Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Identifikasi Potensi Reservoar Batupasir Menggunakan Atribut Seismik di Lapangan “Aru” Cekungan Jawa Barat Utara Warni Multi; Meidi Arisalwadi
Magnetic: Research Journal of Physics and It’s Application Vol. 3 No. 1 (2023): Magnetic: Research Journal of Physics and It’s Application
Publisher : Program Studi Fisika - Universitas San Pedro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59632/magnetic.v3i1.253

Abstract

Telah dilakukan penilitian di Lapangan “Aru” yang merupakan lapangan migas di Cekungan Jawa Barat Utara. Penggunaan data konvensional untuk identifikasi potensi reservoar batupasir dan sebarannya di daerah penelitian masih kurang optimal sehingga analisa dilakukan menggunakan atribut RMS Amplitude. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi sebaran reservoar batupasir yang berpotensi sebagai penyimpan hidrokarbon di daerah penelitian. Data yang digunakan adalah data seismik dan data sumur. Data seismik berupa data sekunder 3D pre-stack time migration (PSTM) yang terdiri atas 381 lintasan inline dan 859 crossline dengan sampling rate 2 ms. Digunakan pula empat data sumur yang dilengkapi properti fisik dan marker reservoar kajian. Pengolahan datanya diawali dengan pembuatan sintetik seismogram untuk menyamakan horizon seismik dalam skala waktu dari data seismik terhadap posisi kedalaman sebenarnya pada data sumur. Pembuatan time structure map untuk analisa struktur tinggian dan rendahan sebagai potensi jebakan hidrokarbon. Tahap akhir pengolahan yaitu analisa sebaran reservoar batupasir yang berpotensi menyimpan hidrokarbon melalui peta anomali atribut RMS amplitude. Hasil interpretasi time structure map dari penampang reservoar 39A dan 39C secara struktural menunjukkan sumur B1 dan A4 terletak pada area tinggian dengan nilai surface elevation yaitu -1175ms sampai -1025ms. Hasil ini dikorelasi dengan peta anomali atribut RMS amplitude dari penampang reservoar 39A dan 39C namun ditunjukkan bahwa hanya area sumur B1 yang memiliki kontras yang ekstrim terhadap anomali amplitudo tinggi dengan nilai -103 hingga -303 yang penyebarannya hingga ke arah Utara. Kontras anomali amplitudo tinggi ditafsirkan sebagai litologi batupasir terisi hidrokarbon. Hasil ini berkorelasi juga dengan well test sumur B1 yang terbukti mengandung hidrokarbon.
IDENTIFIKASI KEBERADAAN SESAR MENGGUNAKAN METODE GRAVITASI DAN ANALISIS SECOND VERTICAL DERIVATIVE (SVD) DI BAGIAN SELATAN KABUPATEN SUMBAWA Adella Ulyandana Jayatri; Warni Multi; Sayidatina Hayatuzzahra
Jurnal TAMBORA Vol. 7 No. 2 (2023): EDISI 19
Publisher : Wakil Rektor 3, Direktorat Riset, Publikasi dan Inovasi, Universitas Teknologi Sumbawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36761/jt.v7i2.2954

Abstract

Penelitian mengenai identifikasi sesar di Kabupaten Sumbawa bagian selatan ini dilakukan dengan menggunakan metode gravitasi. Penelitian Data yang digunakan berupa data Free Air Anomaly (FAA) dan Topografi yang merupakan data citra saletit TOPEX. Data tersebut dilakukan koreksi Bouguer dan Terrain untuk diperoleh data anomali bouguer lengkap. Nilai Anomali bouguer lengkap dilakukan pemisahan anomali regional dan anomali residual dengan menggunakan filter Gaussian. Anomali regional memiliki rentang nilai 115.0 mGal sampai 164.2 mGal sedangkan anomali residual memiliki rentang nilai -8.8 mGal sampai dengan 6.8 mGal. Pada Anomali residual menunjukkan zona anomali rendah pada zona selatan bagian tengah yang dipengaruhi oleh densitas batuan di zona tersebut yang berupa alluvial dan endapan pantai. Anomali residual yang dihasilkan dilakukan analisis second vertical derivative (SVD) untuk mengidentifikasi jenis sesar/patahan di wilayah tersebut. Berdasarkan interpretasi, zona sesar/patahan berada pada nilai anomali rendah yang diapit oleh nilai anomali tinggi sehingga patahan yang berada di bagian selatan daerah penelitian relatif berarah Timurlaut-Baratdaya. Grafik hasil slicing menunjukkan nilai maksimum lebih kecil dibandingkan mutlak nilai minimum sehingga disimpulkan bahwa sesar di kawasan tersebut merupakan sesar naik.