Fasilitas dan informasi kesehatan yang minimal menyebabkan rendahnya pemahaman masyarakat mengenai informasi pengelolaan obat dan swamedikasi. Informasi pengelolaan obat yaitu dapatkan, gunakan, simpan, buang obat yang dikenal sebagai DAGUSIBU. Tujuan konseling ini yaitu mengenalkan DAGUSIBU obat di kalangan remaja. Peserta dari kegiatan ini sebanyak 34 siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) Satap Bujur Barat Pamekasan yang dilaksanakan pada tanggal 10 Desember 2022. Peserta secara langsung mendapatkan leaflet yang berisi materi DAGUSIBU. Penjelasan materi dengan metode ceramah melalui media powerpoint yang didukung dengan perlengkapan peraga obat-obatan sebagai contoh penerapan DAGUSIBU. Pelaksanaan kegiatan ini meliputi pretest, konseling tentang DAGUSIBU obat, diskusi, tanya jawab dan ditutup dengan posttest. Dari hasil evaluasi konseling mengenai DAGUSIBU obat menunjukkan respon yang sangat baik, ditandai dengan atensi peserta melalui diskusi dan tanya jawab. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan rata-rata skor pretest dan posttest yaitu sebesar 107%. Kesimpulan dari kegiatan ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan pemahaman mengenai pengelolaan obat DAGUSIBU setelah diberikan konseling.Minimal health facilities and Information cause low public understanding of drug management information and self-medication. Drug management information, i.e. gets, uses, stores, and disposes of drugs, is known as DAGUSIBU. The purpose of this counselling is to introduce DAGUSIBU drugs among adolescents. The participants of this activity were 34 students of Satap Bujur Pamekasan Junior High School (SMPN), which was held on December 10, 2022. Participants directly received a leaflet containing DAGUSIBU material. Explanation of the material by the method of lectures through the media PowerPoint supported with props drugs as an example of the application of DAGUSIBU. The implementation of this activity includes a pretest, counselling about DAGUSIBU drugs, discussion, question and answer and closed with a posttest. The evaluation of socialization about DAGUSIBU drugs showed a very good response, marked by participants' attention through discussion and question and answer. This activity's results showed an increase in the average pretest and posttest scores of 107%. This activity's conclusion shows an increased understanding of DAGUSIBU drug management after counselling.