Jalan angkut tambang merupakan sarana pentin untuk pengangkutan material. Di PT. Inti Bara Nusalima kegiatan pengangkutan batubara dihentikan saat hujan, karena jalan tidak bisa dilalui alat angkut sehingga perlu perbaikan agar kegiatan pengangkutan dapat berjalan lancar. Perusahaan belum melakukan kajian tentang material jalan dan daya dukung material yang digunakan sebagai jalan angkut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui klasifikasi material dilakukan dengan Uji Atterberg dengan standar AASHTO dan daya dukung material dengan Uji Dynamic Cone Penetrometer (DCP) untuk mendapatkan nilai California Bearing Ratio (CBR). Berdasarkan hasil analisis ukuran butir material dan uji batas cair dan batas plastis Atterberg, didapatkan bahwa material pada titik 1,2,5,8,9 dan 10 adalah material dengan plastisitas tinggi. Semakin tinggi indeks plastisitas suatu material, maka semakin tinggi potensial pengembangan dari material tersebut. Berdasarkan hasil Uji DCP diperoleh nilai CBR yang beragam dengan nilai CBR tertiggi sebesar 13% pada titik 6 dan nilai CBR teredah sebesar 6% pada titik 7. Berdarsarkan pada pengujian tersebut menyatakan bahwa material yang digunakan pada jalan angkut dikategorikan sebagai tanah dasar sedang sampai buruk, maka diperlukan perawatan jalan yang baik agar material ini dapat bertahan lama sebagai jalan angkut.