Ni Kadek Sintya Mayumi
Poltekkes Kemenkes Denpasar

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Identification of Fungus Causing Onychomycosis in Chicken Meat Traders in Traditional Markets Ni Kadek Sintya Mayumi; Nur Habibah; I Nyoman Gede Suyasa
JST (Jurnal Sains dan Teknologi) Vol. 12 No. 1 (2023): April
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jstundiksha.v12i1.49203

Abstract

Onikomikosis merupakan infeksi pada kuku yang disebabkan oleh jamur dermatofita, non-dermatofita, dan yeast. Infeksi ditandai dengan perubahan warna dan penebalan lempeng kuku yang dapat bersifat kronis sehingga mengakibatkan kerusakan kuku. Jamur penyebab onikomikosis lebih mudah berkembang biak pada lingkungan yang kotor, lembab dan basah, sehingga orang yang bekerja pada lingkungan tersebut lebih beresiko mengalami onikomikosis. Kondisi pasar tradisional yang kotor, lembab dan basah merupakan salah satu lingkungan yang beresiko terhadap pertumbuhan dan perkembangbiakan jamur. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jamur penyebab onikomikosis pada kuku tangan pedagang daging ayam di kawasan Desa Batubulan. Sampel dalam penelitian ini diambil dari 30 orang pedagang daging ayam yang berasal dari lokasi 3 pasar tradisional di kawasan Desa Batubulan, Gianyar, Bali. Data dalam penelitian ini diperoleh dari wawancara, observasi serta pemeriksaan laboratorium untuk mengidentifikasi jenis jamur patogen penyebab onikomikosis. Identifikasi dilakukan dengan pemeriksaan kultur pada media Saboraoud Dextrosa Agar (SDA). Berdasarkan hasil yang diperoleh, diketahui bahwa seluruh media sampel (30) ditumbuhi oleh koloni jamur. Pemeriksaan dilanjutkan dengan pemeriksaan mikroskopis untuk mengidentifikasi koloni jamur yang tumbuh dengan pewarnaan Lactophenol Cotton Blue. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa terdapat 18 jamur Aspergilus sp.  yang termasuk ke dalam golongan non-dermatofita, 10 jamur Trichophyton sp. yang termasuk dalam golongan dermatofita dan 10 jamur golongan yeast.  Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa jamur golongan non-dermatofita merupakan golongan jamur yang paling banyak ditemukan pada penelitian ini.