Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

EFISIENSI BANK RAKYAT INDONESIA (BRIS), BANK SYARIAH MANDIRI (BSM), DAN BANK NEGARA INDONESIA SYARIAH (BNIS) SETELAH MERGER MENJADI BANK SYARIAH INDONESIA DENGAN PENDEKATAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA): Jurnal Vokasi Bisnis Digital, Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah dan Usaha Perjalanan Wisata Fertika Fertika Puspita Dewi; Aldi Mustopa
Acitya Politeknik Bisnis Mayasari Vol 2 No 1 (2023): Jurnal Vokasi Bisnis Digital, Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah dan Usaha Perjal
Publisher : Politeknik Bisnis Mayasari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1126.868 KB)

Abstract

Efisiensi Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRIS), Bank Syariah Mandiri (BSM), dan Bank Negara Indonesia (BNIS) setelah Merger menjadi Bank Syariah Indonesia dengan Pendekatan Data Envelopment Analysis (DEA). Industri perbankan di Indonesia mencatat sejarah baru dengan hadirnya Bank Syariah Indonesia (BSI) yang merupakan bank hasil merger antara PT. Bank BRI Syariah (BRIS), PT. Bank Syariah Mandiri (BSM), dan PT. Bank BNI Syariah (BNIS). Merger telah menjadi alternatif untuk memperbesar ukuran bisnis. Salah satu aspek kinerja perkembangan perbankan sebagai lembaga intermediasi dapat dilihat dari parameter efisiensi. Efisiensi merupakan cara untuk mengukur kinerja yang memperhitungkan input-output suatu unit kegiatan ekonomi. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengevaluasi kinerja efisiensi Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRIS), Bank Syariah Mandiri (BSM) dan Bank Negara Indonesia Syariah (BNIS) setelah merger menjadi Bank Syariah Indonesia (BSI). Setelah itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap ketidakefisienan kinerja Bank Syariah Indonesia (BSI). Terakhir, penelitian ini juga bertujuan untuk mendapatkan alternatif cara meningkatkan kinerja efisiensi Bank Syariah Indonesia (BSI). Penentuan variabel input dan output pada penelitian ini menggunakan pendekatan Intermediasi, dimana penentuan variabel input dan output bank berdasarkan kepada fungsi bank sebagai media intermediasi antara surplus unit dan defisit unit. Variabel input ini meliputi simpanan ( ), modal ( ) dan biaya operasional ( ), sedangkan variabel-variabel outputnya terdiri dari pembiayaan ( ), pendapatan operasional ( ). Pada penelitian ini digunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA). Secara umum, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Bank Rakyat Indonesia Syariah (BRIS), Bank Syariah Mandiri (BSM), dan Bank Negara Indonesia Syariah (BNIS) setelah resmi melakukan merger menjadi Bank Syariah Indonesia (BSI) dinyatakan masih belum efisien (inefisien) dengan pencapaian nilai rata-rata sebesar 0.983 (<1).