Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

MENGEMBANGKAN KAPASITAS PENDIDIK PAUD DALAM MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN HYFLEX PADA TATAP MUKA TERBATAS DI PAUD Hikmah Munawaroh; Sofia Hartati; Sri Kuswantono; Yasmin Faradiba; Yudrik Yahya
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3 (2022): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract The problem that arises at the Community Service Center is facing changes in the learning system. Where face-to-face learning changes directly to online learning, then changes to limited face-to-face. Problems that arise are not only from the side of the child but also from the educator himself. From the point of view of children, they are not enthusiastic about online learning because the material presented is boring and full of academics. On the side of school readiness, and the teacher's ability to carry out hybrid learning (mixed because they do not yet have the capacity to design flexible hybrid learning, the ability to use ICT tools and provide media according to children's needs. Solutions that can be made are in the form of outreach and training on learning implementation strategies online and the development of knowledge about digital stories as a means of early childhood learning.The methods or approaches offered to solve partner problems are online training and seminars.In this training method, several techniques are used, including lecture techniques, question and answer, observation/observation, demonstration , discussions are conducted online. First, an initial analysis or needs analysis is carried out. This initial analysis or needs analysis involves interviews and discussions with PAUD educators, supervisors and PAUD mothers about the learning problems faced and developing at the moment. Then proceed to the preparatory process stage, namely making a questionnaire about the right way to apply learning in PAUD and the hyflex learning approach. The next stage is implementation, at this stage the implementation of socialization is carried out online through the zoom and face-to-face applications which have been carried out since April 2022. Next is mentoring, the last process is carried out to see an increase in PAUD educators in implementing hyflex learning at PAUD institutions. In addition, the success of this activity can be seen from the increased knowledge of PAUD educators about the implementation of hyflek learning in the application of the independent learning curriculum. Based on the evaluation that has been carried out from this community service activity it worked well, the success of this activity can be seen by the increased knowledge of PAUD educators about preparing hyflex learning for early childhood. After the activity, almost all participants were quite enthusiastic and felt the benefits of the community service activities they had participated in. They also proposed their involvement in further community service activities. Abstrak Permasalahan yang muncul di tempat Pengabdian kepada Masyarakat adalah menghadapi perubahan dalam system belajar. Dimana pembelajaran tatap muka secara langsung berganti menjadi pembelajaran online, kemudian berganti menjadi tatap muka terbatas. Permasalahan yang muncul tidak hanya dari sisi anak tetapi juga dari pendidik itu sendiri. Dari sisi anak tidak semangat dengan pembelajaran online karena materi yang disajikan membosankan dan full akademis. Di sisi kesiapan sekolah, dan kemampuan guru dalam melakukan pembelajaran hybrid (campuran karena belum punya kapasistas dalam merancang pembelajaran hybrid yang fleksibel, kemampuan dalam menggunakan perangkat TIK dan menyediakan media yang sesuai kebutuhan anak. Solusi yang dapat dilakukan berupa sosialisasi dan pelatihan tentang strategi pelaksanaan pembelajaran online dan pengembangan pengetahuan tentang cerita digital sebagai sarana pembelajaran anak usia dini. Metode atau pendekatan yang ditawarkan untuk menyelesaikan permasalahan mitra yaitu pelatihan dan seminar online. Dalam metode pelatihan ini, digunakan beberapa teknik, diantaranya teknik ceramah, tanya jawab, observasi/pengamatan, demonstrasi, diskusi yang dilakukan secara online. Pertama dilakukan analisis awal atau analisis kebutuhan. Analisis awal atau analisis kebutuhan ini dengan wawancara dan diskusi dengan pendidik PAUD, penilik dan bunda PAUD tentang permasalahan pembelajaran yang dihadapi dan berkembang saat ini. Kemudian dilanjutkan ke tahap proses persiapan, yaitu membuat kuesioner tentang cara yang tepat untuk menerapkan pembelajaran di PAUD dan pendekatan pembelajaran hyflex. Tahap selanjutnya adalah pelaksanaan, pada tahap ini dilakukan pelaksanaan sosialisasi dilakukan secara online melalui aplikasi zoom dan tatapmuka yang dilakukan sejak bulan April 2022. Selanjutnya adalah pendampingan, proses yang terakhir ini dilakukan untuk melihat peningkatan pendidik PAUD dalam melaksanakan pembelajaran hyflex di Lembaga PAUD. Selain itu, keberhasilan kegiatan ini dapat dilihat dengan meningkatnya pengetahuan pendidik PAUD tentang pelaksanaan pembelajaran hyflek pada penerapan kurikulum merdeka belajar. Berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini berhasil dengan baik, keberhasilan kegiatan ini dapat dilihat dengan meningkatnya pengetahuan pendidik PAUD tentang menyiapkan pembelajaran hyflex bagi anak usia dini. Setelah kegiatan hampir seluruh peserta cukup antusias dan merasakan manfaat dari kegiatan pengabdian masyarakat yang telah di ikuti. Mereka juga mengusulkan pelibatanya pada kegiatan pengabdian selanjutnya.
Pengembangan Media Balok Dari Bubur Kertas Sebagai Inovasi Pembelajaran Bagi Tutor Paud Di Wilayah Dki Jakarta Yudrik Jahja; Yasmin Faradiba; Hikmah Hikmah
Jurnal Pendidikan Indonesia Vol. 4 No. 8 (2023): Jurnal Pendidikan Indonesia (Japendi)
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/japendi.v4i8.2166

