Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

POTENSI TOCOTRIENOL SEBAGAI TERAPI PADA KANKER PAYUDARA DENGAN POSITIF ESTROGEN Sonia Mahatva Dwi Pambella
Jurnal Kedokteran Ibnu Nafis Vol. 8 No. 2 (2019): Desember 2019
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.146 KB) | DOI: 10.30743/jkin.v8i2.28

Abstract

Kanker payudara merupakan keganasan yang paling sering terjadi pada wanita di seluruh dunia. Di Indonesia, kanker payudara menempati urutan pertama dan merupakan salah satu jenis kanker terbanyak di Indonesia.Obat anti-estrogen seperti tamoxifen dan raloxifen masih menjadi terapi utama dalam manatalaksana pasien kanker payudara dengan positif estrogen. Akan tetapi, obat ini memiliki efek samping seperti meningkatkan resiko kanker uterus dan trombus pada pembuluh darah. Setelah pemakaian jangka panjang, sel menjadi resisten dengan kerja tamoxifen dan menyebabkan sel kanker berproliferasi. Tocotrienol (T3) merupakan bagian dari keluarga vitamin E sebagai salah satu kandidat antikanker yang bersumber dari tanaman. Mekanisme T3 sebagai antikanker dengan cara antiproliferasi, menginiasiasi apoptosis, menghambat angiogenesis, invasi kanker, dan metastasis. Tocotrienol merupakan senyawa alami yang dapat ditemukan pada biji tanaman seperti bekatul, minyak sawit, dan kesumba keling. Terdapat empat isomer tocotrienol yakni alfa (α)-, beta (β)-, gamma (γ)-, dan delta (δ)-T3. Beberapa studi mengenai agen antikanker menunjukkan bahwa γ-T3 dan δ-T3 memiliki aktifitas antikanker yang lebih poten daripada isomer lain pada tocotrienol. Dengan demikian, tocotrienol dengan isomer γ- T3 dan δ-T3 dapat berpotensi menjadi terapi pada kanker payudara.