebut turut pula mempengaruhi kinerja para pegawai yang bekerja di dalamnya. Kata kunci : ruang terbuka, kinerja, pegawai ABSTRACT. Open space has been determined as a space that will be faced and felt at a first time peoples entering the building to begin their activities including open space within office area. Usually all employees within office area will be affected to the ambience and atmosphere of the open space. How good or comfort the open space will affect the performance of the employees in initiating their activities. As a case study, Kantor Pusat BMKG has been conducted to represent the existence of open space within office area. This office consists some buildings which have been related by open space between buildings. Furthermore, this open space will not just affect the employees in initiating their activities but also give some impacts to the whole day’s activities. This is because the open space also has a function for employee’s mobility from one building to another. The comfort of open space will affect the performance of the employees for the whole day’s activities.          Keywords : open space, performance, employee
Kajian Ruang Publik Kota Antara Aktivitas Dan Keterbatasan Hantono, Dedi; Hanafiah, Ully Irma Maulina; Sidabutar, Yuanita FD
Arsir Vol 2, No 2 (2018): ARSIR
Publisher : Universitas muhammadiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/arsir.v2i2.1286

Abstract

Ruang esensinya adalah tempat manusia hidup dan beraktivitas. Namun tidak semua aktivitas dapat terakomodir karena setiap ruang dibatasi dengan fungsinya masing-masing. Bagi ruang pribadi keterbatasan ruang tersebut merupakan karakteristik utama bagi ruang itu sendiri sedangkan pada ruang publik yang memiliki berbagai macam aktivitas harus dapat menampung berbagai aktivitas di dalamnya. Untuk itulah perlu dilakukan kajian mengenai ruang publik terhadap permasalahan keterbatasan ruang yang sering ditemukan. Tulisan ini merupakan hasil kajian literatur mengenai timbulnya ruang bersama pada ruang publik kota. Ada beberapa teori yang diambil dari beberapa ahli serta beberapa hasil penelitian dalam artikel jurnal untuk mendukung teori dan melihat kenyataan di lapangan. Pada akhir tulisan diambil suatu kesimpulan untuk melihat bagaimanakah terbentuknya ruang bersama di ruang publik kota.
KAJIAN RUANG PUBLIK KOTA ANTARA AKTIVITAS DAN KETERBATASAN Hantono, Dedi; Sidabutar, Yuanita F D; Hanafiah, Ully I M
LANGKAU BETANG: JURNAL ARSITEKTUR Vol 5, No 2 (2018): December
Publisher : Department of Architecture, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (188.277 KB) | DOI: 10.26418/lantang.v5i2.29387

Abstract

Ruang esensinya adalah tempat manusia hidup dan beraktivitas. Namun tidak semua aktivitas dapat terakomodir karena setiap ruang dibatasi dengan fungsinya masing-masing. Bagi ruang pribadi keterbatasan ruang tersebut merupakan karakteristik utama bagi ruang itu sendiri sedangkan pada ruang publik yang memiliki berbagai macam aktivitas harus dapat menampung berbagai aktivitas di dalamnya. Untuk itulah perlu dilakukan kajian mengenai ruang publik terhadap permasalahan keterbatasan ruang yang sering ditemui. Tulisan ini menggunakan metode kualitatif dengan melakukan pendekatan kajian literatur. Ada beberapa literatur yang diambil dari beberapa ahli serta beberapa hasil penelitian dalam artikel jurnal untuk mendukung teori dan melihat kenyataan di lapangan. Pada akhir tulisan diambil suatu kesimpulan bahwa keterbatasan ruang publik terhadap berbagai macam aktivitas yang berlangsung di dalamnya dengan terbentuknya ruang bersama baik secara permanen maupun bergantian (waktu tertentu).URBAN PUBLIC SPACE STUDIES BETWEEN ACTIVITIES AND LIMITATIONSThe essence of space is a place where humans live and doing their activities. But not all activities can be accommodated because space is limited by their functions. For private space, space limitations are the main characteristics for space itself, while in public spaces that have various kinds of activities must be able to accommodate multiple activities in it. For this reason, a study of public space needs to be done on the problems of space limitations that are often encountered. This paper uses qualitative methods by conducting a literature review approach. There is some literature taken from several experts and several research results in the journal for support the theory and see the reality in the field. At the end of the writing, it was concluded that the limitations of the public space for various kinds of activities take place in it with the formation of shared spaces both permanently and alternately (certain times).
POLA AKTIVITAS RUANG TERBUKA PUBLIK PADA KAWASAN TAMAN FATAHILLAH JAKARTA Hantono, Dedi
Jurnal Arsitektur Komposisi Vol 11, No 6 (2017): Jurnal Arsitektur KOMPOSISI
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (854.617 KB) | DOI: 10.24002/jars.v11i6.1360

