Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGUASAAN KOSAKATA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN CARD SORT PADA KETERAMPILAN MENULIS TEKS RECOUNT BAHASA INGGRIS SYEHA RAMADAN
ACTION : Jurnal Inovasi Penelitian Tindakan Kelas dan Sekolah Vol. 3 No. 1 (2023)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/action.v3i1.1999

Abstract

This study aims to improve Vocabuary Mastery through Card Sort learning model on English Recount Text Writing Skills. This research was divided into three cycles, namely cycle I, cycle II, and cycle III and each cycle consisted of 2 meetings. All data obtained through observation, tests, and interviews. The application of Card Sort learning model can improve vocabulary mastery in students’ English recount text writing skills, namely in data análisis results cycle the average value of vocabulary mastery is 67.14 and the learning mastery reaches 60.71% or there are 17 students out of 28 students have finished studying. These results indicate that in cycle I, clasically, students haven’t studied throughly, because sudents who score ? 65 are only 60.70% less than the desired percentage of completeness, which is 85%. Whereas in cycle II the average value of vocabulary mastery was 72.68 and the learning completeness reached 78.57% or there were 22 students out of 28 students who had finished studying.. In cycle III the average value of formative test was 78.21 and of the 28 sudents who had completed as many as 25 students and 3 students had not achieve learning completeness. So classically the learning completeness that has been achieved is 89.29% . The results of this study indicate that the cooperative learning model of the card sort has a positive impact to improve students’ vocabulary mastery in recount text writing skill . This can be seen from the more solid understanding and mastery of students towards the material that has been conveyed by the teacher (learning completeness has increased from cycles I, II, and III) namely 60.71%, 78.57%, and 89.29%. This research indicate that classical student learning completeness has been achieved and considered successful. ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk meningkatkan Penguasaan Kosakata melalui model pembelajaran Card Sort pada Keterampilan Menulis Recount Text Bahasa Inggris. Penelitian ini dibagi menjadi 3 Siklus yaitu siklus I, siklus II, dan siklus III dan masing-masing siklus terdiri dari 2 pertemuan. Seluruh data yang diperoleh melalui observasi, tes dan wawancara. Penerapan model pembelajaran Card Sord ini dapat meningkatkan penguasaan kosakata pada keterampilan menulis teks recount bahasa Inggris peserta didik pada siklus I hasil análisis data diperoleh nilai rata-rata penguasaan kosakata adalah 67,14 dan ketuntasan belajar mencapai 60,71% atau terdapat 17 peserta didik dari 28 peserta didik sudah tuntas belajar. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus I secara klasikal peserta didik belum tuntas belajar, karena peserta didik yang memperoleh nilai ? 65 hanya sebesar 60, 71% lebih kecil dari prosentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu 85%. Sedangkan pada siklus II diperoleh nilai rata-rata penguasaan kosakata adalah 72,68 dan ketuntasan belajar mencapai 78,57% atau ada 22 peserta didik dari 28 peserta didik sudah tuntas belajar. Pada siklus III diperoleh nilai rata-rata tes formatif sebesar 78,21 dan dari 28 peserta didik yang telah tuntas sebanyak 25 peserta didik dan 3 peserta didik belum mencapai ketuntasan belajar. Maka secara klasikal ketuntasan belajar yang telah tercapai sebesar 89,29%. Melalui hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif model Card Sort memiliki dampak positif dalam meningkatkan penguasaan kosakata peserta didik terutama keterampilan menulis pada materi teks recount . Hal ini dapat dilihat dari semakin meningkatnya pemahaman dan penguasaan peserta didik terhadap materi yang telah disampaikan guru selama ini (ketuntasan belajar meningkat dari sklus I, II, dan III) yaitu masing-masing 60,71%, 78,57%, dan 89,29%. Pada penelitian tersebut bahwa ketuntasan belajar peserta didik secara klasikal telah tercapai dan dianggap berhasil.
MENINGKATKAN KECERDASAN BERBAHASA DAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INGGRIS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK PADA MATERI DESCRIPTIVE TEXT Syeha Ramadan
Jurnal Hasil Penelitian dan Pengembangan (JHPP) Vol. 1 No. 1 (2023): Januari
Publisher : Perkumpulan Cendekia Muda Kreatif Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61116/jhpp.v1i1.22

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan berbahasa dan prestasi belajar bahasa Inggris melalui model pembelajaran Talking Stick. Penelitian ini dibagi menjadi 2 siklus yaitu siklus I dan II dan masing-masing siklus terdiri dari 2 pertemuan. Seluruh data diperoleh melalui observasi, tes dan wawancara. Penerapan Model Pembelajaran Talking Stick ini dapat meningkatkan kecerdasan berbahasa dan prestasi belajar bahasa Inggris siswa dalam pembelajaran yaitu pada pra siklus hasil analisis data dapat diketahui bahwa peringkat prestasi belajar siswa hanya 13 siswa atau 40,62% yang mampu mencapai tingkat peringkat prestasi belajar baik, 50% yang mampu mencapai tingkat peringkat prestasi belajar cukup, 6,25% yang mampu mencapai tingkat peringkat prestasi belajar kurang , 3,13% yang mampu mencapai tingkat peringkat prestasi belajar kurang sekali. Dengan demikian pada siklus I dan II dapat diketahui telah terjadi peningkatan rata-rata tingkat keaktifan siswa dari 93,40% meningkat menjadi 96,88%, berarti terjadi peningkatan sebesar 3,48%, nilai tertinggi naik dari 92 meningkat menjadi 94, berarti ada peningkatan 2 point atau naik 2,17%, nilai terendah naik dari 48 meningkat menjadi 56, berarti ada peningkatan 8 point atau naik 16,67%, nilai rata-rata dari 74,09 naik menjadi 78,06, berarti ada peningkatan 3,97 point atau naik 5,70%, dan jumlah siswa yang tuntas dari 21 orang atau 65,63% naik menjadi 28 orang atau 87,50%, berarti ada peningkatan sebanyak 7 orang atau naik 21,87% dan sudah mencapai ketuntasan belajar klasikal, jumlah siswa yang mencapai peringkat prestasi belajar amat baik dari 2 orang atau 6,25%, tetap menjadi 2 orang atau 6,25%, berarti tidak ada peningkatan siswa yang mencapai peringkat prestasi belajar amat baik. Dengan penerapan model pembelajaran Talking Stick, kecerdasan berbahasa dan prestasi belajar Bahasa Inggris siswa mencapai ketuntasan secara klasikal yaitu lebih dari 87,50% dan pembelajaran dianggap berhasil