Abstract

Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini mendorong tutor PAUD untuk selalu berinovasi dalam proses belajar mengajar, salah satunya dengan menciptakan media-media yang variatif dan menarik. Salah satu media tersebut adalah balok dari bubur kertas yang bermanfaat untuk melatih motorik anak, kemampuan analisis ruang dan kemampuan interpersonal. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptrif dengan teknik pengembangan ADDIE (Analisis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation. Populasi dari penelitian ini berasal dari tutor PAUD di wilayah Cipayung, Jakarta Timur serta beberapa anak PAUD di wilayah tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa media pembelajaran berbentuk balok dari bubur kertas efektif dan efisien untuk digunakan di kelas, karena bahan-bahan tersedia di sekolah dan kertasnya sendiri dari kertas tidak terpakai di sekolah, kemudian mudah pembuatannya, relatif cepat dan aman bagi anak.
PENERAPAN KURIKULUM MERDEKA BELAJAR PADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Hikmah Munawaroh; Sri Kuswantono; Yasmin Faradiba; Yudrik Jahja
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4 No 1 (2023): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract The current government policy in ECCE institutions has used an independent learning curriculum. The problems that arise educators do not have sufficient capacity in developing learning tools in the independent curriculum. The solution to this problem is in the form of a workshop on the development of ECCE learning tools in the independent curriculum. The method or approach offered to solve partner problems is training and hybrid workshop. The implementation begins with conducting an initial needs analysis through interviews and discussions. Then proceed to the preparation process stage, namely making a questionnaire about the right way to develop learning tools in the independent curriculum. The next stage is the implementation, implementation of socialization carried out in a hybrid manner (on-site workshops and online via the zoom application). Next is mentoring, which is carried out to see the improvement of ECCE educators in the development of learning tools in the independent curriculum. The success of this activity can be seen by the increasing knowledge of ECCE educators about the development of ECCE teaching tools in the independent curriculum. The results obtained were 100% of this activity was useful for increasing knowledge about the application of the independent curriculum, 100% of this activity was well facilitated by the committee, 100% of the material was easy to understand, 100% of the media presented was interesting, 100% of participants got new knowledge, 100% of the material could be implemented in ECCE institutions, 84.5% of the workshop activity time was fulfilled. Abstrak Kebijakan pemerintah saat ini dilembaga PAUD telah digunakan kurikulum merdeka belajar. Permasalahan yang muncul pendidik belum punya kapasitas yang cukup dalam mengembangkan perangkat pembelajaran pada kurikulum merdeka. Solusi untuk permasalahan tersebut berupa workshop pengembangan perangkat pembelajaran PAUD pada kurikulum merdeka. Metode atau pendekatan yang ditawarkan untuk menyelesaikan permasalahan mitra yaitu pelatihan dan worshop secara hybrid. Pelaksanaan diawali dengan melakukan analisis kebutuhan awal melalui wawancara dan diskusi. Kemudian dilanjutkan ke tahap proses persiapan, yaitu membuat kuesioner tentang cara yang tepat untuk pengembangan perangkat pembelajaran pada kurikuum merdeka. Tahap selanjutnya adalah pelaksanaan, pelaksanaan sosialisasi yang dilakukan secara hybrid (workshop langsung di tempat dan online melalui aplikasi zoom). Selanjutnya adalah pendampingan, yang dilakukan untuk melihat peningkatan pendidik PAUD dalam pengembangan perangkat pembelajaran pada kurikulum merdeka. Keberhasilan kegiatan ini dapat dilihat dengan meningkatnya pengetahuan pendidik PAUD tentang pengembangan perangkat pembejaran PAUD pada kurikulum merdeka. Hasil yang didapat adalah 100% kegiatan ini bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan tentang penerapan kurikulum merdeka, 100% kegiatan ini difasilitasi dengan baik oleh panitia, 100% materi mudah dipahami, 100% media yang disajikan menarik, 100% peserta mendapat pengetahuan baru, 100% materi dapat diimplementasikan di lembaga PAUD, 84,5% waktu kegiatan workshop tercukupi.