Maya Mariah Zakiah
Institut Agama Islam Darussalam

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

SWOT ANALYSIS OF FORMAL SCHOOLS INTEGRATED WITH THE ISLAMIC BOARDING SCHOOL EDUCATION SYSTEM (Case Study in Cikanyere Integrated Senior High School, Ciamis Regency) Maya Mariah Zakiah
Wawasan Pendidikan Vol 3, No 1 (2023): Februari 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/wp.v3i1.14714

Abstract

The formal education system that is integrated with islamic boarding school education is increasingly in demand by the public. This is because formal education based on Islamic boarding school education is in line with the objectives of national education in the form of forming people who have faith and piety, have noble character, are physically and spiritually healthy, capable, knowledgeable and creative, develop independence and become good citizens. The high public demand for formal education based on Islamic boarding schools and the purpose of national education is a strength, opportunity, threat and weakness for Cikanyere Integrated Senior High School. The purpose of this study was to determine the strategic position of Cikanyere Integrated Senior High School with a SWOT analysis. The methods used in the research are qualitative and quantitative research methods. The research object focuses on aspects of learning quality, namely the Input, process, and Output aspects. All data were found through interviews, literature studies, observations, documentation and questionnaires. The results showed that the position of the input aspect was in quadrant II S-T (Strenght-Threats), this position indicates that the Input component is quite strong but faces great challenges. The results of the SWOT analysis on the process components are in quadrant IV negative-negative (Weaknesses-Threats). This position proves the process component is in a weak state and faces great challenges. Meanwhile, the results of the SWOT analysis on the output component produce a strategy in the S-S (Strength-Strenght) quadrant. This position proves that the output component is strong enough and has opportunities. However, the values of X, and Y are very low at only 0.10 and 0.5 points so the position is very volatile.
Pendapat Syaikh Nawawi Terhadap Istri Yang Menampakkan Perhiasan Kepada Lelaki Selain Suaminya Dalam Kitab ‘Uqud Al-Lujain Maya Mariah Zakiah
QANUN: Journal of Islamic Laws and Studies Vol. 1 No. 1 (2022): QANUN: Journal of Islamic Laws and Studies, September 2022
Publisher : ASIAN PUBLISHER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.44 KB) | DOI: 10.58738/qanun.v1i1.85

Abstract

Ajaran Islam menghalalkan perhiasan bagi wanita, secara fitrah pun setiap wanita ingin terlihat cantik.  Akan tetapi setiap wanita tidak dibebaskan untuk memperlihatkan perhiasan dan kecantikannya kepada semua orang. Dalam Islam perhiasan hanya bisa ditampakkan pada orang-orang tertentu salah satunya adalah suami. Kenyataan di lapangan banyak para istri yang berhias ketika hendak keluar rumah, mereka menampakkan perhiasan dan kecantikan dirinya untuk laki-laki lain selain suaminya, dan berbeda ketika sedang dirumah, justru istri jarang bersolek didepan suaminya sendiri. Dengan adanya keterangan tersebut, membuat penulis tertarik untuk mengetahui lebih jauh tentang pendapat Syaikh Nawawi mengenai hukum istri yang menampakkan perhiasan kepada lelaki selain suaminya.  Sehingga tujuan dalam penelitian ini, untuk mengetahui pendapat Syaikh Nawawi dan dasar hukum tentang Istri yang menampakkan perhiasan kepada lelaki selain suaminya dalam kitab 'Uqud al- Lujain. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Conten of Analisys. Sedangkan teknik pengumpulan data yang penulis gunakan adalah studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukan, Syaikh Nawawi berpendapat seorang Istri menampakkan perhiasannya kepada lelaki selain suaminya termasuk dosa besar jika benar-benar menimbulkan fitnah. Jika hawatir dapat menimbulkan fitnah maka berhiasnya adalah makruh. Sedangkan jika mengira akan menimbulkan fitnah maka hukumnya haram tetapi tidak dosa besar.