Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

93740104-1analisis Performansi Dan Perbandingan Routing Protocol Olsr Dan Zrp Pada Vehicular Adhoc Network Aulia Putra; Fazmah Arif Yulianto; Anton Herutomo
eProceedings of Engineering Vol 2, No 2 (2015): Agustus, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Vehicular Ad Hoc Network (VANET) adalah pengembangan dari Mobile Ad Hoc Network (MANET) yang menjadikan sebuah kendaraan bermotor sebagai suatu nodes di dalam jaringan. Di dalam kehidupan sehari-hari kita tidak terlepas dari area kawasan lalu lintas dalam perkotaan baik itu ketika sedang sekolah, kuliah, kerja, berlibur, maupun kepentingan lainnya. Lalu lintas memiliki resiko kecelakaan tinggi antar kendaraan yang bisa terjadi kapan saja apalagi dalam suatu daerah yang padat penduduk. Mobilitas node pada VANET sangat tinggi dan ini menyebabkan perubahan dari topologi jaringan VANET yang sangat sering. Berdasarkan kondisi jaringan yang berubah-ubah tersebut maka proses pencarian jalur yang tepat merupakan salah satu hal yang menjadi masalah dalam VANET. Tugas Akhir ini menganalisis perbandingan performansi routing protocol Optimized Link State Routing (OLSR) dan Zone Routing Protocol (ZRP) dalam dua lingkungan simulasi yang berbeda, yaitu highway (jalan tol) dan urban (perkotaan) dengan skenario perubahan jumlah node dan perubahan kecepatan node. Pada Tugas Akhir ini dilakukan simulasi dengan menggunakan NS-2.34 dan traffic simulator SUMO 0.12.3. Performansi yang diukur pada Tugas Akhir ini adalah Packet Delivery Ratio (PDR), Routing Overhead (RO), Average End- to-End Delay, dan Average Throughput. Pada hasil dari kedua routing protocol yang didapat Optimized Link State Routing (OLSR) lebih baik dari pada Zone Routing Protocol (ZRP) pada parameter yang diujikan. OLSR memiliki performansi lebih baik dalam setiap Routing Overhead, Packet Delivery Ratio, Average Troughput, dan Average End-to-End Delay. Kata kunci: VANET, ZRP, OLSR, urban,highway, NS2.34, SUMO
Analisis Performansi Fhmipv6 (fast Handover For Hierarchical Mobile Ipv6) Pada Jaringan Wave (wireless Access In Vehicular Environment) 802.11p Wilis Tirta Nurcahyani; Fazmah Arif Yulianto; Anton Herutomo
eProceedings of Engineering Vol 2, No 2 (2015): Agustus, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Mobile IPv6 (MIPv6) adalah protokol internet pada jaringan IPv6 yang mendukung mobilitas user sehingga user tetap dapat terkoneksi dengan internet meskipun harus berpindah dari satu jaringan ke jaringan lain. Proses perpindahan jaringan dalam MIPv6 dilakukan secara otomatis sehingga koneksi user dengan internet tetap berjalan dengan baik tanpa terputus meskipun user berpindah dari jangkauan suatu jaringan ke jangkauan jaringan lainnya atau yang biasa disebut dengan handover. Proses handover yang banyak memakan waktu menjadi salah satu hal penyebab terganggunya konektivitas dan bahkan dapat mengakibatkan terputusnya jaringan pada mobile user. Pada Mobile IPv6 terdapat beberapa metode dalam proses handover, salah satunya adalah Fasthandover for Hierarchical MIPv6 atau FHMIPv6. Tugas akhir ini membandingkan performa FHMIPv6 dengan MIPv6 dalam menangani handover pada jaringan Wireless Access in Vehicular Environments (WAVE) berdasarkan karakteristik perubahan kelajuan dan jumlah mobile node pada lingkungan urban dan highway melalui simulasi yang dilakukan dengan NS2. Hasil pengujian menunjukkan bahwa performa dari FHMIPv6 lebih unggul dibandingkan dengan MIPv6. Kedua protokol tersebut mengalami peningkatan handoff latency dan delay serta penurunan throughput dan PDR pada kondisi mobilitas node yang padat. Penurunan performa tersebut terjadi pula pada lingkungan dengan kelajuan mobile node yang tinggi, namun hasil pengujian pada skenario perubahan kelajuan mobile node menunjukkan besar delay yang stabil. Kata Kunci: Mobile IP, MIPv6, FHMIPv6
