Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

STUDI KASUS PERENCANAAN POMPA PADA TAMBANG TERBUKA PIT DONGGANG UTARA BLOK 32,PT BUANA BARA EKAPRATAMA Yudha Gusti Wibowo; Wahyudi Zahar; Nasri MZ; Anis Tatik Maryani
Jurnal Sains & Teknologi Lingkungan Vol. 10 No. 2 (2018): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/jstl.vol10.iss2.art4

Abstract

Aktivitas tambang terbuka akan memberikan masalah terhadap kerusakan lingkungan yang mencakup aspek biogeofisik. Permasalahan lingkungan dalam industri pertambangan diakibatkan oleh volume air yang sulit dikendalikan di area tambang. Salah satu upaya mengendalikan volume air di area pertambangan adalah menggunakan sistem pemipaan dan pemompaan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif untuk mendapatkan debit pompa yang tersedia. Pump performance curve digunakan untuk mendapatkan debit yang sesuai dengan input air yang masuk kedalam area penambangan. Pompa yang tersedia di lapangan adalah Sykes CP150i dengan total julang 22m dan mampu menghasilkan debit sebesar 48,06l/s. Pengantian pompa dan pipa direkomendasikan agar sistem pemompaan sesuai dengan kebutuhan area tambang. Pompa yang sesuai untuk julang 22m adalah Multi Flow HV90 dan mampu menghasilkan debit sebesar 290l/s atau Multiflo 290 dan HDPE pipa dengan nilai julang diubah menjadi 70m
PHYSICAL AND CHEMICAL CHARACTERIZATION OF PEAT WATER AT TANJUNG JABUNG BARAT, JAMBI PROVINCE Yulia Morsa Said; Yudi Achnopa; Wahyudi Zahar; Yudha Gusti Wibowo
Jurnal Sains & Teknologi Lingkungan Vol. 11 No. 2 (2019): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/jstl.vol11.iss2.art5

Abstract

Clean water is a problem in peat area. Low water quality in peat land area have characteristic brown till black in color, low pH, high heavy metals content that cannot use to daily activities. Tungkal Ilir, Tanjung Jabung in Jambi Province is a place that have low quality in water resources caused by peat. High Total suspended solid (TSS), Total Dissolved Solid (TDS), Conductivity (DHL), Biological Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD), low pH and high heavy metals are parameters in wastewater in there. This paper will describe physical and chemical parameters on peat water clearly, systematic and give alternative solution to solve this problem.
Identifikasi Keterdapatan Unsur Logam Tanah Jarang dalam Lapisan Batubara di PT Prima Mulia Sarana Sejahtera Kabupaten Muara Enim Provinsi Sumatera Selatan Memilia Puspita; Arsyad AR; Wahyudi Zahar
COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 9 (2022): COMSERVA : (Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat)
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (468.158 KB) | DOI: 10.59141/comserva.v1i9.55

Abstract

Meningkatnya kebutuhan unsur tanah jarang, batubara muncul sebagai salah satu alternatif sumber unsur tanah jarang (UTJ). Kondisi geologi tertentu mengakibatkan ketersediaan unsur tanah jarang dalam batubara. Kehadiran unsur tanah jarang di lapisan batubara PT. Prima Mulia Sarana Sejahtera terbentuk dari intrusi batuan asal yaitu batuan beku andesit. Intrusi batuan beku andesit ke dalam batubara diketahui dapat meningkatkan nilai kalor batubara dan mungkin juga mengandung unsur tanah jarang tingkat tinggi. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode ICP-OES (Inductively Coupled Plasma-Optical Emission Spectroscopy) dan SEM (Scanning Electron Microscopy). Unsur-unsur yang dianalisis menggunakan ICP-OES adalah serium (Ce), gadolinium (Gd), lanthanum (La), skandium (Sc), dan itrium (Y). Sedangkan analisis SEM digunakan guna mengetahui kandungan mineral dari batubara yang dianalisis. Dari hasil laboratorium, total kandungan unsur tanah jarang pada sampel batubara terintrusi adalah 66.599 ppm. Kandungan unsur tanah jarang tertinggi adalah Ce sebesar 6,0153 ppm. Sementara itu, hasil analisis SEM yang diperoleh dari uji laboratorium menunjukkan bahwa strukturnya berlapis, granular, dan memiliki morfologi kuarsa. Analisis ICP-OES dan SEM digunakan guna mengidentifikasi kandungan logam tanah jarang dalam batubara. Unsur tanah jarang yang dianalisis terutama serium, gadolinium, lanthanum, skandium dan itrium. Mineral pembawa unsur tanah jarang di PT batubara. Prima Mulia Sarana Sejahtera adalah monasit (Ce, La, Y, Gd dan Sc).
KEBIJAKAN SEKTOR INDUSTRI PERTAMBANGAN INDONESIA DALAM REVOLUSI INDUSTRI 4.0 Meiliza Fitri; Wahyudi Zahar
Prosiding Temu Profesi Tahunan PERHAPI 2019: PROSIDING TEMU PROFESI TAHUNAN PERHAPI
Publisher : PERHAPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36986/ptptp.v1i1.125

