Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Assessment Dan Perancangan Itsm Domain Service Design Berdasarkan Itil Versi 2011, Iso 20.000 Series, Dan Iso 15.504 Series Untuk Meningkatkan Capability Level Dengan Pemanfaatan Tools Remedy (study Kasus: Pt. Telkom Indonesia Tbk) Viky Hermana Pratama; Murahartawaty Murahartawaty; Eko Kusbang Umar
eProceedings of Engineering Vol 2, No 2 (2015): Agustus, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak PT. Telkom Indonesia sebagai flag carrier bidang telekomunikasi dan merupakan penyedia layanan Telekomunikasi – Informasi – Media – Edutainment – Service (TIMES) terbesar di Indonesia menerapkan prinsip tata kelola TI Namun berdasarkan hasil assessment capability level perusahaan yang dilakukan peneliti menggunakan ISO 15.504 sebagai pengukuran tingkat kepatuhan terhadap ISO 20000, yaitu mencapai level 3 untuk proses service level management, serta level 1 untuk proses service catalogue management dan capacity management. Hal ini diverifikasi oleh manager IT Compliance perusahaan karena sebelumnya, pada PT.Telkom Indonesiapun tidak seluruh proses disertifikasi ISO 20000, dari segi proses bisnis nya masih belum efektif, dan juga belum pernah melakukan assessment capability level terhadap proses-proses ITSM perusahaannya. Untuk proses perancangan dilakukan dengan perbaikan/ redesign proses, meliputi proses service level management, service catalogue management, dan capacity management dengan menggunakan framework ITIL versi 2011, ISO 20000, dan ISO 15504 karena framework dan best practice tersebut cocok dengan kondisi bisnis perusahaan. Hasil akhir dari perbaikan/ redesign dengan ITIL versi 2011, ISO 20000, dan ISO 15504 pada PT.Telkom Indonesia menggambarkan bahwa agar dapat meraih target capability level sebesar 5, maka PT. Telkom Indonesia seharusnya mengimplementasikan hasil assessment capability level dan merancang serta melaksanakan setiap standar proses dan kebijakan service design dengan efektif. Kata kunci: ITIL versi 2011, ISO 20000, ISO 15504, capability level, service design
Perancangan Service Design Pada Layanan Angkutan Penumpang Pt. Kereta Api Indonesia (persero) Menggunakan Framework Itil Versi 3 Sabrina Andiyani; Murahartawaty Murahartawaty; Eko Kusbang Umar
eProceedings of Engineering Vol 2, No 2 (2015): Agustus, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak PT. Kereta Api Indonesia (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang jasa perkeretaapian dan memiliki tiga kegiatan bisnis utama yaitu layanan angkutan penumpang barang dan aset. Sesuai dengan Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor. PER-01/MBU/2011 mengenai Penerapan Good Corporate Governance pada BUMN, PT. Kereta Api Indonesia (Persero) sudah menerapkan GCG dan dituntut untuk selalu patuh terhadap prinsip-prinsip GCG. Berdasarkan dengan hasil assessment tahun 2013, PT. Kereta Api Indonesia (Persero) yaitu belum adanya kesepakatan tingkat layanan TI antara penyedia layanan TI dengan pengguna layanan TI dan belum adanya dokumentasi yang baik pada layanan TI yang selaras dengan tujuan bisnis. Oleh karena itu PT. Kereta Api Indonesia (Persero ) berusaha menerapkan framework ITIL Versi 3 dalam perancangan service design, yang sesuai dengan business plan perusahaan tahun 2015. Proses perancangan service design yang dilakukan pada penelitian ini yaitu meliputi proses service catalogue management dan service level management. Kedua proses perancangan service design tersebut akan dilakukan pada layanan angkutan penumpang dan menghasilkan dokumen service catalogue, service portofolio, service level agreement, operational level agreement dan service level requirement. Hasil perancangan service design menggunakan framework ITIL Versi 3 pada layanan angkutan penumpang diharapkan menjadi rekomendasi bagi PT. Kereta Api Indonesia untuk meningkatkan kualitas layanan TI dalam hal IT Service Management. Kata kunci : ITIL, Service Design, Service Catalogue Management, Service Level Management.
