Pemberian pupuk anorganik secara terus-menerus pada budidaya mentimun dapat menurunkan kualitas tanah dan hasil produksi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh interaksi antara pupuk kandang sapi dan pupuk KCl terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman mentimun (Cucumis sativus). Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial yang terdiri dari dua faktor yaitu dosis pupuk kandang sapi (0, 0,75, 1,5, 2,25 kg/petak) dan pupuk KCl (0, 1,9, 3,75, dan 5,6 g/tanaman). Penelitian ini dilakukan dengan 16 kombinasi perlakuan dengan 3 ulangan. Beberapa parameter yang diamati dalam penelitian ini antara lain umur berbunga, umur berbuah, umur panen, jumlah buah per petak, bobot buah per petak, panjang buah terpanjang, bobot buah per petak, dan jumlah sisa buah. Data dianalisis secara statistik dan dilanjutkan dengan uji BNJ pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi pupuk kandang sapi dan KCl berpengaruh terhadap semua parameter pengamatan. Praktik terbaik adalah pemberian pupuk kandang sapi 2,25 kg/petak dan KCl 5,6 g/tanaman. Kotoran sapi berpengaruh terhadap semua parameter pengamatan. Berdasarkan penelitian kami, menunjukkan bahwa perlakuan terbaik adalah 2,25 kg/petak. Pengaruh utama KCl berpengaruh pada semua parameter pengamatan. Perlakuan terbaik 5,6 g/tanaman. Penelitian ini diharapkan bisa memberikan informasi kepada masyarakat, terkait pemanfaatan kotoran sapi dan dosis pupuk kcl terbaik untuk digunakan pada tanaman semusim.