Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pemberdayaan dan Penguatan Kapasitas Pewawancara Beasiswa Cendekiawan Kampung melalui Pelatihan Berbasis Community Development Atih Ardiansyah; Eko Prasetyo; Faisal Fadilla Noorikhsan
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 8 No 1 (2023): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (469.044 KB) | DOI: 10.30653/jppm.v8i1.242

Abstract

Pemberdayaan dan Peningkatan Kapasitas Pewawancara Beasiswa Cendekiawan Kampung melalui Pelatihan Berbasis Pengembangan Masyarakat. Cendekiawan Kampung merupakan lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang memberikan beasiswa melalui kerja sama dengan pemerintah dan korporasi. Beasiswa yang diberikan bertujuan untuk menghasilkan sarjana muda di desa dengan karakteristik mampu mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi di lingkungannya, memetakan potensi diri, merencanakan perubahan dan merealisasikan langkah-langkah solusinya. Dalam rangka memberdayakan dan memperkuat kapasitas pewawancara beasiswa, Cendekiawan Kampung memberikan pelatihan soft skill dan peningkatan kapasitas dalam strategi komunikasi dan wawancara kepada akademisi yang tergabung dalam kelompok pewawancara. Pelatihan ini bertujuan untuk memberdayakan dan memperkuat peran pewawancara melalui upaya yang terorganisir untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan pewawancara agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Pelatihan ini diikuti oleh sepuluh dosen dan praktisi dari berbagai institusi dan perguruan tinggi di Banten, Jawa Barat dan Yogyakarta melalui Google Meet sebanyak tiga kali dengan masing-masing pertemuan selama kurang lebih 3 jam. Pelatihan diawali dengan sosialisasi, penyusunan instrumen dan workshop. Sosialisasi dilakukan oleh pengurus Yayasan Cendekiawan Kampung Indonesia dengan menjelaskan nilai-nilai inti dari para penerima beasiswa yang dikenal dengan Genius Kampung yaitu ilmi, nurani dan silaturahmi (INS). Selanjutnya penyusunan instrumen wawancara dan instrumen workshop yang digunakan dalam wawancara dilakukan dengan melakukan simulasi wawancara, dimana peserta berperan sebagai pewawancara dan peserta wawancara. Hasil pelatihan didasarkan pada analisis indikator kemampuan mengelola proses wawancara, yaitu peserta terampil menggunakan instrumen wawancara kepada calon penerima beasiswa Cendekiawan Kampung berupa manajemen waktu, akurasi pertanyaan sesuai pedoman, dan kemampuan melakukan penilaian. Empowerment and Capacity Building of Cendekiawan Kampung Scholarship Interviewers through Community Development-Based Training. Cendekiawan Kampung is a non-governmental organization (NGO) that provides scholarships through collaboration with the government and corporates. The scholarships provided aim to produce young scholars in villages with the characteristics of being able to identify problems faced in their environment, map out their potential, plan for change and realize the solution steps. In order to empower and strengthen the capacity of scholarship interviewers, Cendekiawan Kampung provides soft skill training and capacity building in communication and interview strategies to academics who are members of the interviewer group. This training aims to empower and strengthen the role of interviewers through organized efforts to increase the knowledge and abilities of interviewers to be able to carry out their duties properly. This training was attended by ten lecturers and practitioners from various institutions and universities in Banten, West Java and Yogyakarta through Google Meet three times with each meeting for approximately 3 hours. The training started with dissemination, preparation of instruments and workshops. The dissemination was carried out by the management of the Cendekiawan Kampung Indonesia Foundation by explaining the core values of the scholarship recipients, known as Genius Kampung, namely ilmi, nurani and silaturahmi (INS). Furthermore, the preparation of interview instruments and workshop instruments used in interviews was carried out by conducting interview simulations, where participants played the roles of interviewers and interview participants. The results of the training were based on the analysis of the indicators of the ability to manage the interview process, namely the participants were skilled at using interview instruments to the potential recipients of the Cendekiawan Kampung scholarship in the form of time management, accuracy of questions according to guidelines, and ability to conduct assessments.