Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Adopsi Metode DevOps Sebagai Acuan Pengembangan Aplikasi Bantuan Hukum Slamet Riyadi
Generation Journal Vol 7 No 1 (2023): Generation Journal
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29407/gj.v7i1.19629

Abstract

Sekretariat Daerah terdiri dari beberapa bagian, salah satunya bagian hukum. Layanan Bantuan Hukum untuk kegiatan konsultasi hukum terdiri dari 3 sub kegiatan yaitu persiapan, pelaksanaan, serta pasca pelaksanaan. Secara geografis, banyak desa di Indonesia yang jauh dari sekretariat daerah. Kepala desa dan perangkat desa juga harus mengunjungi Sekretariat Daerah untuk mengatur penyuluhan dan bantuan hukum jarak jauh. Ini memakan waktu setidaknya satu hari dan biaya perjalanan/akomodasi tidak murah. Secara teori permasalahan yang ada dapat diatasi dengan membangun sebuah sistem pengolahan data yang berbasis teknologi informasi. Pada banyak organisasi, pengembangan perangkat lunak dan aktivitas operasi biasanya dilakukan secara terpisah dan memiliki tujuan yang terpisah. Pengembang bertugas membuat, menambah, dan memodifikasi sistem baru. Bagian operasi bertugas menjaga stabilitas sistem. Ini biasanya menyebabkan konflik ketika sistem baru akan diimplementasikan. Departemen operasi cenderung tidak menginginkan perubahan karena kekhawatiran tentang ketidakstabilan system. DevOps adalah tren baru yang muncul (tahun 2009) dari benturan dua tren lama: Agile Systems dan Agile Operations. Ini merupakan kolaborasi antara staf pengembangan dan staf operasi di setiap tahap siklus hidup DevOps. Metodologi DevOps tidak hanya mencakup fase pengembangan tetapi juga fase operasi. Fase yang disediakan cukup komprehensip sehingga sangat kecil kemungkinan aplikasi gagal untuk diimplementasikan secara berkelanjutan.
Visitasi Akreditasi Sekolah untuk Pembinaan, Pengembangan, dan Peningkatan Mutu Madrasah di MIS Miftahul Aula Slamet Riyadi
Jurnal Pengabdian Masyarakat Nusantara Vol 2 No 2 (2023): Vol.2 No.2 (Juni 2023)
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29407/dimastara.v2i2.19965

Abstract

Accreditation is an activity to assess the feasibility of basic and secondary education units, and early childhood education and non-formal education units based on established criteria to provide quality assurance of education. Accreditation is useful as a reference in efforts to improve the quality and development of schools/madrasas. The method used for this accreditation visitation refers to the 2020 Education Unit Accreditation Instrument (IASP 2020). put emphasis on IASP2020 on measuring performance indicators with 4 main components, namely the quality of graduates, the ongoing learning process in schools/madrasas. This visitation was carried out for 2 days from 05 August 2022 to. August 6, 2022, at MIS Miftahul Aula, Jl. Husin Hamzah RT.05, Sebuai, Kec. Kumai, Kab. Kotawaringin Barat Prov. Central Kalimantan. Visitation activities are carried out through field observations, class observations, and interviews with madrasa residents in the context of verification, as well as validation of data and information provided by madrasah through accreditation instruments. After knowing the items that have a low score, suggestions and recommendations are prepared. These suggestions are in the framework of fostering, developing and improving the quality of schools/madrasah.