Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Peran antioksidan asam organik pada Eleocharis dulcis (Burm.f.) Trin. ex Hesch. sebagai respons terhadap cekaman logam pada fitoremediasi air asam tambang batubara Juswardi Juswardi; Wisnu Mukti; Nina Tanzerina; Endri Junaidi; Singgih Tri Wardana
Sriwijaya Bioscientia Vol 3 No 1 (2022)
Publisher : Biology Department, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24233/sribios.3.1.2022.340

Abstract

Penambangan batubara dengan sistem penambangan terbuka menghasilkan air asam tambang (AAT), dengan pH yang rendah < 4 yang menyebabkan kelarutan logam yang tinggi. Limbah AAT dapat diolah menggunakan metode fitoremediasi dengan sistem lahan basah. Proses fitoremediasi pada AAT dapat menyebabkan cekaman pada Eleocharis dulcis (Burm.f.) Trin. ex Hunsch. Respons adaptasi terhadap cekaman AAT pada E. dulcis adalah sintesis asam sitrat AS) dan asam askorbat (AAs) sebagai antioksidan non-enzimatik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan dan fungsi asam sitrat dan asam askorbat dalam fitoremediasi AAT pada kondisi lahan basah 01 Airlaya. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada E. dulcis di bawah cekaman AAT pada lahan basah, ditemukan kandungan asam sitrat 124,94 ppm dan asam askorbat 21 ppm pada akar. Kemudian pada daunnya kandungan asam sitrat 135 ppm dan asam askorbat 109 ppm. Kualitas AAT, pada inlet hingga outlet pH meningkat menjadi 6 sehingga sesuai dengan baku mutu lingkungan. Konsentrasi logam Fe dan Mn pada AAT juga mengalami penurunan dari inlet ke outlet. Konsentrasi Fe dari AAT pada outlet adalah 0 ppm dan untuk Mn 5,29 ppm. Konsentrasi Fe di outlets telah memenuhi baku mutu lingkungan, namun, logam Mn belum memenuhi baku mutu lingkungan. Sedimen lahan basah diperoleh konsentrasi Fe sebesar 391,56 ppm dan Mn sebesar 28,56 ppm. Pengukuran kandungan asam sitrat dan asam askorbat sebagai antioksidan non enzimatik dapat digunakan sebagai respons adaptasi dan sebagai evaluasi keberhasilan E. dulcis dalam fitoremediasi AAT pada lahan basah buatan.