Penilaian Dan Perancangan Tata Kelola Manajemen Layanan Teknologi Informasi Berdasarkan Iso 20000,iso 15504, Dan Itil V3 Pada Direktorat Sistem Informasi Telkom University Fajri Arfan; M. Teguh Kurniawan; Eko Kusbang Umar
eProceedings of Engineering Vol 2, No 3 (2015): Desember, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Managemen layanan teknologi informasi sangat diperlukan oleh perusahaan untuk mengelola dan meningkatkan efektifitas dan efisiensi perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan. Direktorat Sistem Informasi (SISFO) merupakan unit yang terdapat pada salah satu universitas yaitu Telkom University yang bertujuan untuk menyediakan dan mengelola layanan infrastruktur teknologi informasi, layanan interkoneksi ( intranet dan internet ), layanan data dan sistem informasi ( aplikasi sistem informasi akademik,non akademik maupun pendukung) dan layanan komputasi. Pada penelitian ini dilakukan penilaian level kapabilitas dan perancangan tata kelola manajemen layanan teknologi informasi pada proses incident management, request fulfillment, dan problem management. Framework yang digunakan pada penelitian ini yaitu ISO 20000 sebagai acuan standarisasi, ISO 15504 sebagai panduan melakukan penilaian kapabilitas level dan ITIL Versi 3 sebagai panduan dalam perancangan tata kelola manajemen layanan teknologi informasi. Hasil dari penelitian ini berupa hasil penilaian level kapabilitas dan dokumen perancangan standard of procedure (SOP). Kata kunci : Manajemen Layanan Teknologi Informasi, ITIL Versi 3, ISO 15504, Service Operation, Incident Management, Request Fulfillment, Problem Management
Perancangan Service Operation Pada Layanan Angkutan Penumpang Pt. Kereta Api Indonesia (persero) Menggunakan Framework Itil Versi 3 Rexy Septian Arafat; Murahartawaty Murahartawaty; Eko Kusbang Umar
eProceedings of Engineering Vol 2, No 2 (2015): Agustus, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak PT Kereta Api Indonesia merupakan Badan Usaha Milik Negara di bidang transportasi kereta api yang memiliki tiga kegiatan bisnis utama yaitu layanan angkutan penumpang, layanan angkutan barang, dan pengelolaan aset. Berdasarkan keputusan menteri BUMN Nomor 1 Tahun 2011 (PER-01/MBU/2011) mengenai tata kelola perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance (GCG) di BUMN, PT Kereta Api Indonesia telah menerapkan prinsip GCG dalam bentuk IT Governance. Framework IT Governance yang digunakan adalah COBIT 4.1 dengan maturity level sebesar 3.2 (define). Berdasarkan wawancara yang dilakukan kepada Manager IT Operation, proses Incident dan Problem Management masih belum efektif dan mengakibatkan adanya insiden yang kembali terulang. Hal ini menunjukan belum tersampaikannya nilai utama dari layanan layanan milik perusahaan kepada pengguna layanan IT karena adanya insiden yang menghambat kinerja layanan atau masalah yang besar hingga jalannya layanan benar benar berhenti. Untuk meningkatkan kualitas layanan dengan cara penanganan insiden dan pencegahan masalah secara tepat, PT Kereta api dapat menerapkan ITIL Versi 3 domain Service Operation.Perancangan Service Operation meliputi proses incident management, Problem management, dan perancangan fungsi Service Desk sebagai single point of contact layanan TI. Proses perancangan sendiri dilakukan di layanan angkutan penumpang, khususnya di layanan Rail Ticketing System (RTS) .Hasil perancangan Service Operation dengan framework ITIL Versi 3 pada layanan angkutan penumpang PT Kereta Api Indonesia berupa dokumentasi prosedur untuk Incident Management, Problem Management, dan rancangan arsitekur teknologi untuk Service Desk yang merupakan bentuk rekomendasi bagi PT Kereta Api Indonesia. Kata kunci: ITIL Versi 3, IT Governance, Service Operation, Incident Management, Problem Management, Service Desk
Assessment Dan Perancangan Itsm Domain Service Operation Berdasarkan Itil Versi 2011, Iso 20000, Dan Iso 15504 Untuk Meningkatkan Capability Level Dengan Pemanfaatan Tools Remedy Reza Aldiansyah; Murahartawaty Murahartawaty; Eko Kusbang Umar