Analisis Pengelolaan Bandwidth Pada Jaringan Femtocell Backhaul Menggunakan Metode Probe Rate Model Arga Nur Pratama; Fazmah Arif Yulianto; Anton Herutomo
eProceedings of Engineering Vol 2, No 2 (2015): Agustus, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian kali ini melakukan perbandingan ketersediaan bandwidth yang diukur oleh Pathload dan pathChirp pada jaringan 5G berbasis Femtocell Backhaul untuk menentukan mana yang paling akurat diantara keduanya. Untuk menentukan keakuratan diantara keduanya menggunakan formula Mean Absolute Percentage Error (MAPE) yang nantinya akan menghasilkan jumlah relative error dari pathChirp dan Pathload. Kedua program tersebut merupakan bagian dari active measurement yang menerapkan metode probe rate model. Pengujian yang dilakukan untuk mengetahui keakuratan dalam mengukur ketersediaan bandwidth dilakukan dengan menggunakan topologi simulasi yang mewakili peran masing – masing perangkat yang terdapat pada topologi sebenarnya femtocell backhaul. Dalam melakukan pengujian, terdapat dua scenario yang akan dijalankan oleh pathChirp dan Pathload, yaitu office dan public. Sehingga bisa diketahui pada scenario apa Pathload dan pathChirp bisa lebih akurat penggunaannya, berdasarkan nilai relative error yang dihasilkan. Dari hasil pengujian yang dilakukan, pathChirp akan lebih tepat digunakan pada scenario office dan public. Sementara Pathload akan lebih tepat digunakan pada scenario office. Kata Kunci : Probe Rate Model, Femtocell, Pathload, pathChirp, bandwidth.
Analisis Performa Capacity Scheduling Algorithm Pada Sistem Job Scheduling Hadoop Alfian Dzulfikar Khabibi; Gandeva Bayu Satrya; Anton Herutomo
eProceedings of Engineering Vol 2, No 2 (2015): Agustus, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Hadoop merupakan framework software berbasis java dan open-source yang berfungsi untuk mengolah data yang besar secara terdistibusi dan berjalan diatas cluster yag terdiri dari beberapa gabungan komputer. Arsitektur Hadoop terdiri dari 2 layer pokok, yaitu layer MapReduce dan layer Hadoop Distributed File System (HDFS). Map Reduce adalah komponen service kunci yang berfungsi untuk melakukan proses komputasi Big Data secara paralel dan terdistribusi dan (HDFS) berfungsi untuk menyediakan bandwidth sangat tinggi yang di agregasi ke semua cluster (node). Dalam MapReduce terdapat terdapat job scheduler yang berfungsi untuk memetakan antrian job yang masuk. Job scheduler default dari Hadoop adalah FIFO dan Hadoop mengizinkan penggantian job scheduler default dengan custom job scheduler. Capacity Scheduling merupakan job scheduler pada Hadoop yang berkarakteristik memberikan capacity guarantee kepada antrian yang masuk pada queue yang telah disediakan sehingga bisa ditekannya nilai Fail Rate. Tetapi karena resource harus dibagi menjadi beberapa bagian maka performansi Response Time dan Job Troughput menurun. Pada algoritma FIFO nilai maksimal Job Fail rate yaitu 10%, sedangkan pada Capacity Scheduling nilai Job Troughput maksimal adalah 4,3%. Kata kunci : Hadoop, data, multi-user, Capacity Scheduling, FIFO
Implementasi Protokol Coap Pada Smart Building Berbasis Openmtc Haikal Rahmat Fadilah; Maman Abdurohman; Anton Herutomo
