This Author published in this journals
All Journal Andragogi Kesehatan
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

GANRA BERSEPEDA SEBAGAI UPAYA PENGENTASAN DEMAM BERDARAH DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS GANRA KABUPATEN SOPPENG Ismawati Ningsih; Mahmud Daming; Minati Mustika; Barahimu Barahimu
-
Publisher : Andragogi Kesehatan BBPK Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (110.923 KB)

Abstract

ABSTRACT Aedes Aegypti mosquito larvae breed in places that are stagnant water. This causes dengue fever to be common in the rainy season and usually attacks in the morning and evening. In 2018, based on data from the environmental health department of the UPTD Puskesmas Ganra, it was found that 11 people suffered from dengue fever, while in 2019 from January to September the number of Dengue Fever sufferers totaled 15 people, 3 of whom died and others recovered. The highest number of sufferers was in February as many as 9 people. This month is also the rainy season. Based on a survey conducted, the larva free rate in the Ganra Community Health Center was 80%, but the standard larva free rate was 95%. Therefore, a movement was made, namely GANRA BERSEPEDA (Movement for Empowerment of Dengue Fever). The interventions carried out were orientation to school principals and UKS teachers to eradicate mosquito larvae and training in the use of applications as larva monitoring tools, formation of simantic cadres, distribution of leaflets and simultaneous eradication of mosquito nests in 23 schools in the district area. Ganra is followed by the eradication of mosquito nests in all villages in Ganra District. This movement aims to form larvae monitoring cadres in schoolsKeywords : Ganra Bersepeda. Simantik. Dangue Fever ABSTRAK Jentik Nyamuk Aedes Aegypti banyak berkembang biak di tempat- tempat yang tergenang air. Hal ini menyebabkan penyakit DBD banyak terdapat di musim hujan dan biasanya menyerang pada pagi dan sore hari. Pada tahun 2018 berdasarkan data dari bagian kesehetan lingkungan UPTD Puskesmas Ganra diketahui 11 orang menderita demam Berdarah sedangkan pada tahun 2019 dari bulan januari hingga bulan September jumlah penderita Demam Berdarah berjumlah 15 Orang, 3 diantaranya meninggal dunia dan yang lain sembuh. Jumlah penderita terbanyak yaitu di bulan Februari sebanyak 9 orang pada bulan tersebut juga merupakan musim penghujan.  Berdasarkan survey yang dilakukan Angka bebas jentik diwilayah Puskesmas Ganra yaitu 80 %, masih dibawa standar angka bebas jentik yaitu 95 %. Oleh karena itu dibuat suatu gerakan yaitu GANRA BERSEPEDA (Gerakan Aksi Pemberdayaan Seolah Peduli Demam Berdarah). Intervensi yang dilakukan adalah orientasi kepada kepala sekolah dan guru UKS untuk pemberantasan jentik nyamuk dan pelatihan penggunaan aplikasi sebagai alat pemantau jentik, pembentukan kader simantik, pembagian leflet dan pemberantasan sarang nyamuk serentak di 23 sekolah di wilayah kec. Ganra diikuti oleh pemberantasan sarang naymuk di semua desa di Kecamatan Ganra. Gerakan ini bertujuan untuk membentuk kader pemantau jentik di sekolah. Kata kunci : Ganra bersepeda, Simantik, Demam berdarah