Sulaseh Sulaseh
Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Royal

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENERAPAN K-MEANS DALAM CLUSTERISASI TINGKAT PEMAHAMAN MAHASISWA STMIK ROYAL TERHADAP MATA KULIAH ETIKA PROFESI Feby Wulandari Sembiring; Wiwin Handoko; Firdha Agis Utami Batu Bara; Sulaseh Sulaseh
J-Com (Journal of Computer) Vol 3, No 1 (2023): MARET 2023
Publisher : LPPM STMIK Royal Kisaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33330/j-com.v3i1.2185

Abstract

Abstract: Ethics is a basic character possessed by a person in reflecting his daily life. Ethics is a picture of a person's behavior and behavior in activities in a social environment. As is the case in the world of work, professional ethics is highly respected because it characterizes one's professionalism in the world of work. So as to instill good ethical character in the world of work, the STMIK Royal campus has taught supporting courses, namely professional ethics courses to support good attitudes and character in the world of profession or work. However, not all students are able to take these courses and the level of understanding of students is quite diverse, so clustering or grouping is needed based on the level of understanding of students in understanding the course. This study uses data mining techniques with the K-Means Clustering method to determine the distribution of student understanding levels of professional ethics courses. The purpose of this study was to see how far the success rate of the professional ethics course was proclaimed through the results of one semester's learning and to use the clustering results as a benchmark for developing the course and as evaluation material for students who did not understand the course. Keywords: k-means clustering;professional ethics; students; Abstrak: Etika merupakan karakter dasar yang dimiliki seseorang dalam mencerminkan kehidupannya sehari – hari. Etika menjadi gambaran tingkah dan perilaku seseorang dalam berkegiatan di lingkungan sosial. Seperti hal nya dalam dunia pekerjaan etika profesi sangat di junjung tinggi karena menjadi ciri khas profesionalisme seseorang dalam dunia pekerjaan. Sehingga untuk menanamkan karakter etika yang baik dalam dunia pekerjaan, kampus STMIK Royal telah mengajarkan mata kuliah pendukung yakni mata kuliah etika profesi untuk menunjang sikap dan karakter yang baik dalam dunia profesi atau pekerjaan. Namun, tidak semua mahasiswa mampu mengikuti mata kuliah tersebut dan tingkat pemahaman mahasiswa yang tergolong beragam sehingga diperlukan clustering atau pengelompokan berdasarkan tingkat pemahaman mahasiswa dalam memahami mata kuliah tersebut. Penelitian ini menggunakan teknik data mining dengan metode K-Means Clustering untuk mengetahui persebaran tingkat pemahaman mahasiswa terhadap mata kuliah etika profesi. Tujuan penelitian ini untuk melihat sejauh mana tingkat keberhasilan mata kuliah etika profesi yang dicanangkan lewat hasil pembelajaran satu semester dan menjadikan hasil clustering tersebut sebagai tolak ukur untuk mengembangkan mata kuliah tersebut dan menjadi bahan evaluasi bagi mahasiswa yang tidak memahami mata kuliah tersebut. Hasil dari clustering dalam penelitian ini terdiri atas 3 yaitu mahasiswa dengan tingkat pemahaman Baik, Cukup Baik dan Tidak Baik. Kata Kunci: etika profesi, mahasiswa, k-means clustering. 
PENERAPAN SINGLE MOVING AVERAGE UNTUK MERAMALKAN PERMINTAAN BATU BATA PADA UD.GANTO Sulaseh Sulaseh; Zulfi Azhar; Rohminatin Rohminatin
JUTSI: Jurnal Teknologi dan Sistem Informasi Vol 3, No 3 (2023): OCTOBER 2023
Publisher : LPPM STMIK Royal Kisaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33330/jutsi.v3i3.2779

Abstract

Abstract: Brick inventory is still carried out by estimating the number of bricks to be ordered without any calculations, which means that customer demand does not match the stock that has been deposited by partners. The high and low levels of customer demand will influence the number of brick sales so that UD. Ganto must be able to provide sufficient stock to match this demand. So far UD. Ganto has never implemented a forecasting system regarding the demand for bricks that must be supplied, so every time he procures bricks he will experience a shortage or even an excess. To minimize losses and errors in meeting demand for bricks in the future, UD. Ganto requires a demand forecasting system using the Single Moving Average method. The forecasting calculation process uses demand data from November 2021 to November 2022. The hypothesis in this research is forecasting demand for bricks using the Single Moving Average method at UD. Ganto can help in forecasting demand for bricks in the next period quickly and accurately so that owners can provide the right products and maximize demand management well. The way the demand forecasting system works helps the owner to achieve marketing goals and targets. Keywords: brick; forecasting; single moving average method.  Abstrak: Persediaan batu bata masih dilakukan dengan cara memperkirakan jumlah batu bata yang akan dipesan tanpa adanya perhitungan sehingga membuat permintaan pelanggan tidak sesuai dengan stok yang sudah disetor oleh mitra. Tinggi rendahnya permintaan pelanggan akan mempengaruhi jumlah penjualan batu bata sehingga UD. Ganto harus mampu menyediakan stok yang cukup agar dapat mengimbangi permintaan tersebut. Sejauh ini UD. Ganto belum pernah menerapkan sistem peramalan mengenai permintaan batu bata yang harus disediakan, sehingga setiap kali melakukan pengadaan batu bata akan mengalami kekurangan atau bahkan kelebihan. Untuk meminimalisir kerugian dan kesalahan dalam memenuhi permintaan batu bata di masa yang akan datang, maka UD. Ganto memerlukan suatu sistem peramalan permintaan dengan menggunakan metode Single Moving Average. Proses perhitungan peramalan dengan menggunakan data permintaan pada bulan November 2021 sampai dengan November 2022. Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah peramalan permintaan batu bata menggunakan metode Single Moving Average pada UD. Ganto dapat membantu dalam meramalkan permintaan batu bata di periode berikutnya secara cepat dan akurat sehingga pemilik dapat menyediakan produk yang pas dan dapat memaksimalkan manajemen permintaan dengan baik. Cara kerja sistem peramalan permintaan membantu pemilik agar dapat mencapai tujuan serta target pemasaran. Kata Kunci: batu bata; peramalan; metode single moving average.