Abstract

ABSTRAKPemerintah RI dalam upaya pengimplementasian Revolusi Industri 4.0 di bidang industri telah menetapkan 10 langkah prioritas nasional, yaitu roadmap yang dikenal dengan Making Indonesia 4.0, yang mencakup perbaikan alur aliran barang dan material, desain ulang zona industri, akomodasi standar-standar keberlanjutan, pemberdayaaan UMKM, pembangunan infrastruktur digital nasional, peningkatan minat investasi asing, peningkatan kualitas SDM, pembangunan ekosistem inovasi, pemberian insentif untuk investasi teknologi, dan harmonisasi aturan dan kebijakan. Melalui pemetaan ini, industri tambang menjadi salah satu unit industri yang penting untuk mewujudkan revolusi industri 4.0. Meskipun pada tahun 2018 trend insdutri global mengalami pergeseran dari industri ekstraktif (extractive industry) menjadi industri disruptif (disruptive industry), seperti perusahaan-perusahaan teknologi maupun perusahaan berbasis RD (research and development), revolusi industri tidak serta merta dapat tercapai tanpa adanya peran dari sektor industri ekstraktif, misalnya sektor industri pertambangan, seperti pengadaan bahan baku industri, penggiatan energi terbarukan, hingga penyediaan segala fasilitas dan infrastruktur pendukung bergeraknya revolusi industri 4.0 di Indonesia, contohnya pemenuhan kebutuhan listrik. Untuk itu dilakukan penelitian dengan metode deskriptif kualitatif untuk mengkaji arah kebijakan sektor industri pertambangan sebagai sektor utama dalam mendukung perkembangan revolusi industri di Indonesia. Berdasarkan peraturan pemerintah yang dikeluarkan dalam KEN dan RUEN, serta UU Minerba Nomor 4/2009, terdapat hal mendasar yang perlu diperhatikan pemerintah, yakni kebijakan mengenai ketahanan energi nasional. Pemerintah harus mulai memperhitungkan keterdiaan energi dalam kebijakan yang juga menyangkut pembangunan berkelanjutan (sustainable development) sebagai upaya untuk mengendalikan sumber daya maupun cadangan batubara di dalam negeri untuk sumber energi nasional melalui kebijakan pembentukan Wilayah Cadangan Negara (WPN) khususnya batubara. Pembuatan neraca sumber daya alam sebagai langkah awal pembentukan kebijakan berbasis riset diharapkan dapat ditindaklanjuti dengan perhitungan yang matang mengenai ketahanan energi hingga perhitungan ekonomis terkait kerusakan lingkungan, karena meskip hingga pertengahan tahun 2019 PNBP di sektor mineral dan batubara telah mencapai Rp19,16 triliun atau 44,28% dari target tahun 2019, terdapat kemungkinan bahwa angka penerimaan ini tidak sebanding dengan besaran nilai yang dibutuhkan untuk kompensasi kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh adanya aktifitas pertambangan. Kebijakan pemerintah kedepannya diharapkan tidak hanya berfokus pada kebijakan DMO, besaran royalti, ekspor impor, hilirisasi, konversi maupun konservasi energi, namun perhitungan matang terhadap ketahanan dan ketersediaan energi nasional melalui pembentukan WCN batubara, karena batubara sebagai target bauran energi utama Indonesia merupakan energi fosil tidak dapat diperbaharui yang diperkirakan habis dalam 71 tahun, dan dapat lebih cepat apabila bauran batubara Indonesia sesuai proyeksi mencapai 38% di tahun 2025 (asumsi business as usual). Kata Kunci: kebijakan, cadangan energi, batubara ABSTRACTThe Government of Indonesia in the attempt to implement the Industrial Revolution 4.0 through its Ministry of Industry has set 10 national priorities, known as Making Indonesia 4.0, which includes improving the flow of goods and materials, redesigning industrial zones, accommodating the sustainability standards, empowering MSMEs, developing the national digital infrastructure, increasing foreign investment interest, improving the quality of human resources, building an innovative ecosystem, providing incentives for technological investment, and harmonizing rules and policies. Through this roadmap, the mining industry became one of the important industrial units to support the realization of industrial revolution 4.0 in Indonesia. Although in 2018 the global industry trend has shifted from an extractive industry to a disruptive industry, such as technology companies and RD (research and development) based companies, the industrial revolution cannot necessarily be achieved without the role of extractive industry sectors, for example the mining industry, in supporting the raw materials, facilities and infrastructure, and electricity. For this reason, a qualitative descriptive study was conducted to examine the policy in terms of mining industry. Based on government regulations issued in KEN and RUEN, and Mining and Minerals Law, there are basic things that need to be considered by the government, namely policies on national energy security. The government must begin to take into account the availability of energy in its policies that also in line with the sustainable development as an effort to control domestic coal resources and reserves for national energy sources by establishing a State Reserve Area (WPN) policy especially for coal. Creating a natural resource balance as a first step in setting up a research-based policy is expected to be followed up by a careful calculation of energy security to economic calculations related to environmental damage, because even with the high amount of PNBP in the mineral and coal sectorthere is a possibility that this is not proportional to the amount of value needed to compensate for the environmental damage. Future government policies are expected to focus not only on DMO policies, royalties, export-imports, downstream, conversion and energy conservation, but also careful calculation of national energy security and availability through the formation of coal WCN, because as Indonesia's main energy mix, coal is fossil energy which estimated to be used up in the next 71 years, and can be faster if the percentage of coal in Indonesian energy mix reaches 38% in 2025 as projected (business as usual).Keywords: policy, energy reserve, coal
Pemodelan Stockpile Menggunakan Metode Fotogrametri Dengan Wahana Uav (Unmanned Aerial Vehicle) Di PT Triaryani Sri Wulan Nur Auningsih; Dewi Rohmaeni; Yosa Megasukma; Wahyudi Zahar
Jurnal Geomine Vol 9, No 2 (2021): Edisi Agustus 2021
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33536/jg.v9i2.958