Abstract

Abstract: Fatahillah Park in front of Fatahillah Museum is part of Jakarta Kota area (called Kota Tua, Old Town) which is a conservation area. Fatahillah Park currently serves as a public open space surrounded by historic buildings on four sides. As a public open space, Taman Fatahillah is visited by people from various regions in Indonesia and foreign tourists, so there are various activities in it. This paper describes the results of research on the pattern of human activity (visitors) in Taman Fatahillah. The research used qualitative approach and descriptive analysis method. As a result, as a public open space, Taman Fatahillah is accessed by anyone and within the timeframe from morning to evening. Activities that take place in Taman Fatahillah are dominated by secondary actors (visitors) while the primary actors (traders) are limited by a certain place and time. The activity on the path space forms a linear pattern and on an open field forming a random pattern.Keywords: public open space, activities, area, conservation, urban designAbstrak: Taman Fatahillah di depan Museum Fatahillah adalah bagian dari kawasan Jakarta Kota (disebut Kota Tua) yang merupakan kawasan konservasi. Taman Fatahillah saat ini berfungsi sebagai ruang terbuka publik yang dikelilingi oleh bangunan-bangunan bersejarah pada empat sisi. Sebagai ruang terbuka publik, Taman Fatahillah didatangi orang-orang dari berbagai daerah di Indonesia dan wisatawan manca negara, sehingga muncul beragam aktifitas di dalamnya. Tulisan ini memaparkan hasil penelitian tentang pola aktivitas manusia (pengunjung) di Taman Fatahillah. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dan metode analisis deskriptif. Hasilnya, sebagai ruang terbuka publik, Taman Fatahillah diakses oleh siapa saja dan dalam rentang waktu dari pagi hari hingga malam hari. Aktivitas yang berlangsung di Taman Fatahillah didominasi oleh pelaku sekunder (pengunjung) sedangkan pelaku primer (pedagang) dibatasi oleh tempat dan waktu tertentu. Aktivitas pada ruang jalan membentuk pola linier dan pada lapangan terbuka membentuk pola acak.Kata Kunci: ruang terbuka publik, aktivitas, kawasan, konservasi, rancang kota
ADAPTASI SETING RUANG PASAR JIUNG TERHADAP KEHADIRAN PASAR TEMPORER DI JALAN KEMAYORAN GEMPOL BARAT JAKARTA Hantono, Dedi; Butudoka, Zubair; Prakoso, Aditha Agung; Yulisaksono, Danang
Jurnal Arsitektur ZONASI Vol 2, No 2 (2019): Jurnal Arsitektur Zonasi Juni 2019
Publisher : KBK Peracangan Arsitektur dan Kota Program Studi Arsitektur Fakultas Pendidikan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jaz.v2i2.13628

Abstract

Pasar Jiung adalah pasar tradisional yang berada pada empat sisi jalan di daerah Kemayoran Jakarta Pusat yaitu tepatnya berada pada sisi Jalan Benyamin Sueb, Jalan Haji Ung, Jalan Kemayoran Gempol Barat dan Jalan Kemayoran Gempol Utara. Pada sisi dalam deretan kios-kios pasar tersebut terdapat permukiman padat penduduk. Pada umumnya kios-kior pasar yang ada dimiliki oleh warga dari permukiman tersebut. Mereka berhuni sekaligus berdagang sudah dalam wakrtu yang cukup lama. Namun keberadaan Pasar Jiung beberapa tahun belakangan ini sedikit “terusik” dengan kehadiran pasar temporer yang menempati lokasi yang sama dengan Pasar Jiung yaitu pada ruas Jalan Kemayoran Gempol Barat. Deretan kios pasar temporer ini terbuat dari konstruksi yang bisa dibongkar-pasang. Melihat keberadaan pasar temporer yang masih hadir sampai saat ini menandakan bahwa kehadiran pasar temporer ini telah diterima oleh masyarakat Pasar Jiung. Hipotesa ini diperkuat dengan melakukan penelitian yang menggunakan metode deskriptif kualitatif. Adanya hubungan timbal balik yang saling menguntungkan menjadikan alasan utama diterimanya pasar temporer ini. Masyarakat Pasar jiung pun melakukan beberapa penyesuaian dengan hadirnya pasar baru tersebut. Selain Pasar Jiung itu sendiri, daerah di sekitarnya juga melakukan beberapa penyesuaian seting ruang.
PERGERAKAN PASAR KAGET RUSUNAWA MARUNDA JAKARTA UTARA Aisy, Karlina Rahdatul; Aflah, Saffanah Zhahirah; Azkiawati, Diana; Hantono, Dedi
Border: Jurnal Arsitektur Vol 2 No 1 (2020): JUNI 2020
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/border.v2i1.39

