Pendekatan mikrokosmos Pendidikan menempatkan pembelajaran Pendidikan Islam sebagai aktifitas menyenangkan peserta didik. Pengembangan potensi kognitif, afektif, dan psikomotorik berpusat pada kompetensi guru. Guru adalah pelaku utama untuk dapat mencapai keberhasilan dari tujuan pembelajaran, sekaligus setiap langkah pembaruan pendidikan. Guru seharusnya menciptakan suatu inspiring teaching dengan melalui kompetensinya kepribadian, profesional, pedagogik, dan sosial. Sayangnya, situasi kekinian dalam pembelajaran, peran dominan guru menjadi hambatan dalam perkembangan kemampuan peserta didik. Orientasi pembelajaran yang sekedar mengejar target penuntasan bahan ajar menyebabkan peserta didik sering tidak nyaman dan tidak mampu mengembangkan kemandirian dan kemampuan berpikir kritis. Peran guru berbasis pendidikan profetik, menjadi alternatif yang sangat relevan untuk efektifitas pembaruan Pendidikan Islam. Di sini, pengembangan kompetensi guru berpijak pada tiga pilar: transendensi, humanisasi dan liberasi. Pilar transendensi berpusat pada ikhtiar literasi keagamaan peserta didik. Praktek liberasi didasari interaksi kelas yang selalu membawa misi akhlak kenabian. Pilar humanisasi dapat dilihat dari inisiatif guru yang mampu menjadikan perbedaan antar peserta didik sebagai potensi mereka menjadi pribadi yang unggul dan berkarakter.