Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENERAPAN PENDIDIKAN KESEHATAN DALAM UPAYA MENURUNKAN INTENSITAS NYERI MELALUI TERAPI BENSON DI RUMAH SAKIT TK II DR. AK GANI PALEMBANG Dwi Apriani; Tri Ferianti; Septi Andrianti
Mitra Raflesia (Journal of Health Science) Vol 15, No 1 (2023)
Publisher : LPPM STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51712/mitraraflesia.v15i1.248

Abstract

Abstract Latar Belakang, Appendicitis merupakan suatu keadaan inflamasi pada kuadran kanan bawah rongga abdomen atau lebih dikenal dengan nama usus buntu. Apendiktomi adalah pembedahan atau operasi pengangkatan apendiks yang mengalami peradangan. Pembedahan yang dilakukan memberikan efek nyeri pada pasien. Salah satu Teknik non farmakologi yang dapat menurunkan nyeri adalah dengan terapi relaksasi Benson. Terapi relaksasi Benson merupakan penggabunggan antara respon relaksasi dan system keyakinan individu/faith factor (difokuskan pada ungkapan tertentu berupa nama-nama Tuhan atau kata yang memiliki makna menyenangkan bagi pasien itu sendiri. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan gambaran tentang penerapan pendidikan kesehatan dalam upaya menurunkan intensitas nyeri melalui terapi benson pada pasien post operasi apendektomi. Metode Penelitian ini   menggunakan metode deskriptif yaitu pendekatan penerapan terapi dengan Standar Operasional Prosedur. Pengumpulan data diambil dengan metode wawancara dan pengisian kuisioner lembar NRS. Kesimpulan dari penelitian dua pasien menunjukkan adanya penurunan tingkat nyeri. Peneliti mengharapkan terapi Benson dapat meningkatkan pengetahuan bagi masyarakat dan penerapan ini dapat di terapkan di Rumah Sakit maupun Lingkungan Masyarakat. Kata Kunci : Appendektomi, Nyeri Abdomen, Terapi Relaksasi Benson
Penerapan Penerapan kompres hangat terhadap penurunan dismenore pada remaja putri Dwi Apriani; Septi Andriyanti
JOURNAL OF Qualitative Health Research & Case Studies Reports Vol 2 No 2 (2022): Perawatan Pasien Yang Menderita Tuberkulosis Paru
Publisher : Published by: Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerjasama dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/quilt.v2i2.296

Abstract

Background: Dysmenorrhea is abdominal pain that comes from uterine cramps that occur during menstruation. Pain occurs at the same time as the onset of menstruation and lasts several hours to several days until it reaches the peak of pain. A warm compress can be done by adolescent women at home as an alternative to reduce pain due to dysmenorrhea. Purpose: to determine the application of warm compresses to decrease dysmenorrhea in adolescent girls. The approach used by researchers in this study is a qualitative approach, where the results are not in the form of numbers. The samples used were two patients who experienced menstrual pain. Method: observation and assessment of patients on Nn'A' and Nn'D' who experience dysmenorrhea, before and after being given warm compress therapy. Results: this study indicate that after being given the application of a warm compress, the pain scale in case I Nn "A" from a pain scale of 4 to 3, and in case II Nn "D" from a scale of 4 to 3. Conclusion: based on the results of this study, it shows that the application of warm compresses is effective for reducing pain scale with a diagnosis of dysmenorrhea.   Pendahuluan: Dismenore adalah nyeri perut yang berasal dari kram rahim yang terjadi selama haid. Rasa nyeri timbul bersamaan dengan permulaan haid dan berlangsung beberapa jam hingga beberapa hari hingga mencapai puncak nyeri. Kompres hangat dapat dilakukan sendiri oleh wanita remaja di rumah sebagai alternatif mengurangi nyeri akibat dismenore. Tujuan: Untuk mengetahui penerapan kompres hangat terhadap penurunan dismenore pada remaja putri. Pendekatan yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, dimana hasilnya tidak berbentuk angka-angka. Sampel yang digunakan adalah dua pasien yang mengalami nyeri haid. Metode: Observasi dan pengkajian pasien pada Nn’A’ dan Nn’D’ yang mengalami Dismenore, sebelum dan sesudah diberi terapi kompres hangat. Hasil: dari penelitina ini menunjukkan bahwa setelah diberikan penerapan kompres hangat, skala nyeri pada kasus I Nn.”A” dari skala nyeri 4 menjadi 3, dan pada kasus II Nn.”D” dari skala 4 menjadi 3. Simpulan: Berdasarkan hasil penelitian hal ini menunjukan bahwa penerapan kompres hangat efektif untuk menurunkan skala nyeri dengan diagnosa dismenore.
Hubungan Perilaku Perawat Dengan Pelaksanaan Terapi Aktivitas Kelompok Pada Klien Halusinasi Pendengaran di RS Jiwa di Kota Palembang Leny Joice Sianturi; Ria Dila; Dwi Apriani; Tri Febrianti
Jurnal Kesehatan Saelmakers PERDANA (JKSP) Vol. 5 No. 1 (2022): Jurnal Kesehatan Saelmakers PERDANA
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Katolik Musi Charitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32524/jksp.v5i1.987

Abstract

Group activity therapy (GAT) is a nursing modality therapy aimed at groups of clients with similar problems. Activities are used as therapy, and groups are used as targets of care. Improving nurses' ability to implement TAK can be obtained through formal education or continuing nursing education. The study aims to determine the relationship between knowledge, attitudes, and actions of nurses with the implementation of group activity therapy in hallucination clients. group activity therapy on auditory hallucination clients. The research method used quantitative analytical research. Samples were taken using purposive sampling technique, namely nurses who served in the inpatient room at the Mental Hospital in Palembang City. 30 people were sampled. In this study, it was found that there was a relationship between nurses' knowledge and the implementation of GAT, this was in accordance with the chi square test with p (0.047) < ? (0.05), and there was also a relationship between nurses' attitudes and the implementation of GAT based on the chi square test with p (0.023) < ? (0.05). In addition, it was also found that there was a relationship between nurse actions and the implementation of GAT based on the chi square test p (0.011) < ? (0.05).