Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENDAMPINGAN MASA NIFAS DENGAN PENDEKATAN O-MOMS (ONE MOTHER ONE MIDEWIFERY) Fela Putri Hariastuti; Devi Endah Saraswati
Jurnal Humanis ( Jurnal Pengabdian Masyarakat ISTeK ICsada Bojonegoro) Vol. 8 No. 1 (2023): Jurnal HUMANIS
Publisher : LPPM STIKes ICsada Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Masa nifas merupakan masa yang rawan untuk ibu karena pada masa ini 60% kematian ibu terjadi setelah melahirkan dan hampir 50% dari kematian pada masa nifas terjadi pada 24 jam pertama setelah melahirkan, diantaranya disebabkan adanya komplikasi pada masa nifas. Pada masa ini pemantauan oleh tenaga kesehatan pada ibu sangat penting. Pemberian pelayanan kebidanan seharusnya dilakukan secara berkesinambungan (continuity of care), hal ini dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan kebutuhan adaptasi ibu selama periode kehamilan, persalinan, dan nifas baik dari aspek fisik, psikologi dan social.. Monitoring ibu nifas terbukti berhubungan dengan kejadian morbiditas nifas karena dapat memonitor keluhan atau kejadian morbiditas ibu. Ibu yang diberikan kunjungan rumah, juga memiliki kemampuan regulasi diri yang lebih baik dibandingkan ibu yang mengunjungi fasilitas kesehatan. Mahasiswa berperan melakukan deteksi dini dan memantau perkembangan ibu nifas serta memberikan asuhan sesuai dengan kebijakan nasional sehingga dapat mencegah komplikasi dan mencegah kematian ibu di masa nifas. Program pendampingan ibu nifas oleh mahasiswa bertujuan untuk menerapkan konsep kebidanan dalam memberikan asuhan kebidanan secara professional dan efektif bagi klien, kegiatan ini dimulai sejak ibu setelah melahirkan sampai 42 hari masa nifas. Berdasarkan hal tersebut diatas maka penulis tertarik untuk melakukan pengabdian masyarakat tentang pendampingan pada ibu nifas. metode dalam penelitian ini menggunakan pendekatan one mother one midwifery (O-MOMS) dengan memberikan pendampingan dan penyuluhan kepada ibu nifas beserta keluarganya secara door to door dalam hal perawatan selama masa nifas pada ibu. Kegiatan pengabdian masyarakat pendampingan ibu nifas melalui program O-MOMS di Desa Ngumpakdalem Kec. Dander dan Desa Tikusan Kec. Kapas Kabupaten Bojonegoro dapat dilaksanakan dengan baik dengan hasil seluruh ibu nifas dapat mengatasi permasalahan.
PENGALAMAN IBU MENYUSUI MENGKONSUMSI “BOOSTER ASI” SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI ASI Fela Putri Hariastuti; Andin Ajeng Rahmawati
Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA Vol 13 No 1 (2023): Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA
Publisher : LPPM ISTeK ICsada Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan utama bayi yang terbaik dan dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi selama tiga sampai enam bulan pertama (WHO, 2007). ASI dapat diartikan sebagai makanan alamiah berupa cairan dengan kandungan zat gizi yang cukup. ASI berupa cairan bening berwarna kekuningan (kolostrum) sangat baik untuk kesehatan karena mengandung zat kekebalan terhadap penyakit. Masalah yang sering muncul pada ibu nifas (postpartum) salah satunya adalah gangguan produksi ASI. Di Indonesia, survey yang dilakukan oleh badan penelitian dan pengembangan dibidang kesehatan, didapatkan 46% ketidaklancaran ASI terjadi akibat perawatan payudara yang kurang, 25% akibat premature, dan 5% akibat penyakit akut maupun kronis. Hasil survey di Jawa