In 2012, the East Java Groundwater Development Project (P2AT) built the groundwater irrigation system SDMJ 552, to supply the irrigation water needs in Purwojati Village, Mojokerto Regency. Even though the SDMJ 552 groundwater irrigation system have been built, the lack of a proper operating management, causes the irrigation system operate less than optimally. To avoid the disfunction of SDMJ 552, an assessment of the groundwater irrigation system performance will be needed. This assessment will include technical and non-technical assessments based on the parameters of Permen PUPR No. 12/PRT/M/2015. Assessment of technical aspects, specifically about the performance of physical infrastructure and supporting facilities for SDMJ 552, based on field observation method and measuring irrigation canals efficiency. The assessment of plant productivity is by measuring the K factor, planted area realization, water needs, rice productivity, secondary crops and  also harvest value. In addition for the social aspect assessment, the local farmers will be interviewed regarding the Water User Farmers Association (P3A). The result of SDMJ 552 performance index assessment on the technical aspects, is obtained a value of 87.78% for physical infrastructure that is included in good condition and requires periodic maintenance. The value of 40% is obtained for supporting facilities with poor categories and required repair or procurement of components that do not yet exist. After that, the economic aspect obtained a value of 89.6% for plant productivity which is in a very good category. Furthermore, from the social aspect, a value of 49% is obtained which is in a bad category, and some efforts are needed to increase team work collaboration among farmers association in terms of managing groundwater irrigation networks SDMJ 552. Pada tahun 2012 Proyek Pengembangan Air Tanah (P2AT) Jawa Timur membangun sumur bor SDMJ 552 agar kebutuhan air irigasi di Desa Purwojati Kabupaten Mojokerto terpenuhi. Walaupun sudah dibangun sumur pompa seperti SDMJ 552, kurangnya sistem pengoperasian yang tepat menyebabkan sumur tersebut beroperasi kurang optimal, untuk menghindari mangkraknya SDMJ 552 pada studi ini akan dilakukan penilaian kinerja jaringan irigasi air tanah. Penilaian ini akan mencakup penilaian teknis dan non teknis berdasarkan parameter yang tercantum pada Permen PUPR No.12/PRT/M/2015. Aspek teknis yang dinilai meliputi kinerja pra sarana fisik dan sarana penunjang SDMJ 552, dimana dinilai dengan metode observasi/pengamatan di lapangan, mengukur efisiensi dari saluran irigasi, kemudian menilai produktivitas tanaman dengan menilai faktor K, realisasi luas tanam, pemenuhan kebutuhan air, produktivitas padi palawija dan nilai panen. Selain itu, wawancara akan dilakukan kepada petani terkait dengan Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) untuk penilaian dari aspek sosial. Hasil penilaian indeks kinerja pada aspek teknis SDMJ 552 didapatkan nilai 87,78% untuk prasarana fisik yang termasuk dalam kategori baik dan dibutuhkan pemeliharaan secara berkala, sedangkan didapatkan nilai 40% untuk sarana penunjang dengan kategori buruk dan dibutuhkan perbaikan atau pengadaan komponen yang belum ada. Selain itu pada aspek ekonomi didapatkan nilai sebesar 89,6% untuk produktivitas tanaman dengan kategori sangat baik dan perlu dilakukan peningkatan sistem pemberian air agar produktivitas semakin optimal. Selanjutnya dari aspek sosial didapatkan nilai 49% dengan kategori buruk dan dibutuhkan upaya peningkatan kerjasama antar petani pemakai air dalam pengelolaan jaringan irigasi air tanah SDMJ 552.Â