Faktor yang mempengaruhi stunting menurut WHO tahun 2013 salah satunya faktor keluarga yaitu faktor ibu kekurangan nutrisi (saat sebelum hamil, hamil dan menyusui, masa menyusui), status tinggi badan ibu, kehamilan remaja, infeksi, bayi lahir (IUGR dan Premature), bayi pendek/BBLR dan Hipertensi. (Lamid, 2015). Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan KEK dan tinggi badan ibu terhadap kejadian stunting pada balita di wilayah kerja UPT Puskesmas Kota Dalam Kabupaten Pesawaran tahun 2019. Desain penelitian menggunakan survey case control.. Subjek penelitian ini adalah orang tua yang memiliki balita yang tercatat dilaporan Gizi dan KIA dengan populasi sebanyak terdapat 4.310 bayi balita usia 8 – 59 bulan yang diukur antropometri dengan angka stunting sebanyak 256 bayi balita usia 8 – 59 bulan dan sampel sebanyak didapatkan 172 bayi balita dengan teknik sampling systematic random sampling. Jenis data menggunakan data sekunder dengan menggunakan lembar observasi. Analisa data menggunakanchy square. Hasil penelitian didapatkan uji statistik bivariat didapatkan ρ – value KEK = 0,013 dan OR = 2,289 dan ρ – value tinggi badan = 0, 002 dan OR = 2,76. Dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel independen berhubungan dengan kejadian stunting. Saran bagi ibu pendek dapat memberikan intervensi dengan suplemen makanan dan suplemen gizi seperti zat gizi makro dan zat gizi mikro yaitu kebutuhan energi, protein, lemak, dan zat gizi lainnya untuk pencegahan atau penanggulangan Stunting sehingga faktor genetic dapat ditanggulangi dengan asupan gizi.