Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Identifikasi Mineralogi Pada Batuan Menggunakan Ekstraksi Ciri Grey Level Co-occurrence Matrix (glcm) Dan Decision Tree Arvieda Nadya Astin Santosa; Bambang Hidayat; Andri Slamet Subandrio
eProceedings of Engineering Vol 5, No 2 (2018): Agustus 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Di negara indonesia kaya akan keberagaraman jenis alam, salah satu nya adalah keberagaman bebatuan. Batuan terbentuk disebabkan oleh kandungan mineral yang membeku, sehingga jenis batuan dapat dibedakan berdasarkan pembentukan kandungan mineral nya yang biasa disebut dengan rock forming minerals. Dengan bantuan alat mikroskop, para ahli geologi dapat mengklasifikasi jenis batuan berdasarkan karakteristik yang berasal dari jumlah mineral. Batu akan di sayat menjadi sayatan tipis, lalu diletakan dibawah lensa yang terdapat di alat mikroskop. Hasil dari penglihatan dengan mata manusia yang dibantu oleh mikroskop dapat di analisis dan dibuat persentase kandungan mineral yang ada di dalam batu tersebut. Namun hasil yang didapat akan bergantung pada tingkat ketelitian manusia dalam meneliti dan membutuhkan waktu yang cukup lama. Kelemahan tersebut dapat di minimalisir dengan menggunakan proses pengolahan citra digital. Pada karya ilmiah ini, penulis akan merancang sebuah simulasi pengolahan citra digital berbasis MATLAB. Simulasi tersebut dapat menganalisa dan mengklasifikasi jenis-jenis bebatuan secara lebih cepat, lebih akurat, dan lebih objektif. Citra objek yang di pakai untuk penelitian adalah batuan beku dengan mineralogi optic cross nikol dan parallel nikol. Secara garis besar, sistem ini terbagi menjadi dua, yaitu identifikasi batuan beku berdasarkan texture, dan identifikasi batuan beku berdasarkan warna. Dimana identifikasi batuan beku berdasarkan texture menggunakan metoda ekstraksi ciri Grey Level Co-Occurrence Matrix (GLCM) dan klasifikasi citra Decision Tree. Lalu identifikasi batuan beku berdasarkan warna menggunakan segmentasi warna berdasarkan penentuan jumlah warna, dimana output nya akan dapat menghitung jumlah mineral dan nama batuan beku berdasarkan diagram QAPF. Hasil yang didapat pada penelitian ini, tingkat akurasi terbaik pada mineralogi cross nikol adalah 82,6% dan untuk mineralogi parallel nikol adalah 80.37%. Kata kunci : Mikroskop, Citra Digital, GLCM, Decision Tree, Cross Nikol, Paralel Nikol Abstract Indonesia which has a lot of nature wealth, one of them is the diversity of type rocks. The rock made of frozen mineral, so that type of rock can divided based on mineral content formed, or called rock forming minerals. With the help of microscop, the geologist could classify based on the characteristic which originated from amount of minerals. Rock will be slashed into thin incision, then put below lense which are contained in microscope. The result obtained with humans eye with help of microcscope will be analyzed and made percentage of mineral content. But, the result obtained will depend on human’s accuracy level and takes a long time. The weakness can be minimized with digital signal processing. In this final project, the writer will simulate and designing a digital signal processing based on matlab. That simulation can analyze and classify kind of rocks with faster, more accurate and more objective. Image object that used for research is frozen rock with mineralogy optic cross nikol and parallel nikol. In general for identified type of rock, this system divided into two types, based on texture and rock’s colour. In technical, frozen rocks based on teture will use Gray Level Co-occurance Matrix(GLCM) method and decicison tree as its classification method. Than identification of rocks colour use colour segmentation, which the output can calculated total mineral and rock’s name based on QAP. The result in this research, the level of accuracy in cross nikol mineraloy is 82,6% and for parallel nikol mineralogy is 80.3%. Keywords : Microscope, Image Processing, GLCM, Decision Tree, Cross Nikol, Parallel nikol
Identifikasi Mineralogi Untuk Klasifikasi Batuan Beku Menggunakan Ekstraksi Ciri Gabor Wavelet Dan Linier Discriminant Analysis (lda) Pada Citra Digital Rosa Chulia Rahmah; Bambang Hidayat; Andri Slamet Subandrio
