This Author published in this journals
All Journal Andragogi Kesehatan
Fitriani Fitriani
UPTD Puskesmas Pammana Kabupaten Wajo

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS PAMMANA Factors that Affecting The Discovery of Pneumonia Case in Toodlers at Working Area of UPTD Puskesmas Pamamana 2020 Fitriani Fitriani; Amal Hayati; Yulianti Yulianti
-
Publisher : Andragogi Kesehatan BBPK Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.973 KB)

Abstract

ABSTRACT Pneumonia is an inflammation of the lung parenchyma that can affect anyone, such as children,adolescents,young adults and the elderly,but more in infants.Based on data from the health profile of South Sulawesi province,Wajo Regency is in the top 10,namely the 7th highest ranking with the detection of pneumonia cases in children under five who were treated at 0.15% from 23 Puskesmas in Wajo Regency while in Pammana Puskesmas from Years 2016-2019 the number of pneumonia sufferers is fluctuating where the data obtained only comes from patient visits to the Puskesmas.This is still far from the estimated target of pneumonia cases in children under five,which is 10% of the total population in the working area.This study aims to determine the factors that influence infant pneumonia case finding at Pammana Health Center,Wajo.This research is a descriptive epidemiological mixed methods approach (qualitative and quantitative) with a case study design.Informants in this study was the head of the clinic,person in charge of P2 ISPA program IMCI officer and expert informants.Data collected by interview,observation and document review conducted in Puskesmas Pammana.Results showed that the factors that influence the discovery of pneumonia cases in toddlers at the public health center are programming, activities program, recording and reporting,health workers factors (training,knowledge,and working time), motivation,the head public health center’s leadership,availability of print and reach media. While the factors that do not affect the discovery of pneumonia cases are gender, education level,management of IMCI and activies evaluation.The conclusion is,in order to th coverage of pneumonia cases in toodlers at Puskesmas Pammana the target,it can be done by improving guidance and training to the person in charge of P2 ISPA and IMCI officer on toddler pneumonia knowledge.PHC also need to conduct a finding case actively by doing cases tracking and visit the home of the toddlers who is suffering from pneumonia. Keywords : ISPA, Puskesmas, Toodler Pneumonia ABSTRAKPneumonia adalah peradangan pada parenkim paru  dapat menyerang siapa aja, seperti anak-anak, remaja, dewasa muda dan lanjut usia, namun lebih banyak pada balita dan lanjut usia. Berdasarkan data profil kesehatan provinsi sulawesi selatan, Kabupaten Wajo masuk dalam 10 besar yaitu peringkat ke 7 tertinggi dengan penemuan kasus pneumonia pada balita yang ditangani sebesar 0,15%  (359 Penderita) dari 23 Puskesmas yang ada di Kabupaten Wajo sedangkan di  Puskesmas Pammana dari Tahun 2016 - 2019 jumlah penderita Pneumonia  bersifat fluktuatif dimana data yang di peroleh hanya berasal  dari kunjungan penderita ke Puskesmas. Hal ini masih jauh dari target perkiraan kasus pneumonia pada balita yaitu sebesar 10% dari jumlah penduduk di wilayah kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi pnemuan kasus pneumonia balita di Puskesmas Pammana, Kabupaten Wajo.Penelitian ini merupakan penelitian epidemiologi deskriptif dengan pendekatan mixed methods (kualitatif dan kuantitatif). Informan dalam penelitian ini adalah kepala puskesmas, penanggung jawab program P2 ISPA dan petugas MTBS serta informan ahli. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi dan telaah dokumen yang dilakukan di Puskesmas Pammana. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi penemuan kasus pneumonia balita di puskesmas pammana yaitu penyusunan rencana program, kegiatan program, pencatatan dan pelaporan, faktor petugas kesehatan (pelatihan, pengetahuan, dan lama kerja petugas), motivasi kerja, kepemimpinan kepala puskesmas, ketersediaan media cetak dan media penyuluhan. Sedangkan faktor yang tidak berpengaruh dengan penemuan kasus pneumonia yaitu jenis kelamin, tingkat pendidikan, tatalaksana MTBS dan kegiatan evaluasi. Kesimpulan  agar cakupan penemuan kasus pneumonia balita di Puskesmas pammana mencapai target, dapat dilakukan dengan meningkatkan pembinaan dan pelatihan kepada penanggung jawab P2 ISPA dan petugas MTBS mengenai pengetahuan pneumonia balita. Puskesmas juga perlu melakukan kegiatan penemuan kasus secara aktif dengan melakukan pelacakan kasus dan kunjungan rumah penderita pneumonia balita.Kata Kunci: ISPA, Puskesmas, Pneumonia Balita