eProceedings of Engineering Vol 2, No 3 (2015): Desember, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak— Smart Building merupakan teknologi dimana berbagai komponen dalam bangunan dalam saling berinteraksi. Pada smart building komunikasi menjadi aspek penting untuk menyampaikan informasi. Pada paper ini, dilakukan penelitian mengenai komunikasi pada smart building, dengan mengaplikasikan protokol CoAP dalam platform middleware M2M OpenMTC yang sebelumnya memiliki protokol standar, yaitu HTTP. Protokol CoAP berperan dalam komunikasi antara sensor atau device application dan GSCL OpenMTC. Pengujian kinerja dilakukan dengan pengiriman data sensor sebesar 10, 100, dan 1000 dan ditentukan dengan parameter analisis delay, throughput, dan overhead protokol. Jumlah tersebut dinilai mewakili banyaknya data sensor pada suatu bangunan. Hasil dari pengujian dan analisis menunjukan bahwa protokol CoAP memiliki delay yang lebih rendah, throughput yang lebih stabil ketika data sensor menuju 1000, serta protokol CoAP memiliki overhead sekitar 50% lebih rendah dibandingkan dengan protokol HTTP. Kata kunci— Smart Building, M2M, OpenMTC, CoAP, HTTP, Kinerja. Abstract— Smart Building is a technology where various components building interact each other. In smart building, communication is an importent aspect to deliver information. this paper focus on smart building communication by applying protocol CoAP in OpenMTC M2M middleware platform that previsously had standard protocol HTTP. CoAP protocol has located in communication between sensor or device application and GSCL OpenMTC. Performance testing use sensor data at 10, 100, and 1000 by sending sensor data from device application towards GSCL OpenMTC and were determined use parameter, that is delay, throughput, and overhead protocol. this value represent the amount of sensor data on a building. The results show that CoAP protocol has lower delay, more stable throughput when the sensor data reaches 1000, and overhead of CoAP protocol has approximately 50% lower compared with HTTP protocol. Keywords— Smart Building, M2M, OpenMTC, CoAP, HTTP, performance.
Analisis Metode Probe Gap Model (pgm) Untuk Menentukan Ketersediaan Bandwidth Pada Jaringan Femtocell Backhaul Fahmi Nashir Nazzala; Fazmah Arif Yulianto; Anton Herutomo
eProceedings of Engineering Vol 2, No 2 (2015): Agustus, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Teknologi 5G merupakan salah satu evolusi dari teknologi telekomunikasi yang mampu memberikan Quality of Service tinggi dengan nilai latency sangat rendah serta memberikan kecepatan akses data lebih dari 1 Gbps. Untuk memenuhi layanan tersebut teknologi 5G membutuhkan skema mobile data offloading tujuannya adalah meningkatkan efisiensi energi yang lebih baik, menjaga kualitas layanan dan meningkatkan ketersediaan jaringan. Penerapan mobile data offloading salah satunya menggunakan teknologi femtocell. Pengukuran ketersediaan bandwidth merupakan salah satu bagian yang penting dalam inisiasi proses mobile data offloading untuk menjamin kelancaran rekayasa lalu lintas data agar berjalan secara maksimal. Pada penelitian ini dilakukan pengukuran dan analisis ketersediaan bandwidth pada jaringan 5G berbasis femtocell backhaul menggunakan teknik pengukuran aktif dengan metode Probe Gap Model. Selain itu, dilakukan pengukuran menggunakan metode Probe Rate Model untuk memberikan perbandingan hasil dari kedua metode tersebut. Tool yang digunakan adalah Spruce yang berbasis Probe Gap Model dan Assolo yang berbasis Probe Rate Model. Trafik data yang berjalan pada femtocell backhaul dibangkitkan oleh Spirent Traffic Generator yang berfungsi juga sebagai verifikator hasil keluaran dari Spruce dan Assolo. Hasil pengujian membuktikan bahwa pengukuran ketersediaan bandwidth menggunakan Spruce lebih akurat dibanding pengukuran ketersediaan bandwith menggunakan Assolo. Kata kunci : data offloading, femtocell backhaul, ketersediaan bandwidth