eProceedings of Engineering Vol 2, No 2 (2015): Agustus, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Teknologi informasi merupakan hal yang penting dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi untuk mencapai tujuan perusahaan. PT. Telkom Indonesia merupakan BUMN yang mengimplementasikan TI untuk kegiatan operasional utama perusahaan. Peningkatan kualitas layanan menjadi sasaran PT. Telkom Indonesia dalam memberikan pelayanan yang maksimal kepada para pelanggannya. ITSS, divisi yang memiliki tugas mengelola layanan TI merupakan ujung tombak dalam mengendalikan layanan TI yang diberikan oleh perusahaan kedalam maupun keluar. Berdasarkan hasil asesmen capabillity level perusahaan yang dilakukan peneliti tingkat kapabilitas perusahaan dalam layanan TI internal masih mencapai level 4 untuk proses incident management, level 3 untuk request fulfillment, dan level 1 untuk problem management. Hal ini dibenarkan oleh manager IT Compliance, karena memang tidak seluruh layanan disertifikasi ISO20000, dari segi proses bisnis masih belum efektif, dan juga belum pernah melakukan asesmen capabillity level sebelumnya. Maka dibutuhkan perancangan IT Governance yang memberikan panduan dalam mengelola dan melakukan perbaikan kualitas layanan TI divisi tersebut. Framework yang peneliti gunakan adalah ITIL versi 2011, karena ITIL merupakan best practice yang dapat meningkatkan efisiensi operasional TI perusahaan. Dalam fokus ini peneliti akan merancang bagian service operation yang mencakup proses incident management, problem management, dan request fulfillment. Penelitian ini mencakup perancangan ulang proses bisnis dan akan menghasilkan rekomendasi perbaikan dokumentasi standard operational procedure (SOP) untuk ketiga proses tersebut. Kata kunci : IT Governance; ITIL versi 2011, service operation, incident management, problem management, request fulfillment
Perancangan Service Design Pada Layanan Angkutan Barang Pt. Kereta Api Indonesia (persero) Menggunakan Framework Itil Versi 3 Mifta Aziz; Murahartawaty Murahartawaty; Eko Kusbang Umar
eProceedings of Engineering Vol 2, No 2 (2015): Agustus, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak PT. Kereta Api Indonesia (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara yang menyediakan, mengatur, dan mengurus jasa angkutan kereta api di Indonesia. PT Kereta Api Indonesia (Persero) telah mengembangkan struktur dan sistem tata kelola teknologi informasi pada tahun 2012. Penerapan Good Corporate Governace (GCG) atau Tata Kelola Perusahaan yang baik di PT Kereta Api Indonesia (Persero) terus ditingkatkan dengan berpedoman pada peraturan Menteri Negara BUMN Nomor. PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik pada BUMN. Berdasarkan hasil assessment yang dilakukan, PT. Kereta Api Indonesia (Persero) masih memiliki kekurangan dalam hal penyampaian layanan TI oleh Unit Sistem Informasi kepada Unit Bisnis Layanan Angkutan Barang, yaitu tidak adanya dokumentasi yang dapat membangun layanan TI agar selaras dengan tujuan bisnis dan memberikan kepuasan kepada pelanggan (Unit Bisnis Layanan Angkutan Barang). Untuk itu PT. Kereta Api Indonesia (Persero) berusaha mengimplementasikan ITIL versi 3 dalam hal perancangan service design untuk meningkatkan kualitas layanan melalui penerapan layanan. Perancangan service design yang dilakukan pada penelitian ini akan berfokus pada perancangan domain service catalogue management dan service level management. Perancangan service design yang dilakukan pada penelitian ini akan menghasilkan dokumen service catalogue, service portofolio, service level agreement, operational level agreement dan service level requirement. Hasil Perancangan service design yang dihasilkan akan menjadi rekomendasi bagi PT. Kereta Api Indonesia (Persero) untuk meningkatkan kualitas layanan TI yang mereka miliki. Kata kunci: Good Corporate Governace, IT Governance, ITIL, Service Design, Service Catalogue Management, Service Level Management.
