p-Index From 2019 - 2024
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Manfish Journal Kapuas
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERBANDINGAN KOMPOSISI KIMIA, ASAM LEMAK, ASAM AMINO IKAN TOMAN (Channa micropeltes) DAN IKAN GABUS (Channa Striata) DARI PERAIRAN KALIMANTAN BARAT Evi Fitriyani; Nani Nuraenah; Ika Meidy Deviarni
Jurnal Kelautan, Lingkungan, dan Perikanan Vol 1 No 2 (2020): MANFISH JOURNAL
Publisher : Jurusan Ilmu Kelautan dan Perikanan Politeknik Negeri Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.857 KB) | DOI: 10.31573/manfish.v1i02.121

Abstract

Ikan toman (Channa micropeltes) dan ikan gabus (Channa striata) salah satu ikan ekonomi penting lokal dari perairan Kalimantan Barat yang bisa dipercaya sebagai penyembuh luka karena memiliki kandungan albumin dan protein yang tinggi. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi komposisi dari ikan toman dan ikan gabus dari Kalimantan Barat diantaranya kandungan proksimat, kalsium (Ca), zat besi (Fe) fosfor (F), asam amino dan asam lemak. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa ikan gabus dan ikan toman dari perairan Kalimantan Barat mempunyai potensi sebagai sumber albumin dan memiliki kandungan asam amino yang tinggi, hal ini dilihat dari hasil analisis kandungan albumin dari ikan toman sebesar 3,6147 gr/dL dan ikan gabus sebesar 3,3076 gr/dL. Hasil analisis kandungan gizi ikan toman dan ikan gabus meliputi kadar air sebesar 72,16% dan 77,84%, protein sebesar 24,75% dan 20,21%, abu sebesar 1,65% dan 1,13%, lemak sebesar 0,89% dan 0,20%, karbohidrat sebesar 0,55% dan 0,62%, kalsium (Ca) sebesar 69,0 mg/kg dan 11,04 mg/kg, fosfor (F) sebesar 0,457% dan 0,532% dan zat besi (Fe) sebesar 0,17 mg/kg dan 3,40 mg/kg. Kandungan asam lemak jenuh yang tertinggi pada ikan toman dan ikan gabus adalah kandungan asam palmitat dan kandungan asam lemak tak jenuh yang tertinggi pada ikan toman dan ikan gabus adalah asam oleat. Komposisi asam amino pada ikan toman dan ikan gabus yang diidentifikasi terdapat 16 jenis asam amino terdiri dari asam amino non esensial yaitu asam glutamate dan asam amino esensial yaitu lisin.
Optimalisasi Hasil Tangkapan Nelayan Menjadi Produk Olahan Perikanan, Sungai Dungun Kecamatan Sungai Kunyit Evi Evi Fitriyani; Untung Trimo Laksono; Ika Meidy Deviarni
Kapuas Vol 3 No 2 (2023): Kapuas : Jurnal Publikasi Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Politeknik Negeri Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31573/jk.v3i2.550

Abstract

Desa Sungai Dungun Kecamatan Sungai Kunyit merupakan kawasan yang terletak disepanjang perairan pantai, muara sungai dan perairan laut. Pemanfaatan perairan ini merupakan sumber utama bagi para penduduk untuk penangkapan ikan. Hasil tangkapan ikan dari nelayan hanya dijual dalam bentuk mentah, yang harus dijual pada hari itu juga. Jika terjadi peningkatan bahan baku yang berlebih, maka bahan baku hanya dikonsumsi sendiri dan dijadikan ikan kering saja. Transfer teknologi yang diberikan dalam kegiatan PKM ini adalah mengenai penanganan perikanan hasil yang baik, diharapkan para nelayan apabila dalam menangkap ikan harus memperhatikan factor-faktor yang dapat menyebabkan kebusukan ikan. Jiwa kewirausahaan sangat diperlukan agar masyarakat memahami arti dalam menemukan sumber peluang usaha atau mengembangkan ide bisnis. Metode yang digunakan dalam kegiatan IPTEK ini adalah aplikasi langsung dengan memberikan pelatihan kepada wanita nelayan mengenai penanganan hasil tangkapan dan optimalisasi ikan hasil tangkapan, kewirausahaan dan Diversifikasi olahan Kaki Naga dan Nugget Ikan. Salah satu indikator yang dapat digunakan untuk mengetahui bahwa tujuan tersebut tercapai adalah dengan memberikan kuisoner dan wawancara kepada masyarakat. Hasil yang didapat bahwa Hasil data hasil kuisioner yang diberikan setelah pelatihan menyatakan bahwa 100% rata-rata masyarakat belum ada gambaran untuk membuka usaha sendiri karena kendala modal dan 100% peserta pelatihan menyatakan bahwa pelatihan yang diberikan sudah memberikan gambaran kepada masyarakat mengenai produk olahan perikanan dan wawasan mengenai cara membuat usaha sendiri.