Cabai merah (Capsicum annuum L.) memiliki permintaan dan peluang pasar yang tinggi, namun produktivitasnya tidak stabil akibat suhu lingkungan yang tidak optimal sehingga pembentukan bunga menjadi buah rendah. Naungan dapat menurunkan suhu lingkungan dan triakontanol dapat memicu pembentukan bunga dan buah sehingga mengurangi bunga dan buah yang gugur. Penelitian dilakukan untuk mengkaji pengaruh naungan dan triakontanol terhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman cabai merah besar. Penelitian dilakukan di Desa Jetis Karangpung, Kalijambe, Sragen, Laboratorium Fisiologi dan Pemuliaan Tanaman, serta Laboratorium Ekologi dan Produksi Tanaman, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang pada bulan Maret – Juli 2022. Penelitian menggunakan Rancangan Petak Terbagi (Split Plot) pada Rancangan Acak Kelompok (RAK), terdiri dari 4 petak utama dan 4 anak petak dengan 3 ulangan. Petak utama berupa intensitas naungan (N) (0%, 15%, 30%, 45%). Anak petak berupa konsentrasi triakontanol (T) (0 ppm, 2,5 ppm, 5 ppm, 7,5 ppm). Hasil menunjukkan bahwa tinggi tanaman, luas daun, kadar klorofil, berat segar dan kering tajuk, jumlah bunga dan buah, serta berat buah berpengaruh terhadap pemberian naungan dan triakontanol. Jumlah daun dan persentase bunga menjadi buah hanya berpengaruh terhadap pemberian triakontanol dan umur berbunga hanya berpengaruh terhadap pemberian naungan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian naungan 45% dan triakontanol 7,5 ppm menghasilkan pertumbuhan dan produktivitas terbaik pada tanaman cabai merah besar.