Di Indonesia, salah satu yang menjadi perhatian utama adalah meluasnya masalah radikalisme yang dikaitkan dengan seruan atau dakwah agama. Pelatihan dakwah digital di saat sekarang bisa menjadi sarana untuk meminimalisir adanya radikalisme. Melalui pelatihan dakwah digital bagi para guru di Kabupaten Klaten, pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk melatih para guru agar mampu menyerukan kebaikan secara digital, utamanya dengan bahasa Jawa. Para guru sasaran pengabdian merasa kesulitan memilih dan menyampaikan materi berbahasa Jawa yang humanis melalui aplikasi digital. Selain itu, para peserta mengharapkan bisa menyampaikan kebaikan lewat platform seperti video YouTube, Instagram, atau platform media sosial lainnya yang populer di kalangan generasi muda di era digital ini. Analisis situasi dan masalah yang dihadapi mitra pengabdian, menunjukkan bahwa pelatihan ini sangat penting untuk dilakukan. Pelaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat meliputi pemberian materi: (1) cara memilih materi dakwah digital yang menarik; pada kegiatan ini diberikan contoh dakwah digital berbahasa Jawa yang bersumber dari media sosial seperti Youtube; (2) penyampaian materi dakwah digital yang humanis; pada kegiatan ini disampaikan cara membuat konten dakwah digital, (3) praktik pembuatan konten dakwah digital berbahasa Jawa, dan (4) evaluasi kegiatan pengabdian. Pada kegiatan tersebut tidak hanya dilatih untuk menyerukan kebaikan yang anti radikal, namun juga praktik dakwah digital yang humanis melalui media sosial. Kegiatan dilakukan dua kali melalui pertemuan secara langsung. Luaran kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini: 1) artikel dalam jurnal, 2) publikasi di media massa Republika Online, dan 3) hasil kegiatan pengabdian berupa video, flyer atau meme yang dipublikasikan di media sosial Youtube, Instagram, dan WA.