Halim Akbar
Program Studi Agroekoteknologi, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Malikussaleh, Muara Batu, Aceh Utara, 24355

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Evaluasi Status Kesuburan Tanah Sawah Tadah Hujan dan Irigasi di Kecamatan Nisam Kabupaten Aceh Utara Anggi Novita Sari; Muliana Muliana; Yusra Yusra; Khusrizal Khusrizal; Halim Akbar
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroekoteknologi Vol 1, No 2 (2022)
Publisher : Department of Agroecotechnology Faculty of Agriculture, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (556.068 KB) | DOI: 10.29103/jimatek.v1i2.8467

Abstract

Petani sawah budidaya tanaman padi di Kecamatan Nisam Kabupaten Aceh Utara pada dua tipe sawah yaitu sawah tadah hujan dan sawah irigasi yang diperkirakan tingkat kesuburannya berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status kesuburan tanah pada lahan sawah tadah hujan dan irigasi yang terdapat di Kecamatan Nisam Kabupaten Aceh Utara. Penelitian ini dilaksanakan pada lahan sawah tadah hujan dan irigasi yang terdapat di 12 desa dalam Kecamatan Nisam Kabupaten Aceh Utara. Penelitian ini merupakan metode survei deskriptif dengan empat tahapan, yaitu tahap persiapan, tahap survei pendahuluan, tahap survei utama, dan tahap analisis data serta penyajian hasil. Penentuan lokasi pengambilan sampel tanah dengan cara purposive sampling. Uji kolerasi dilakukan untuk melihat keterkaitan antara satu sifat kimia dengan yang lainnya. Hasil evaluasi kesuburan tanah menunjukkan status kesuburan tanah pada sawah tadah hujan berada pada kelas rendah dan pada sawah irigasi berada pada kelas rendah hingga sedang dengan faktor pembatas kesuburan ialah C-organik dan P2O5 total pada semua desa, pH (H2O), K2O total, serta kejenuhan basa (KB). Korelasi antar sifat kimia tanah menunjukkan bahwa peningkatan pH (H2O) dipengaruhi oleh peningkatan Ca-dd, dan KB. Peningkatan C-organik juga sejalan dengan meningkatkan P2O5, KTK, dan Ca-dd. Peningkatan K2O juga diikuti oleh peningkatan KTK dan K-dd.Peningkatan KTK dan KB dipengaruhi oleh meningkatnya Ca-dd.
Pemanfaatan Biochar dan Tanah Liat Untuk Meningkatkan Kualitas Tanah Sub-Optimal Dan Hasil Bawang Merah Raesa Sakina Siregar; Khusrizal Khusrizal; Yusra Yusra; Ismadi Ismadi; Halim Akbar
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Agroekoteknologi Vol 2, No 1 (2023)
Publisher : Department of Agroecotechnology Faculty of Agriculture, Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jimatek.v2i1.12041

Abstract

Entisol memiliki permasalahan dengan kandungan bahan organik dan unsur hara yang rendah, sehingga tanah ini termasuk dalam kategori kesuburan tanah rendah. Biochar digunakan sebagai upaya untuk meningkatkan kesuburan tanah sebagai media tumbuh bawang merah. Bawang merah merupakan salah satu tanaman hortikultura yang memiliki prospek ekonomi yang tinggi. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh biochar sekam padi dan tanah liat terhadap sifat kimia Entisol dan hasil bawang merah. Penelitian dan analisis tanah dilakukan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Malikussaleh pada tahun 2022, dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial yang teridiri dari biochar sekam padi dan tanah liat. Faktor biochar sekam padi meliputi kontrol dan tiga dosis biochar: 30 g/polybag, 60 g/polybag dan 90 g/polybag. Faktor tanah liat meliputi kontrol dan dua dosis tanah liat 2 kg/polybag dan 4 kg/polybag. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi biochar sekam padi dan tanah liat tidak mempengaruhi semua variabel yang diamati. Aplikasi biochar sekam padi secara independen berpengaruh terhadap pH (H2O) (6,9 - 8), C-organik (0,11% - 0,31%), Kapasitas Tukar Kation-KTK (6,80 me/100 g - 19,60 me/100 g), P- tersedia (97,65 ppm - 105,15 ppm), K-exc (0,20 me.100/g - 0,65 me/100 g), jumlah umbi (7,66 - 11,22) , berat basah umbi (58,31 g - 89,32 g) dan berat kering umbi (34,05 g – 49,41 g). Pemberian lempung secara mandiri berpengaruh terhadap pH (H2O) (6,9- 7,2), C-organik (0,11% - 0,22%), KTK (6,80 me/100 g - 19,60 me/100 g), K-exc sebesar (0,20 me/100 g - 0,65 me/100 g) , jumlah umbi (8,08 – 10,00) dan berat basah umbi (65,03g – 81,13g).