Endah Wahyuningsih
Universitas Darul Ulum, Jombang, Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

NILAI-NILAI SUFISTIK ISLAM NUSANTARA DALAM TERCIPTANYA KERUKUNAN UMAT BERAGAMA : Tinjauan Nilai Sufistik dalam Tradisi Unduh-Unduh di Mojowarno Jombang Endah Wahyuningsih; Mukari
Peradaban Journal of Religion and Society Vol. 2 No. 1 (2023)
Publisher : Pustaka Peradaban

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389.969 KB) | DOI: 10.59001/pjrs.v2i1.49

Abstract

Jombang is a plural area and has a unique character. It is well known as the base area and birthplace of NU, the largest Islamic mass organization in Indonesia. On the other hand, Jombang is also the basis of a distinctive Christian community, namely the Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW). This article will examine how Sufistic values influence and become the basis of thinking for the Muslim community in Jombang and the Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) congregation so that they can coexist peacefully and empathetically. This study found that the internalization of Sufistic reasoning in Jombang society, both Muslim and GKJW Christian, gave rise to attitudes that support harmonious relations between religious communities. Sufistic values act as a meeting point between different religions to give rise to social behavior that places more emphasis on the essential values of religion, love, and tolerance which in turn can minimize differences that can cause tension.   Jombang merupakan daerah yang plural dan memiliki karakter unik. Ia dikenal sebagai daerah basis dan kelahiran NU sebagai ormas Islam terbesar di Indonesia, disisi lain Jombang juga merupakan basis komunitas Kristen yang khas, yaitu jamaat Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW). Artikel ini akan mengkaji bagaimana nilai-nilai sufistik mempengaruhi dan menjadi landasan berfikir komunitas Muslim di Jombang dan jamaat Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW), sehingga mereka dapat hidup berdampingan dengan damai dan penuh empati. Kajian ini menemukan bahwa internalisasi nalar sufistik dalam masyarakat Jombang, baik yang beragama Islam maupun Kristen GKJW memunculkan sikap yang mendukung terjadinya hubungan harmonis atar umat beragama. Nilai-nilai  sufistik berperan sebagai titik temu antar agama yang berbeda sehingga memunculkan prilaku sosial yang lebih menekankan kepada nilai-nilai esensi agama, cinta kasih dan  toleransi yang akirnya dapat meminimalisir perbedaan-perbedaan yang dapat menimbulkan ketegangan.