Abstract

PT.Triaryani merupakan perusahaan tambang batubara yang menggunakan metode penambangan tambang terbuka, terletak di Kabupaten Musirawas Utara, Provinsi Sumatera Selatan. Dalam kegiatan pengukuran (survey), perusahaan ini menggunakan dua metode pengukuran data yaitu metode terestris dan metode fotogrametri. Metode terestris digunakan dalam pengukuran volume overburden, sedangkan metode fotogrametri digunakan dalam pengukuran volume batubara di stockpile. Pada peneliti ini fokus pada pengukuran volume batubara di stockpile. Pengukuran dengan metode fotogrametri merupakan metode pengukuran yang dilakukan menggunakan wahana UAV (Unmanned Aerial Vehicle). Metode ini digunakan dengan cara menghitung volume batubara menggunakan Digital Elevation Model (DEM) yang terbentuk dari data foto udara UAV. Pembentukan data DEM tersebut diperoleh dari data foto udara berupa single foto yang kemudian dikonversi dalam bentuk orthofoto menjadi data DEM. Metode ini memiliki beberapa keuntungan antara lain mempermudah dalam perhitungan serta mempersingkat waktu pengukuran volume batubara. Hasil dari penelitian ini berupa model orthofoto dan DEM, serta volume total dari batubara di stockpile PT.Triaryani yaitu sebesar 20.313,3 m3 dengan luas penampang 11.375 m2 dalam stockpile ini dapat menampung batubara lebih dari 25.000 ton.
Pengembangan Eco-Geotourism Geopark Merangin Jambi Yudha Gusti Wibowo; Wahyudi Zahar; Hutwan Syarifuddin; Rizki Ananda
IJEEM - Indonesian Journal of Environmental Education and Management Vol 4 No 1 (2019): IJEEM: Indonesian Journal of Environmental Education and Management, Volume 4 Nom
Publisher : Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (580.666 KB) | DOI: 10.21009/IJEEM.041.03