Perancangan Manajemen Risiko Teknologi Informasi Pada Core Processes Edm03 Dan Key Supporting Processes Edm01, Edm02, Dan Edm05 Di Dinas Komunikasi Dan Informatika (diskominfo) Pemerintah Kota Bandung Menggunakan Framework Cobit 5 Rissa Puspita; Murahartawaty Murahartawaty; Eko Kusbang Umar
eProceedings of Engineering Vol 3, No 2 (2016): Agustus, 2016
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dinas Komunikasi dan Informatika (DISKOMINFO) merupakan salah satu lembaga teknis daerah yang melaksanakan sebagian urusan Pemerintah Daerah di bidang komunikasi, informatika, dan hubungan masyarakat berdasarkan azas otonomi dan pembantuan. Dalam melaksanakan program kegiatan atau program kerja sebagai proses bisnis yang dilakukan berkaitan dengan Teknologi Informasi (TI), DISKOMINFO belum menerapkan manajemen risiko pada TI secara optimal, ditunjukkan dengan belum adanya inisiasi mekanisme dalam melakukan pengelolaan risiko yang terjadi di DISKOMINFO. Maka diperlukan perancangan manajemen risiko TI di DISKOMINFO dalam memastikan pengelolaan tata kelola TI, penyampaian nilai atau manfaat, optimasi risiko, dan transparansi terhadap stakeholder dalam melakukan pengelolaan risiko TI yang ada di DISKOMINFO serta dapat mencapai tujuannya. Penelitian ini menggunakan framework COBIT 5 yang berfokus pada domain Evaluate, Direct, Monitor (EDM). Penelitian diawali dengan melakukan studi literatur dan studi lapangan terkait manajemen risiko TI di DISKOMINFO. Kemudian akan dilakukan penilaian dan analisis terhadap kondisi eksisting terkait manajemen risiko dan tingkat kapabilitas DISKOMINFO saat ini yang mengacu pada COBIT 5 for Risk. Hasil dari penilaian dan analisis pada penelitian perancangan manajemen risiko TI akan dituangkan kedalam perancangan kebijakan manajemen risiko TI dan proses manajemen risiko TI untuk mendukung penerapan manajemen risiko TI berdasarkan framework COBIT 5. Kata kunci: Teknologi Informasi, Manajemen Risiko, COBIT 5, EDM, DISKOMINFO
Perancangan Linear Permanent Magnet Generator Untuk Menghasilkan Energi Skala Kecil Rexy Septian Arafat; Murahartawaty Murahartawaty; Eko Kusbang Umar
eProceedings of Engineering Vol 2, No 2 (2015): Agustus, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak PT Kereta Api Indonesia merupakan Badan Usaha Milik Negara di bidang transportasi kereta api yang memiliki tiga kegiatan bisnis utama yaitu layanan angkutan penumpang, layanan angkutan barang, dan pengelolaan aset. Berdasarkan keputusan menteri BUMN Nomor 1 Tahun 2011 (PER-01/MBU/2011) mengenai tata kelola perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance (GCG) di BUMN, PT Kereta Api Indonesia telah menerapkan prinsip GCG dalam bentuk IT Governance. Framework IT Governance yang digunakan adalah COBIT 4.1 dengan maturity level sebesar 3.2 (define). Berdasarkan wawancara yang dilakukan kepada Manager IT Operation, proses Incident dan Problem Management masih belum efektif dan mengakibatkan adanya insiden yang kembali terulang. Hal ini menunjukan belum tersampaikannya nilai utama dari layanan layanan milik perusahaan kepada pengguna layanan IT karena adanya insiden yang