Analisis Kinerja Fmipv6 (fast Handover Mobile Ipv6) Pada Jaringan Wireless Access In Vehicular Environment (wave) 802.11p Syadwina Mayhani; Fazmah Arif Yulianto; Anton Herutomo
eProceedings of Engineering Vol 2, No 2 (2015): Agustus, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Mobile IPv6 (MIPv6) merupakan protokol yang memungkinkan Mobile Node (MN) untuk tetap dicapai dalam Internet IPv6. Paket yang ditujukan untuk Home Address (HA) sebuah MN secara transparan dirutekan ke Care of Address (CoA) yang menunjukkan lokasi MN pada saat itu. Namun teknologi MIPv6 ini masih dirasa kurang dalam memenuhi kebutuhan konektivitas mobile user. Dengan protokol tambahan Fast Handover for Mobile IPv6 (FMIPv6) pada MIPv6 akan memungkinkan sebuah MN untuk mengkonfigurasi CoA baru sebelum MN tersebut berpindah dan terhubung dengan jaringan yang baru. Adakalanya sesuai kondisi keadaan di jalan, MN dapat bergerak sangat cepat, adapula kondisi terjadi kepadatan yang besar. Dengan kondisi jalan seperti itu, perlu diketahui apakah metode Handover menggunakan FMIPv6 akan baik bila digunakan ketika kedua kasus tersebut terjadi. Tugas akhir ini akan membandingkan pengaruh jumlah MN dengan kecepatan pergerakan MN terhadap kinerja FMIPv6 pada jaringan Wireless Access Networks in Vehicular Environments (WAVE) dengan cara membangun simulasi dibuat menggunakan NS-2.31 dan SUMO 0.12.3 dengan dua lingkungan yaitu Urban dan Highway dengan perubahan kecepatan node dan jumlah kepadatan node dengan waktu pengamatan 180 detik untuk masing-masing skenario. Selain itu akan dilakukan analisis terhadap parameter standar kualitas dan kelayakan dari layanan (QoS) yang meliputi handoff latency, delay, throughput dan packet delivery ratio. Setelah melakukan simulasi didapatkan bahwa baik jumlah node dan kecepatan MN akan mempengaruhi performansi FMIPv6, makin banyak jumlah node menyebabkan kenaikan nilai handoff latency, begitu juga dengan kecepatan yang semakin meningkat akan membuat nilai handoff latency semakin besar. Kata kunci: Mobile IP, FMIPv6, WAVE, NS-2, SUMO 0.12.3
Analisis Penggunaan Algoritma Delay Scheduling terhadap Karakteristik Job Scheduling pada Hadoop Komaratih Dian Priharyani; Gandeva Bayu Satrya; Anton Herutomo
eProceedings of Engineering Vol 2, No 1 (2015): April, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hadoop is a Java-based software framework and open-source that serves to process large amounts of data are distributed and run on a cluster that consists of several computers connected together. Hadoop has advantages in terms of economic because not pay, and can be implemented in hardware with a specification that is not too high. Hadoop architecture consists of two layers are layers and layers of MapReduce Hadoop Distributed File System (HDFS). MapReduce is a framework of distributed applications while the Hadoop Distributed File System (HDFS) is a distributed data. Delay Scheduling is a job scheduler that is being developed in a multi-node Hadoop system and has the handling characteristics in the queue for job scheduling. Delay Scheduling jobs to apply the method further delay path to improve data locality in advance so that the lower value in the job file. Additionally, perform nearly optimal data allocation so that the effect on the Job Fail Rate, Job Throughput and Response Time. Delay Scheduling algorithm has an effective performance with a reduction in the Job Fail Rate 0.3%, 8.853% increase in job throughput, and faster 142 minutes 45 seconds Response Time with the type of job characteristics Wordcount in the amount of 50 jobs. Key words: hadoop, hadoop multi-node, delay scheduling, FIFO.
