RIDWAN RIDWAN
SMA Negeri 9 Tanjung JabungTimur

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING PADA MATAPELAJARAN EKONOMI UNTUK MENINGKATKAN HIGH ORDER THINKING SKILLS (HOTS) KELAS XI IPS 1 SMAN 9 TANJUNG JABUNG TIMUR RIDWAN RIDWAN
SOCIAL : Jurnal Inovasi Pendidikan IPS Vol. 2 No. 4 (2022)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/social.v2i4.1910

Abstract

The study aims to determine the increase in Higher Order Thinking Skills (HOTS) in Economics lessons through a problem based learning model in class XI.IPS.1 students of SMA Negeri 9 Tanjung Jabung Timur. The conventional learning process results in students not being active in learning. To overcome these problems, efforts are made to apply a learning model, namely the Problem Based Learning model where students are given the opportunity to find problems and solve problems in classroom learning. This research method is Classroom Action Research (PTK) with research procedures covering the stages of planning, implementing, observing, and reflecting. This research was conducted at Tanjung Jabung Timur 9 Public High School in the 2022/2023 academic year. This study included all students of class XI.IPS.1 SMA Negeri 9 Tanjung Jabung Timur, totaling 29 students consisting of 14 male students and 15 female students. The object of this research is the application of a problem based learning model to improve Higher Order Thinking Skills (HOTS). Data collection techniques used were observation, interviews, documentation, field notes, and tests. Analysis of the data obtained by calculating the percentage of students' completeness in higher order thinking skills. The results showed that there was an increase in the Higher Order Thinking Skills in Economics in class XI.IPS.1 students of SMA Negeri 9 Tanjung Jabung Timur. It can be seen the average increase and completeness of students from cycle to cycle. The average application of HOTS in cycle I was 25.93%, then in cycle II it increased by 75.21%. There was an increase of 49.28%. With the number of completeness cycle I 7 people, then cycle II has increased to 26 people. ABSTRAKPenelitian bertujuan untuk mengetahui peningkatan Higher Order Thinking Skills (HOTS) dalam pelajaran Ekonomi melalui model problem based learning pada siswa kelas XI.IPS.1 SMA Negeri 9 Tanjung Jabung Timur. Proses pembelajaran yang konvensional mengakibatkan siswa tidak aktif dalam belajar. Untuk mengatasi permasalahan tersebut dilakukan upaya dengan menerapkan suatu model pembelajaran yaitu model Problem Based Leraning dimana siswa diberikan kesempatan untuk menemukan masalah dan menyelesaikan masalah dalam pembelajaran di kelas. Metode Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan prosedur penelitian meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 9 Tanjung Jabung Timur tahun pelajaran 2022/2023. Penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI.IPS.1 SMA Negeri 9 Tanjung Jabung Timur yang berjumlah 29 siswa yang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Objek penelitian ini adalah penerapan model problem based learning untuk meningkatkan Higher Order Thinking Skilss (HOTS). Tehnik pengumpulan data yang digunakan observasi, wawancara, dokumentasi, catatan lapangan, dan tes. Analisis data yang diperoleh dengan cara menghitung persentase ketuntasan siswa pada keterampilan berpikir tingkat tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan Higher Order Thinking Skilss dalam pelajaran Ekonomi pada siswa kelas XI.IPS.1 SMA Negeri 9 Tanjung Jabung Timur. Hal tersebut dapat diketahui rata-rata kenaikan dan ketuntasan siswa dari siklus ke siklus. Penerapan HOTS Rata-rata pada siklus I sebanyak 25,93% , kemudian pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 75,21%. Terjadi kenaikan sebesar 49,28%. Dengan jumlah ketuntasan disiklus I 7 orang, kemudian disiklus II mengalami peningkatan menjadi 26 orang.