Muhammad Aji Nugroho, Muhammad Aji
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pendidikan Islam Berwawasan Multikultural; Sebuah Upaya Membangun Pemahaman Keberagamaan Inklusif pada Umat Muslim Nugroho, Muhammad Aji
MUDARRISA: Jurnal Kajian Pendidikan Islam Vol 8, No 1 (2016): MUDARRISA
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.618 KB)

Abstract

Masyarakat majemuk bagian dari sunnatullah, yang memberikan sumbangan besar bagi munculnya ketegangan, konflik dan krisis sosial, sehingga tuntutan reformasi sistem pendidikan Islam yang terkesan sebagai alat indoktrinasi yang anti realitas multikultural perlu dilakukan agar mampu menciptakan tatanan kehidupan masyarakat yang damai, harmonis, menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, dan mampu beradaptasi dengan berbagai golongan yang berbeda namun tetap tidak terlepas dari akar budaya, agama, jati dirinya, dalam masyarakat yang plural sebagai insān kamīl (manusia paripurna). Pendidikan Islam berwawasan multikultural hadir bertujuan untuk: 1) menghapus prasangka “prejudice”, dan sekaligus untuk melatih dan membangun karakter siswa agar mampu bersikap demokratis, humanis dan pluralis; 2) membangun pemahaman keberagaman siswa yang inklusif sehingga mampu mengeliminir jarak sosial antar peserta didik yang berbeda agama guna terciptanya persaudaraan sejati; 3) mengajarkan bagaimana cara hidup ditengah pluralisme bangsanya; 4) memberikan perlindungan dari diskriminasi; 5) mengakui dan meng-akomodasi kebebasan individu kelompok minoritas, seperti berbicara, berkelompok, menjalankan agama dan sebagainya yang berakar dari nilai-nilai kebebasan, kesetaraan dan demokrasi, sehingga hak-hak kultural minoritas dapat terakomodasi dengan baik, yang berarti bahwa setiap peserta didik mempunyai hak untuk masuk dalam budaya tertentu, ikut dibentuk dan membentuk budaya itu. Plural society is a part of sunnatullah, which contributed greatly to the emergence of tension, conflict and social crisis, so that the demands for reform Islamic education system that impressed as a indoctrination of anti realities of multicultural needs to be done on creating a social order that is peaceful, harmonious, uphold humanity, and able to adapt to different groups but still cannot be separated from the roots of culture, religion, identity, in pluralistic society as insān kamīl. Islamic Education aims to present a multicultural conception: 1) remove the prejudice, and to train and build the character of students to be able to be democratic, humanist and pluralist; 2) build understanding of the diversity of students inclusive to eliminate the social distance between learners of different religions to create true brotherhood; 3 ) teaches how to live amid pluralism nation; 4) providing protection from discrimination; 5) recognizes accommodation individual freedom of minority groups, such as talking, group, practice religion and so on are rooted in the values of freedom, equality and democracy, so cultural rights of minorities can be accommodated properly, which means that every student has the right to enter into a particular culture, are formed and participate in shaping the culture.
URGENSI DAN SIGNIFIKANSI PENDIDIKAN ISLAM MULTIKULTURAL TERHADAP KOMPLEKSITAS KEBERAGAMAAN DI INDONESIA Nugroho, Muhammad Aji
ATTARBIYAH: Journal of Islamic Culture and Education Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : ATTARBIYAH: Journal of Islamic Culture and Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (604.689 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menampilkan ekspresi agama yang sesuai dengan sumber autientiknya, baik dalam pemikiran, perbuatan, dan persekutuan (fellowship), yaitu sebuah ekspresi yang memberikan kebaikan yang nyata bagi kehidupan, mampu membebaskan manusia dari kebodohan, kemiskinan, permusuhan dan keterbelakangan. Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (Library Research), termasuk penelitian kualitatif yang datanya berupa dokumen, catatan peristiwa yang berbentuk tulisan, gambar, atau karya monumental yang dilakukan dengan jalan membaca literatur, berupa buku, majalah, jurnal atau data lainnya. Penelitian ini menemukan bahwa kompleksitas fenomena keberagaman telah memunculkan konflik dan ketegangan kultural antar-etnik karena proses interaksi sosial yang masih rapuh dalam kesadaran tentang pluralitas dan multikulralitas di satu sisi dan fanatisme ajaran agama pada sisi lain, sebagai bentuk dari lemahnya solidaritas. Oleh sebab itu perlu mereposisi dan merevisi sistem pendidikan agama dengan memadukan integralitas kaitan agama antara sakral-transenden dan profan-fenomena sosial atau budaya. Maka, keberadaan pendidikan multikultural dalam kompleksitas keberagamaan menjadi sangat signifikan, karena mampu; 1) menciptakan kesalehan sosial dan bukan hanya kesalehan individual, 2) membentuk peserta didik menjadi masyarakat yang humanis, 3) mencetak individu yang dapat menyerap cakrawala, 4) mencetak peserta didik yang cerdas, kreatif, dan aktif membaca problem realitas di sekitarnya untuk kemudian memberikan alternatif pemecahan, dan 5) menampilkan wajah agama yang damai. The research objective is to show the expression of religion that appropriate with the authentic source, in thougt, deed and fellowship, an expression that gives real kindness for the life, can acquit people from stupidity, poverty, backwardness. This is library research, belong to qualitative research, the data are from document, writing’s event note, pictures or monumental works, for example  books, magazines, journals etc. The research can find that the complexity of the phenomenon of religiosity have led to conflick and cultural tensions between ethnic because of the weakness of social interaction for about plurality and multicultural in one hand and in the other hand about fanatism religious teachings as the form of the solidarity weakness. Thus it is necessary to reposed and revised the system of religion education by blending  intergralittas religiious connection beetween the sacred trancedent and profane social or cultural  phenomenon. So the existence of multicultural education in the complexity of religiousity to be very significant because it can 1) create social piety, not only individually  2) forming students into humane sociaty 3) create individuals who absorb knowledge 4) create students who are intelegent, creative and active reading problem surrounding reality to provide alternative solving and 5) show a religion of peace. Kata kunci: multikulturalitas, kompleksitas keberagamaan, pendidikan multikultural
Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Peningkatan Mutu Pendidikan Islam di Madrasah Nugroho, Muhammad Aji
MUDARRISA: Journal of Islamic Education Vol 6, No 1 (2014)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.932 KB) | DOI: 10.18326/mdr.v6i1.30-60

