Sebagai salah satu wilayah agraria, Desa Banyu Urip mempunyai lahan pertanian yang cukup besar dan mayoritas masyarakatnya buruh tani serta petani. Tetapi juga harus memerhatikan ekonomi masyarakat yang kurang mampu. Semisal, pencemaran lingkungan akibat kotoran ternak yang tidak dimanfaatkan. Problema ekologis tersebut juga diperparah oleh dua masalah yang belum terselesaikan dalam beberapa tahun terakhir. Di satu sisi kesadaran masyarakat Banyu Urip dalam mengawasi, memelihara, dan merawat kesehatan sendiri melalui pengawasan pencemaran lingkungan akibat kotoran ternak yang berserakan serta mahalnya mengkonsumsi pupuk kimia di pabrik. Di sisi lain, partisipasi antara masyarakat dan aparatur desa dalam menangani krisis ekologis itu sangatlah minim, sehingga masyarakat tidak menyadari bahwa pemakaian pupuk kimia sangatlah besar kerugiannya serta kesehatan generasi mereka yang sedang terancam. Dengan gagasan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Ahmad Dahlan Lamongan , masalah tersebut hendak dianalisa dan dapat dipecahkan melalui pemerdayaan ekonomi masyarakat melalui pemanfaatan kotoran kambing menjadi pupuk organik agar dapat di manfaatkan oleh masyarakat dengan sebaik - baiknya. Program tersebut menekan pentingnya kotoran ternak yang tidak dimanfaatkan oleh masyarakat sehingga menimbul pencemaran lingkungan dan kesehatan dalam tubuh.