Irfan Islami
Universitas Yarsi

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS ARTIFICIAL INTELLIGENCE (AI ) SEBAGAI INVENTOR BERDASARKAN HUKUM PATEN DAN HUKUM ISLAM Endang Purwaningsih; Irfan Islami
Jurnal Ilmiah Galuh Justisi Vol 11, No 1 (2023): Jurnal Ilmiah Galuh Justisi
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/justisi.v11i1.8915

Abstract

Subyek hukum dalam melakukan tindakan hukum tidak boleh melanggan peraturan, undang-undang, ketertiban umum, moral kesusilaan, dan agama. Kecerdasan buatan (AI) sebagai salah satu subyek hukum yang bersifat artifisial merupakan subyek hukum yang merupakan pekerja yang mempunyai profesi menerima pekerjaan yang mempunyai AI atau si pemberi kerja sehingga ketika AI melakukan suatu perbuatan melanggan hukum, tentu pemiliknya sebagai pemberi kerja dapat dimintakan pertanggungjawaban secara hukum. Penelitian ini termasuk dalam penelitian normatif yuridis yakni menekankan pada data sekunder didukung hasil wawancara dengan narasumber,   mengkaji hukum positif (Paten) dan hukum islam  serta mencarikan solusi hukumnya. Penelitian menggunakan pendekatan literary study, yang didukung dengan wawancara mendalam, yang disertai statute approach, futuristic approach dan historish approach. Data yang diperoleh melalui penelitian ini dapat berupa bahan kepustakaan dan hasil wawancara.  Berdasarkan hasil penelitian, diketahui kedudukan AI dalam Hukum Paten Indonesia dan Kompilasi Hukum Islam, secara teknis AI akan mungkin menjadi inventor, namun AI tetap saja dikendalikan oleh manusia, oleh karena itu inventor sesungguhnya adalah manusia. Manusia sebagai subjek penemu (inventor) walaupun dikerjakan dengan bantuan kecerdasan buatan atau AI. Dari sudut pandang islam, pada prinsipnya Islam selalu dapat menerima inovasi dan perkembangan sains dan teknologi. Apabila itu lebih besar manfaat dari madharatnya, maka diperbolehkan. Apabila itu bermanfaat, namun akan membuka peluang kepada madharat yg lebih besar, maka ini dilarang dengan reason preventif (sadd adz- dzari’ah).  Dinamika AI dalam komersialisasi Paten, perlindungan dan penegakan hukumnya, baik menurut hukum paten Indonesia maupun Kompilasi Hukum Islam diperlukan solusi hukum. yakni memberikan regulasi yang lebih konkrit atau revisi UU Paten.  Penegakannya sejauh ini, masih dapat diatasi dengan menggunakan norma hukum yang termuat dalam UU No.13 Tahun 2016 tentang Paten.
TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PELELANGAN AGUNAN YANG DIJAMINKAN OLEH NASABAH DI BANK SYARIAH Irfan Islami
MERDEKA : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 1 No. 2 (2023): Desember
Publisher : PT PUBLIKASI INSPIRASI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/merdeka.v1i2.399

Abstract

Bank Syariah merupakan suatu Lembaga keuangan Bank yang menerapkan prinsip syariah dalam setiap transaksinya. Salah satu produk pembiayaan yang digunakannya adalah pembiayaan dengan prinsip Murabahah. Dalam pembiayaan murabahah bank syariah mewajibkan adanya agunan atau jaminan sebagai persyaratan bank menyetujui pendanaan atau pembiayaan, hal ini masih terdapat persoalan terkait dengan kejelasan hukum dalam pelelangan agunan yang dijaminkan oleh nasabah Bank Syariah melalui akad murabahah. Penelitian ini membahas bagaimana legalitas pelelangan bank syariah terhadap agunan yang dijaminkan oleh nasabah ke bank syariah ditinjau dari Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah dan ditinjau dari Hukum Islam. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisa legalitas pelelangan agunan oleh bank syariah ditinjau dari Undang-Undang Perbankan Syariah dan Hukum Islam. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif yuridis-normatif, menganalisa ketepatan peraturan yang berlaku dengan teori hukum ekonomi syariah.