Abstract

Perkembangan masyarakat dunia telah memasuki masyarakat informasi yang merupakan kelanjutan dari masyarakat modern dengan ciri-cirinya yang bersifat rasional, berorientasi ke masa depan, terbuka, menghargai waktu, kreatif, mandiri, dan inovatif, atau biasa disebut dengan global village yaitu Perkawinan antara teknologi transmisi mutakhir dengan komputer melahirkan sebuah era baru yaitu era informasi, yang dapat dikatakan sebagai world of the year. Disebut masyarakat informasi ditandai dengan penguasaan teknologi informasi, mampu bersaing, serba ingin tahu, imajinatif, mampu mengubah tantangan menjadi peluang, dan menguasai berbagai metode dalam pemecahan masalah. Sebab, problem yang muncul dizaman globalisasi ini jauh lebih kompleks dan memerlukan respons yang lebih beragam dan akomodatif, dan dengan menggunakan perangkat teknologi Informasi tersebut untuk mencari, mengeksplorasi, menganalisis, dan saling tukar informasi secara efisien dan efektif, siswa akan dengan cepat mendapatkan ide dan pengalaman dari berbagai kalangan dan pendidikan atau pembelajaran akan lebih berkembang dan terbantu terhadap proses pembelajaran bagi setiap siswa. The world society development has entered into information society as a continuation of modern society. The characteristics of the information society is rational, future-oriented, open-minded, appreciate the time, creative, independent, and innovative. The time of global village will be born is the fusion of sophisticated transmission technology with a computer that yield a new era of information age, as the world of the year. Community information society is characterized by the mastery of information and technology, is able to compete, inquisitive, imaginative, and able to turn challenges into opportunities, and master various methods in problems solving. These challenges require a response that is more diverse and accommodating. Information and technology are solution and response that serves to find, explore, analyze, and exchange information efficiently and effectively. Thus, students will quickly get the ideas and experiences of the various circles, so that learning will be more developed and assisted with the process of study by student. Kata Kunci: Teknologi Informasi, Pendidikan Islam, Pembelajaran
MEMBACA AL-QUR’AN DENGAN HATI YANG TERPADU: Studi Kritis atas Hadis Riwayat Muslim dari Jundab bin Abdullah al-Bajali Nugroho, Muhammad Aji
Al-A'raf : Jurnal Pemikiran Islam dan Filsafat Vol 12, No 1 (2015)
Publisher : IAIN Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1895.793 KB) | DOI: 10.22515/ajpif.v12i1.1182