Abstract

Indonesia merupakan Negara yang kaya akan sumberdaya alam dan budaya sehingga berpotensi untuk dikembangkan dalam sektor pariwisata. Indonesia memiliki 3 warisan dunia, 50 taman nasional dan 7 geopark yang dapat dikembangkan secara eco-geotourism. Pengembangan eco-geotourism adalah salah satu upaya mengembangkan sumberdaya geologi berkelanjutan dengan menyeimbangkan aspek ekonomi, lingkungan dan sosial. Salah satu geopark terdapat di Kabupaten Merangin Provinsi Jambi. Geopark Merangin Jambi menjadi salah satu tujuan wisata baru karena memiliki keanekaragaman geologi, keanekaragaman hayati dan keanekaragaman budaya yang tinggi. Geopark mempunyai manfaat secara ekonomi, pendidikan, sosial dan budaya. Pengelolaannya memerlukan perencanaan yang dapat menjamin keberlanjutan fungsi dan manfaat tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk megetahui strategi pengembangan eco-geotourism Geopark Merangin Jambi dan menentukan faktor yang berpengaruh terhadap pengembangan eco-geotourism Geopark Merangin Jambi. Analisis data menggunakan metode SWOT, hasil penelitian menunjukkan selisih antara kekuatan dan kelemahan sebesar 1,026 dan selisih antara peluang dan ancaman sebesar -0,513, hasil ini menunjukkan bahwa upaya yang dilakukan selama ini masih lemah sehingga diperlukan diversifikasi strategi untuk mengembangkan eco-geotourism Geopark Merangin Jambi. Diversifikasi strategi yang harus dibangun meliputi: (1) perbaikan infrakturtur kawasan Geopark Merangin Jambi; (2) melakuan publikasi secara intens; (3) mengadakan festival budaya dan kuliner secara berkelanjutan dan; (4) menumbuhkan ekonomi kreatif di kawasan Geopark Merangin Jambi.
Pembekalan Materi Pembelajaran Pemberaian Batuan (Rock Excavation) Di Smk Muhammadiyah Jurusan Geologi Pertambangan Kota Jambi Faizar Farid; Aditya Denny Prabawa; M. Ikrar Lagowa; Jarot Wiratama; Yosha Megakusuma; Lutfi Wahyudi; Wahyudi Zahar
Jurnal Karya Abdi Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2020): Volume 4, Nomor 2, Agustus 2020
Publisher : LPPM Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (468.886 KB) | DOI: 10.22437/jkam.v4i2.10521

Abstract

SMK Muhammadiyah Kota Jambi adalah sebuah sekolah menengah kejuruan swasta yang berdiri pada tanggal 27 Maret 2014. SMK ini berlokasi di Jl, Guntur No.2 Rt.8, Kelurahan Kasang, Kec. Jambi Timur, Kota Jambi. Status SMK Muhammadiyah Kota Jambi saat ini belum terakreditasi dan sedang dalam tahap pengajuan. Sedangkan kurikulum pembelajaran yang dipakai yaitu KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). SMK memiliki dua jurusan utama yakni perbankan syariah dan geologi pertambangan.Permasalahan yang di hadapi SMK Muhammadiyah yakni belum terakreditasinya sekolah, Sarana dan prasarana yang belum memadai, terutama yang berkaitan langsung dengan proses belajar mengajar, diantaranya: laboratorium, sampel batuan dan mineral, alat ukur dan gps, dll, Kurangnya jumlah guru yang memiliki kompetensi di bidang pertambangan . Belum adanya kerjasama dengan stakeholder terkait, misalnya SMK Geologi/ Pertambangan lain, universitas, maupun instansi dan perusahaan yang berkaitan dengan Pertambangan, Kurangnya kegiatan kunjungan lapangan. Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Jambi dalam kapasitasnya sebagai institusi pendidikan tinggi yang rgerak di bidang pertambangan berniat untuk berkontribusi dan bekerjasama dengan pihak SMK Muhammadiyah Jambi untuk menjawab permasalahan rendahnya kualitas proses belajar mengajar, khususnya pada jurusan Geologi Pertambangan, dengan program pengabdian kepada masyarakat yang berjudul “Pembekalan Materi Pembelajaran Pemberaian Batuan (Rock Excavation) di SMK Muhammadiyah Jurusan Geologi Pertambangan”. dengan hasil akhir kegiatan pengabdian yakni buku ajar dan jurnal ilmiah.
Karakteristik silicified wood menggunakan analisis petrografi (mikroskopi) batubara: Formasi Muara Enim Provinsi Jambi Wahyudi Zahar; Faizar Farid; M. Ikrar Lagowa
Jurnal Himasapta Vol 7, No 3 (2022): Jurnal Himasapta Volume 7 Nomor 03 Desember 2022
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jhs.v7i3.7506