Timur didapatkan 25% orang ibu nifas yang mengalami ketidaklancaran ASI, meliputi (20%) akibat frekuensi menyusui yang kurang dari 8x/hari, (12x) akibat BBLR, (8%) akibat prematur, (4%) akibat penyakit akut (Mastitis), dan (56%) akibat perawatan payudara yang kurang. Beragam masalah sering terjadi pada saat menyusui yaitu ibu dalam keadaan stress, putting susu datar atau terbenam, puting susu lecet atau nyeri, payudara bengkak, saluran ASI tersumbat, mastitis atau radang payudara. Faktor penghambat dalam pemberian ASI adalah produksi ASI itu sendiri. Produksi ASI yang kurang dna lambat keluar dapat menyebabkan ibu tidak memberikan ASI pada bayinya dengan cukup. Selain itu karena berbagai alasan ibu misalnya takut gemuk, sibuk, payudara kendor, dan sebagainya. Sedangkan dampak yang terjadi pada bayi bila ASI ibu tidak lancar yaitu bayi sering menangis, bayi ikterus, berat badan bayi berkurang, bayi kurang puas dan bayi susah tidur. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi transenden. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang pada umumnya menjelaskan dan memberi pemahaman dan interpretasi tentang berbagai perilaku dan pengalaman manusia. Partisipan dalam penelitian ini ada 2, yaitu partisipan utama dan partisipan pendukung. Kegiatan pengabdian masyarakat pendampingan ibu nifas melalui program O-MOMS di Desa Ngumpakdalem Kec. Dander dan Desa Tikusan Kec. Kapas Kabupaten Bojonegoro dapat dilaksanakan dengan baik dengan hasil seluruh ibu nifas dapat mengatasi permasalahan yang dihadapinya.
PENDAMPINGAN IBU HAMIL DENGAN RESIKO TINGGI DI DESA BULU KECAMATAN BALEN KABUPATEN BOJONEGORO Andin Ajeng Rahmawati; Devi Endah Saraswati; Fela Putri Hariastuti
Jurnal Humanis ( Jurnal Pengabdian Masyarakat ISTeK ICsada Bojonegoro) Vol. 8 No. 2 (2023): Jurnal HUMANIS
Publisher : LPPM STIKes ICsada Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kehamilan risiko tinggi adalah keadaan yang dapat mempengaruhi keadaan ibu maupun janin pada kehamilan yang dihadapi. Ibu hamil yang mengalami gangguan medis atau masalah kesehatan akan dimasukan kedalam kategori risiko tinggi, sehingga kebutuhan akan pelaksanaan asuhan pada kehamilan menjadi lebih besar. Dampak dari kehamilan risiko tinggi ini dapat dicegah melalui pemeriksaan kehamilan (antenatal care) secara teratur yang bertujuan untuk menjaga ibu agar sehat selama masa kehamilan, persalinan, dan nifas serta mengusahakan bayi yang di lahirkan sehat, memantau kemungkinan adanya risiko kehamilan, dan merencanakan penatalaksanaan yang optimal terhadap kehamilan risiko tinggi serta menurunkan morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi. Kegiatan dilaksanakan di Desa Bulu, Kecamatan Balen, Kabupaten Bojonegoro. Dengan menggambarkan kehamilan risiko tinggi dan keteraturan antenatal care diharapkan ibu hamil dengan risiko tinggi kehamilan dapat secara rutin melakukan pemeriksaan antenatal care secara terpadu sehingga dapat mencegah terjadinya kematian ibu dan bayi. Hasil dari pengabmas kami menyimpulkan bahwa Continuity of Care dalam pelayanan kebidanan merupakan layanan melalui model pelayanan berkelanjutan pada perempuan sepanjang masa kehamilan, kelahiran serta masa post partum. Karena semua perempuan berisiko terjadinya komplikasi selama masa prenatal, natal dan post natal. Dari dua ibu hamil yang KEK mengalami peningkatan LILA, dan satu ibu hamil dengan signal PE+, mengalami penurunan tekanan darah.