Abstract

The increasing needs of daily life is certainly involve the market. The market is one of place for business opportunities for traders, the majority of which have small businesses. As the number of consumer demand increases for the necessities of life, then formed a market known as the 'shocking market'. It named “shocking” market because the market is temporary with traders who are always moving locations to find a crowded point of buyers. The activity is only for some time and lasts only a few hours. Usually this shocking market stands at a place that has other functions, such as a sidewalk or open field that has a potential point of bustling buyers in the surrounding environment. The shocking market presence can be assessed through its movement patterns, in which the movement patterns of traders by means of groups and at certain times are the background of this study. The presence of the shock market was reviewed in order to uncover the pattern of movement of traders in the shock market in the Marunda Rusunawa area. The method used is a qualitative rationalistic method, with interview and observation techniques in the field. The results of this study shows the movement pattern of the shocking market traders in Marunda Rusunawa and the reasons behind them moving in groups.
KAJIAN ARSITEKTUR INDUSTRIAL PADA BANGUNAN HOTEL (STUDI KASUS: CHARA HOTEL, BANDUNG) Hamdani, Larastika Nur; Hantono, Dedi
MODUL Vol 21, No 1 (2021): MODUL vol 21 nomor 1 tahun 2021 (article in press)
Publisher : architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/mdl.21.2.2021.21-28

Abstract

Perkembangan bidang industri di Indonesia berperan penting dalam perekonomian nasional. Perkembangan industri pariwisata juga terlihat pada pembangunan hotel. Hotel yang sering dijumpai merupakan hotel dengan nuansa mewah sehingga dalam perawatannya memakan biaya yang mahal. Untuk itu, konsep Arsitektur Industrial merupakan suatu konsep yang mengedepankan aspek fungsional dan efisien dengan menggunakan material yang tidak difinishing namun tetap mempertimbangkan estetika design sehingga dapat menekan biaya yang dikeluarkan. Arsitektur Industrial merupakan langgam yang muncul dan berkembang pada masa modern yang berhubungan dengan penyesuaian dan pemanfaatan kembali suatu barang bekas bangunan pabrik menjadi furniture interior. Karakteristik dari Arsitektur Industrial adalah dengan menggunakan bentuk geometrik dan garis-garis tegas, penggunaan warna alami dan warna monokrom dari material aslinya, kejujuran dalam penggunaan material dan ekspos sistem utilitas. Penelitian ini dilakukan untuk melihat penerapan karakteristik Arsitektur Industrial pada Bangunan Hotel dengan cara melakukan studi literatur dan mengkaitkannya dengan studi kasus. Studi kasus yang dipilih merupakan bangunan Chara Hotel, dari studi kasus tersebut akan dianalisis dengan mengkaitkan data studi kasus dengan karakteristik Arsitektur Industrial. Dari analisis tersebut didapatkan hasil berupa penerapan karakteristik konsep Arsitektur Industrial pada Chara Hotel dari segi eksterior maupun interior. 
KAJIAN ARSITEKTUR ETNIK PADA BANGUNAN PASAR TRADISIONAL (STUDI KASUS: PASAR BADUNG DI BALI) Chandra, Aulia Widya; Hantono, Dedi
MODUL Vol 21, No 1 (2021): MODUL vol 21 nomor 1 tahun 2021 (article in press)
Publisher : architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/mdl.21.1.2021.1-9