Abstract

Energi sumberdaya alam menjadi suatu kebutuhan penting untuk menunjang kegiatan perindustrian terutama penambangan batubara dengan kualitas yang memadai. Suatu perusahaan tambang batubara memiliki kebutuhan dengan kriteria kualitas batubara yang berbeda-beda. Pengendalian kuantitas dan kualitas batubara sesuai permintaan menjadi acuan bagi perusahaan penambangan. Pengendalian mutu batubara merupakan kendala dalam penambangan batubara, diantaranya kemunculan silicified coal sebagai pengotor (impurities) pada lapisan batubara yang akan ditambang, yang apabila keterdapatannya berfragmen melensa maka dapat berdampak pada sulitnya proses penggalian.Komposisi mineral utama dari silicified coal adalah mineral silika yang memiliki keterdapatan pada rekahan dan rongga sel tumbuhan. Silicified coal memiliki kekerasan 15.000 Kpa - 50.000 Kpa dengan kandungan silika dan karbonan yang melimpah. Kandungan organik berupa densinite, ulminite, attrinite, corpohumnite, gelinite, suberinite, resinite, liptodetrinite, fusinite, dan funginite dan kandungan non organik berupa mineral kuarsa, klorit, lempung, rutil, dan opak/oksida besi, aragonite, calcite, gismondine dan graphite.
Pemanfaatan Teknologi Adsorbsi Sebagai Solusi Penyediaan Air Bersih Di Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi Edwin Permana; Wahyudi Zahar; Aditya Deni Prabawa; Dicky Ardianto; Yuli Efrianti
Literasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Inovasi Vol 1 No 2 (2021)
Publisher : Pengelola Jurnal Politeknik Negeri Ketapang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.66 KB) | DOI: 10.58466/literasi.v1i2.143

Abstract

Jambi Province is a province that has the 3rd largest peatland area in the island of Sumatra. The area of ​​peat land in Jambi Province reaches 736,227.20 ha or about 14% of the area of ​​Jambi Province. The area of ​​peat in West Tanjung Jabung Regency is 154,598 ha. Water on peatlands is not a good water category because water on peatlands often contains seeds or certain substances, which are not clear, which can cause diseases that support human survival. Peat water is one of the groundwater that does not meet health requirements that is used by some people who live in tidal or coastal areas. Due to this condition, it does not support the community to get clean water which causes the community to use peat water. Adsorption technology is one of the solutions to provide clean water in the village. The adsorbent used is activated carbon from cassava peels. It is hoped that this technology can help the surrounding community to help with the problem of lack of clean water
Karakteristik Material Jalan Angkut Tambang Berdasarkan Uji Atterberg dan California Bearing Ratio Yosa Megasukma; Wahyudi Zahar; Jarot Wiratama; Aditya Denny Prabawa; M. Ikrar Lagowa
Geosapta Vol 9, No 1 (2023): JANUARI 2023
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jg.v9i1.13509

Abstract

Jalan angkut tambang merupakan sarana pentin untuk pengangkutan material. Di PT. Inti Bara Nusalima kegiatan pengangkutan batubara dihentikan saat hujan, karena jalan tidak bisa dilalui alat angkut sehingga perlu perbaikan agar kegiatan pengangkutan dapat berjalan lancar. Perusahaan belum melakukan kajian tentang material jalan dan daya dukung material yang digunakan sebagai jalan angkut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui klasifikasi material dilakukan dengan Uji Atterberg dengan standar AASHTO dan daya dukung material dengan Uji Dynamic Cone Penetrometer (DCP) untuk mendapatkan nilai California Bearing Ratio (CBR). Berdasarkan hasil analisis ukuran butir material dan uji batas cair dan batas plastis Atterberg, didapatkan bahwa material pada titik 1,2,5,8,9 dan 10 adalah material dengan plastisitas tinggi. Semakin tinggi indeks plastisitas suatu material, maka semakin tinggi potensial pengembangan dari material tersebut. Berdasarkan hasil Uji DCP diperoleh nilai CBR yang beragam dengan nilai CBR tertiggi sebesar 13% pada titik 6 dan nilai CBR teredah sebesar 6% pada titik 7. Berdarsarkan pada pengujian tersebut menyatakan bahwa material yang digunakan pada jalan angkut dikategorikan sebagai tanah dasar sedang sampai buruk, maka diperlukan perawatan jalan yang baik agar material ini dapat bertahan lama sebagai jalan angkut.