menghambat kinerja layanan atau masalah yang besar hingga jalannya layanan benar benar berhenti. Untuk meningkatkan kualitas layanan dengan cara penanganan insiden dan pencegahan masalah secara tepat, PT Kereta api dapat menerapkan ITIL Versi 3 domain Service Operation.Perancangan Service Operation meliputi proses incident management, Problem management, dan perancangan fungsi Service Desk sebagai single point of contact layanan TI. Proses perancangan sendiri dilakukan di layanan angkutan penumpang, khususnya di layanan Rail Ticketing System (RTS) .Hasil perancangan Service Operation dengan framework ITIL Versi 3 pada layanan angkutan penumpang PT Kereta Api Indonesia berupa dokumentasi prosedur untuk Incident Management, Problem Management, dan rancangan arsitekur teknologi untuk Service Desk yang merupakan bentuk rekomendasi bagi PT Kereta Api Indonesia. Kata kunci: ITIL Versi 3, IT Governance, Service Operation, Incident Management, Problem Management, Service Desk
Perancangan Manajemen Risiko Teknologi Informasi Pada Key Supporting Process Apo02, Apo06 Dan Apo08 Di Dinas Komunikasi Dan Informatika (diskominfo) Pemerintah Kota Bandung Menggunakan Framework Cobit 5 Dyah Wahyuningtias Iswari; Murahartawaty Murahartawaty; Eko Kusbang Umar
eProceedings of Engineering Vol 3, No 2 (2016): Agustus, 2016
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dinas Komunikasi dan Informatika (DISKOMINFO) Pemerintah Kota Bandung merupakan suatu instansi pemerintahan, yang menjadikan Teknologi Informasi (TI) yang sebagai penggerak dalam keberlangsungan kinerja strategi pemerintah. Disamping kesuksesan dalam merancang pengelolaan TI dibutuhkan juga pengelolaan manajemen risiko TI sebagai penunjang keberhasilan penggunaan TI pada DISKOMINFO Pemerintah Kota Bandung. Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan, diketahui bahwa DISKOMINFO Pemerintah Kota Bandung belum menerapkan pengelolaan risiko TI. Maka dari itu dilakukan penelitian untuk dapat melakukan perancangan Manajemen Risiko TI pada DISKOMINFO Pemerintah Kota Bandung menggunakan COBIT 5. COBIT 5 yang merupakan singkatan dari Control Objective for Information and Related Technology 5 merupakan panduan yang digunakan dalam melakukan perancangan Manajemen Risiko bagi DISKOMINFO Pemerintah Kota Bandung. Fokus penelitian ini dilakukan pada proses domain Align, Plan and Organise (APO) dengan proses APO02 Manage Strategy, APO06 Manage Budget and Cost dan APO08 Manage Relationship. Penelitian dilakukan melalui pengumpulan data untuk memeriksa dokumen terkait penelitian. Serta melakukan wawancara kepada pihak-pihak yang berkepentingan bagi penelitian. Hasil akhir dari penelitian berupa Kebijakan Manajemen Risiko TI dan Standard Operational Procedure (SOP). Sehingga diharapkan hasil perancangan manajemen risiko TI terhadap proses APO02 Manage Strategy, APO06 Manage Budget and Cost dan APO08 Manage Relationship dapat diterapkan pada DISKOMINFO Pemerintah Kota Bandung dalam meningkatkan pengelolaan risiko terhadap layanan TI. Kata Kunci : COBIT 5, Manajemen Risiko TI, APO02 Manage Strategy, APO06 Manage Budget and Cost, APO08 Manage Relationship