Implementasi Protokol Mqtt Pada Smart Building Berbasis Openmtc Gede Okky Satria; Gandeva Bayu Satrya; Anton Herutomo
eProceedings of Engineering Vol 2, No 2 (2015): Agustus, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Bangunan adalah salah satu kebutuhan pokok, sebagai ruang yang memberikan kenyamanan dan keamanan bagi penghuninya. Seiring pertumbuhan teknologi dan ilmu pengetahuan, fungsionalitas bangunan pun ditingkatkan. Bangunan yang dapat mengatur konsumsi energinya dan mengurangi dampak pada lingkungan sehingga dapat kita sebutkan sebagai smart building. Hal yang paling mendasar adalah smart building dapat memberikan layanan yang lebih seperti pengaturan pencahayaan, keamanan, pengatur suhu dan lain sebagainya. Smart building adalah hasil implementasi dari Machine-to-Machine (M2M). OpenMTC adalah salah satu platform M2M dengan protokol komunikasi yang disediakan adalah HTTP. Pada penelitian ini menerapkan protokol MQTT pada platform OpenMTC sebagai protokol komunikasi. Hasil penelitian menunjukan protokol MQTT dapat diterapkan pada platform OpenMTC sehingga mendapatkan hasil perbandingan protokol MQTT dan protokol HTTP dengan parameter uji delay, packet loss, protocol overhead. Kata Kunci: Smart Building, M2M, OpenMTC, MQTT, HTTP
Analisis Performansi Protokol Routing Gpsr Pada Jaringan Sensor Nirkabel Muhammad Fuad; Gandeva Bayu; Anton Herutomo
eProceedings of Engineering Vol 2, No 2 (2015): Agustus, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Wireless Sensor Network (WSN) merupakan suatu peralatan sistem embedded yang didalamnya terdapat satu bahkan ribuan sensor, peralatan ini dapat disusun hingga membentuk node pada jaringan yang dapat saling berkomunikasi. WSN tersebut menggunakan jaringan WPAN 802.15.4 atau disebut juga dengan low-energy wireless personal area network. Salah satu perangkat yang menggunakan standar WPAN 802.15.4 ini ialah Zigbee. Namun kekurangan dari perutingan standar pada Layer Network WPAN tersebut ialah kurang mendukung masalah reliabilitas dan skalabilitas. Selain itu juga memungkinkan adanya node yang terisolasi jika terdapat router yang mati. Atas dasar hal tersebut maka diperlukannya sebuah metode perutingan yang dapat mencari rute alternative dari node sensor menuju coordinator. Agar node-node sensor tersebut dapat berkomunikasi secara baik, maka diperlukan Routing Protocol yang sesuai agar komunikasi data dapat tersampaikan dengan cepat dan akurat serta sedikit memakan energi pada baterai. Protokol wireless ad -hoc routing dinilai cocok untuk Wireless Sensor Network karena topologinya yang dinamis serta beroperasi dengan energi yang terbatas. Tugas akhir ini menganalisa bagaimana performansi Greedy Perimeter Stateless Routing (GPSR) yang merupakan routing protocol yang bersifat energy aware ketika di implementasikan pada Wireless Sensor Network (WSN) Zigbee untuk sistem monitoring pada kasus di lahan pertanian yang membutuhkan banyak sensor yang tersebar secara luas dan membutuhkan daya energi yang terbatas. Protokol routing terssebut akan dibandingkan dengan riset sebelumnya pada jaringan sensor nirkabel 802.15.4 dengan menggunakan protokol routing Ad Hoc On Demand Distance Vector (AODV) yang juga merupakan low- energy routing protocol. Pengukuran akan dilakukan pada saat proses pengiriman data dari node pengirim sampai di node tujuan dengan parameter perhitungan berupa End-to-end Delay, Packet Delivery Ratio, dan Throughput. Performansi routing protocol tersebut akan memperlihatkan Quality of Service yang baik dengan perhitungan parameter tersebut sesuai dengan yang diharapkan. Selain itu juga dilakukan pengukuran terhadap Energy Consumption sebagai idikator Low Energy Routing Protocol. Kata Kunci: Wireless Sensor Network, 802.15.4, ad-hoc, GPSR, AODV, Energy Aware, NS-2