Abstract

The source of conflict within Muslim community is notcoming from Qur’an, but from its reader. The situation is contributingto rising conflict within every Muslims that believed Qur’an asguidance (huda), explanation (bayyinat), and distinguishing (furqon).Those conflicts should be terminated through going back to theQur’an as form of confirmation (tabayyun), not confrontation(tafarraqu, taba’adu, and tanaza’u), in order that Muslimcommunities have not avoiding the plurality of their realities and thatrequisite conflict and controversy. Thereby the study making sense tothe reader because Hadits believed as the second source of Islamiclaw after the Qur’an which is functioned as bayan tafsr, bayan taqrir,and bayan tasyri’ of the Qur’an, giving instruction to stay away fromthe Qur’an when the disagreement (ḥilafiyat) emerged. In order toknow the Hadis could be used as hujjah or not, the study covered:takhrij al-hadis, i’tibar as-sanad, naqd as-sanad (critic of sanad),naqd al-matn (critic of matan).
Studi Analisis Butir Soal Latihan Buku Ajar Bahasa Arab Madrasah Tsanawiyah Nugroho, Muhammad Aji
Arabia Vol 8, No 2 (2016): JURNAL ARABIA
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Tarbiyah IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/arabia.v8i2.2001

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk, kualitas, dan validitas teoritis, serta kaidah penyusunan bahasasetiap butir soal latihan buku ajarbahasa Arab Madrasah Tsanawiyah agar diperoleh soal yang bermutu sebelum soal digunakan.Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Sumber primer yang digunakan buku ajar bahasa Arab Madrasah Tsanawiyah yang sesuai dengan permenag No.2 tahun 2008, sedangkan sumber sekunder berupa buku-buku evaluasi, dan kisi-kisi soal. Analisis data terhadap butir soal diteliti untuk mengetahui bentuk, kualitas penyusunan, dan bahasa soal. Untuk mengetahui kualitas soal di lihat dari validitas teoritis, menggunakan kriteria; 1) kesesuaian soal dengan kompetensi dasar dan indikator; 2)kesesuaian soal dengan materi yang diujikan; 3) kesesuaian isi materi dengan jenjang, jenis sekolah dan tingkat kelas; 4) kesesuaian isi materi yang ditanyakan dengan perkembangan peserta didik; 5) kesesuaian isi materi dengan tujuan tes. Adapun hasil temuan pada penelitian ini adalah; 1) bentuk-bentuk soal latihan dalam buku ajar bahasa Arab Madrasah Tsanawiyah berbentuk: pilihan ganda, menjodohkan, jawab singkat, uraian yang berbentuk menerjemahkan dan menyusun kalimat; 2) kualitas soal latihan dilihat dari validitas teoritis tergolong sangat baik, karena prosentasenya telah memenuhi kriteria di atas 85%; 3) kualitas soal latihan dilihat dari penyusunan soal dan bahasa berdasarkan kesesuaian dengan kriteria penyusunan soal dan bahasa pada pada berbagai buku ajar tergolong baik dan memenuhi kritera karena prosentase terkecil 66,66%.Â