Menurut WHO, Global Tuberculosis Report tahun 2016, Indonesia merupakan Negara dengan jumlah kasus baru terbanyak kedua didunia setelah India, dengan angka kematian diperkirakan sebanyak 1,4 juta. Ketidakpatuhan penderita TB paru dalam minum OAT menyebabkan angka kesembuhan penderita rendah, angka kematian tinggi dan resiko kekambuhan meningkat. Pengetahuan mengenai TB paru sangatlah penting guna menyadarkan pasien agar patuh minum obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan kepatuhan minum OAT pada pasien TB paru di RS Budi Lestari Bekasi periode April 2019. Penelitian ini merupakan penelitian non- eksperimental secara analitik korelasi dengan pendekatan Cross Sectional. Pengambilan sampel dilakukan di RS Budi Lestari menggunakan total sampling dengan 60 responden. Tingkat pengetahuan dan kepatuhan pasien diukur menggunakan kuesioner tingkat pengetahuan dan Morysky Medication Adherence Scale (MMAS-8). Kemudian dianalisis menggunakan uji korelasi Rank Spearman dengan tingkat kemaknaan sebesar 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden mempunyai pengetahuan baik 51,70%, cukup 48,30%, dan kurang 0%. Tingkat kepatuhan minum OAT tinggi 43,33%, sedang 48,33%, dan rendah 8,33%. Analisis hubungan tingkat pengetahuan dengan kepatuhan minum OAT menunjukkan Sign(2-tailed) 0,001 < 0,05 dengan nilai korelasi (r) 0,423. Kesimpulan penelitian ini adalah pasien TB paru di RS Budi Lestari Bekasi mayoritas memiliki pengetahuan yang baik dan kepatuhan minum OAT yang sedang. Adanya hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan kepatuhan minum OAT di RS Budi Lestari Bekasi, dengan tingkat korelasi cukup dan searah.