Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGELOLAAN SDM DI SEKOLAH MENENGAH ATAS SEBAGAI IMPLEMENTASI MANAJEMEN PENDIDIKAN Abu Yazid; Taufik Yudi Mulyanto
Perspektif Vol 2 No 1 (2022)
Publisher : Yayasan Jaringan Kerja Pendidikan Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53947/perspekt.v2i1.257

Abstract

Abstrak Pendidikan menjadi sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari perjalanan hidup manusia. Ia merupakan salah satu kebutuhan yang menjadi sarana pertumbuhan untuk membentuk kedisiplinan. Fungsinya adalah mengembangkan dan membentuk kepribadian, kemampuan, watak, dan peradaban bangsa yang memiliki martabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Berdasarkan konsep dan fungsi  tersebut, pendidikan memiliki peranan yang sangat penting dalam membentuk watak dan karakter manusia. Dalam mewujudkan sebuah penyelenggaraan pendidikan diperlukan adanya  manajemen pendidikan,  yaitu serangkaian kerja sama personalia pendidikan dan seluruh sumber daya sekolah untuk mewujudkan cita-cita yang telah disusun bersama.  Membahas tentang personalia pendidikan, tentu tidak terlepas dari manajemen SDM yang meliputi aspek-aspek strategis seperti perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pelaksanaan, dan pengawasan. Manajemen SDM yang merupakan ilmu terapan dari manajemen Pendidikan memiliki dua fungsi, yaitu fungsi manajemen dan fungsi operasional. Fungsi manajemen terdiri atas perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian, sedangkan fungsi operasional terdiri atas pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan, dan pemberhentian. Abstract Education is something that cannot be separated from the journey of human life. Is one of the needs that become a means of growth to form discipline. Its function is to develop and shape dignified national personality, ability, character and civilization in order to educate the nation's life. Based on these concepts and functions, education has a very important role in shaping human character and character. In realizing an educational organization, it is necessary to have educational management, namely a series of collaborations between educational staff and all school resources to realize the ideals that have been prepared together. Discussing educational staff is of course inseparable from HR management which includes strategic aspects such as planning, organizing, directing, implementing, and supervising. Human resource management, which is an applied science of education management, has two functions, namely the management function and the operational function. The management function consists of planning, organizing, directing and controlling, while the operational function consists of procurement, development, compensation, integration, maintenance, discipline and termination.
Tingkat Pemahaman Tentang Recovery Terhadap Penurunan Asam Laktat Pada Mahasiswa Pendidikan Olahraga Universitas Muhammadiyah Jakarta Muhammad Aspar; M. Al Ghani; Muhammad Ishaq Gery; Taufik Yudi Mulyanto; Surya Rezeki Sitompu
Indonesian Journal of Sport Science and Technology (IJST) Vol. 1 No. 1 (2022): Indonesian Journal of Sport Science and Technology (IJST)
Publisher : Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/ijst.v1i1.4415

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar tingkat pemahaman mahasiswa pendidikan olahraga Universitas Muhammadiyah Jakarta yang mengikuti kuliah Pencegahan dan Perawatan Cidera dalam Olahraga Tentang Recovery Terhadap Penurunan Asam Laktat. Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian metode survey. Sasaran atau subjek dalam peneltian ini adalah mahasiswa pendidikan olahraga Universitas Muhammadiyah. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Test Soal yang digunakan untuk mengukur berapa besar pengetahuan mahasiswa tentang recovery untuk penurunan asam laktat. Adapun tahapannya sebagai berikut: (1) melalui tahapan; (2) mengkaji teori yang berkaitan dengan variabel yang diteliti; (3) menyusun indikator; (4) kompetensi pendaki yang diharapkan dari variabel; (5) menyusub kisi-kisi; (6) penyusunan butir pertanyaan; (7) skala pengukur. Berdasarkan data penelitian, mahasiswa basket memiliki pemahman tentang recovery terhadap penurunan asam laktat yaitu 18 orang untuk kategori baik dan 12 orang mahasiswa untuk kategori cukup. Kata kunci :Asam Laktat, Basket, Pemahaman, Recovery