Abstract

Keberagaman suku bangsa yang dimiliki oleh setiap negara khususnya negara Indonesia merupakan suatu aset berharga yang harus dijaga dan dilestarikan oleh bangsa Indonesia. Setiap suku bangsa memiliki tradisi kebudayaan yang berbeda sesuai dengan daerahnya masing-masing. Namun, seiring berkembangnya zaman, nilai lokal yang terkandung dalam kebudayaan tradisional tersebut perlahan mulai luntur. Agar ciri khas kebudayaan tradisional di suatu daerah tidak hilang, maka hadirnya konsep Arsitektur Etnik ini dapat dijadikan sebagai alat untuk melestarikan kebudayaan suatu bangsa. Salah satu bangunan yang menerapkan konsep Arsitektur Etnik yaitu Pasar Badung yang ada di Bali. Pembangunan pasar ini mencerminkan kebudayaan Etnik Bali yang sangat ekspresif dan mengedepankan aspek religi (agama hindu). Pengekspresian tersebut dapat dilihat melalui interaksi masyarakat Bali dengan lingkungannya yang terkandung dalam konsep Tri Hita Karana. Penataan ruang pada Pasar Badung memiliki nilai filosofi yang tinggi. Begitu pun dengan bentuk bangunan serta penerapan ornamen bangunannya. Penggunaan unsur tradisional seperti kori pada Pasar Badung membuat bangunan ini semakin menunjukan karakternya sebagai bangunan asli Etnik Bali. Penggunaan ornamen dengan unsur hindu yang kental dan permainan warna yang kontras serta penggunaan tekstur material lokal seperti batu bata juga dapat menonjolkan karakter dari Arsitektur Etnik Bali yang kuat. Dengan menerapkan unsur tradisional yang terkandung dalam kebudayaan Bali, bangunan pasar ini telah menunjukan identitasnya sebagai Etnik Bali yang diwujudkan dalam desain bangunan Pasar Badung. Penelitian ini bermaksud untuk mendeskripsikan serta mengetahui penerapan konsep Arsitektur Etnik pada bangunan Pasar Badung. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif kualitatif pada studi kasus.
EKSTERNALITAS RUANG DARI KEBERADAAN PASAR ULAR TERHADAP PERMUKIMAN DI SEKITARNYA Nugraha, Aditya Fhazar; Ramanindra, Muhammad; Ghiyas, Muhammad; Hantono, Dedi
Jurnal Ilmiah Desain & Konstruksi Vol 18, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Gunadarma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35760/dk.2019.v18i2.2334

Abstract

Hampir semua pasar yang ada di Indonesia memberikan dampak bagi lingkungan sekitarnya. Eksternalitas ruang yang terjadi akibat terbentuknya sebuah ruang baru yang digunakan sebagai tempat interaksi sosial dan ekonomi menjadi sebuah bahasan yang menarik untuk diteliti. Eksternalitas ruang, baik itu positif maupun negatif akan memiliki nilai dan bobot yang berbeda tergantung dari rentang waktu dan cakupan wilayah yang terjadi. Pasar Ular merupakan salah satu pasar informal yang terletak di Kecamatan Koja, Jakarta Utara. Letaknya berbatasan langsung dengan pemukiman warga Rawabadak sehingga berdampak terhadap permukiman mereka. Untuk itu penelitian dilakukan dengan metode kualitatif dengan melakukan pendekatan deskriptif. Dari metode yang dilakukan terlihat dampak tersebut memaksa penduduk sekitar melakukan penyesuaian agar dapat hidup nyaman. Upaya-upaya penyesuaian tersebut mengubah kebiasaan dan gaya hidup mereka.
Penggunaan Kawasan Tepi Sungai oleh Pedagang Pasar Informal pada Banjir Kanal Timur (BKT) di Jakarta Buana, Muhammad Cakra; Wicaksono, Muhammad Rizky Teguh; Hantono, Dedi
Sinektika: Jurnal Arsitektur Vol 17, No 2: Juli 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2242.715 KB) | DOI: 10.23917/sinektika.v17i2.10909

Abstract

Kawasan tepian sungai merupakan daerah pertemuan antara air dan daratan yang sering disebut dengan waterfront. Saat ini komodifikasi lahan tepian sungai sering kali ditakar dari “nilai tukar” bukan “nilai guna” pada akhirnya akan menghasilkan intervensi publik yang menerus dan sistematik. Banjir Kanal Timur (BKT) merupakan contoh konkrit proses perencanaan kota yang mendapatkan intervensi publik, walaupun penataan kawasan tepi sungai Banjir Kanal Timur sebagai kawasan waterfront city telah memiliki landasan hukum. Di samping itu adanya pertumbuhan pasar malam pada jalur Bajir Kanal tersebut, yang tumbuh secara organik dan memanjang sepanjang sungai Banjir Kanal Timur. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif untuk mengetahui penggunaan ruang pada Banjir Kanal Timur oleh pedagang pasar informal yang tumbuh disana. Hasil penelitian ini mengindikasikan adanya pasar informal di lokasi penelitian, yang membawa dampak tumbuhnya wisata lokal khususnya kuliner.