eProceedings of Engineering Vol 5, No 2 (2018): Agustus 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Sumber daya alam di bumi yang sangat penting bagi kehidupan manusia salah satunya yaitu batuan. Batuan terbentuk secara alami oleh satu atau beberapa jenis mineral yang terkandung didalamnya. Mineral merupakan unsur atau persenyawaan kimia yang terjadi secara alamiah. Mineral juga sebagai penyusun batuan dalam komponen pembangun fondasi bumi serta keraknya. Terdapat banyak jenis batuan tetapi dapat dikelompokan menjadi 3 tipe dasar yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf. Sampai saat ini ahli batuan geologi memiliki keterbatasan untuk mengidentifikasi mineralogi pada batuan. Maka dari itu, pada Tugas Akhir ini penulis membuat suatu perangkat lunak berbasis citra digital. Perangkat lunak ini dapat membantu mengidentifikasi dan mengklasifikasi dalam hal analisa tekstur dan juga persentase warna mineral yang difokuskan pada batuan beku. Tahapan ini berupa akuisisi citra digital yang kemudian dilakukan preprocessing, lalu ekstraksi ciri hingga dapat mengidentifikasi jenis batuan tersebut. Metode ekstraksi ciri yang digunakan yaitu Gabor Wavelet dengan klasifikasi Linear Discriminant Analysis (LDA). Di dalam Tugas Akhir ini, penulis telah memilih citra mikroskopi terbaik untuk dilakukan pengujian dengan jumlah total 240 buah citra cross nikol dan 168 buah citra parallel nikol. Perbandingan data latih dan data uji yang digunakan adalah 70:30. Dari hasil penelitian, didapatkan kesimpulan bahwa kombinasi parameter Gabor Wavelet dengan orientasi dan level frekuensi tidak berpengaruh besar terhadap akurasi. Penerapan metode Gabor Wavelet dan klasifikasi LDA dalam mengidentifikasi jenis batuan beku citra mikroskopik mencapai tingkat akurasi 80.57% untuk cross nikol, sedangkan untuk parallel nikol tingkat akurasi mencapai 73.33%. Kata Kunci : Jenis batuan, Mineral, Citra Digital, Gabor Wavelet, Linear Discriminant Analysis Abstract Natural resources on earth is essential for human life, one of them is rock. Rocks is formed naturally by one or several types of minerals. Minerals is an elements or chemical combination which occurred naturally. Mineral also as a constituent of rocks in the components of the foundation of the earth and its crust. There are so many types of rocks, but it can be grouped into 3 basic types such as volcanic rocks, sedimentary rocks, and rocks deform (metamorphic). Nowadays, an expert geologist has the limitations of analyzing the mineralogy in the rocks. So, in this Final Project the author will make a software based on digital image. This will help to identified and classified in analyzing the texture and also percentage of minerals color in the rock which focused on igneous rock. The stage is about digital image acquisition which then implemented preprocessing and feature extraction to be able to identify the type of rock. The feature extraction method is using Gabor Wavelet with Linear Discriminant Analysis (LDA) classification. In this Final Project, the outhor has choose the best microscopic images to testing with a total of 240 nicol cross images and 168 parallel nikol images. The comparative of training data and test data used is 70:30. The result of the research can be concluded that the combination of Gabor Wavelet parameters with orientation direction and frequency level has no great effect on accuracy. The application of Gabor Wavelet method and LDA classification in identifying microscopic type of igneous rocks has reached 80.57% accuracy for cross nikol, while for nikol parallel the accuracy rate reached 73.33%. Keywords: Types of Rocks, Mineral, Digital Image, Gabor Wavelet, Linear Discriminant Analysis
Klasifikasi Jenis Batuan Beku Berdasarkan Tekstur Dengan Metode Transformasi Curvelet Dan K-nearest Neighbor (k-nn) Mila Muliani; Bambang Hidayat; Andri Slamet Subandrio
eProceedings of Engineering Vol 4, No 2 (2017): Agustus, 2017
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Batu adalah salah satu bagian dari kekayaan alam di Indonesia. Dengan banyaknya berbagai jenis batuan yang tersebar di seluruh alam Indonesia, diperlukan banyaknya orang ahli dalam mengenal jenis bebatuan di Indonesia. Terdapat banyak cara untuk mengidentifikasi sebuah batu, bisa dilihat langsung secara kasat mata dan bisa juga lewat alat mikroskop. Dari cara tersebut mungkin yang paling mudah adalah secara kasat mata untuk langsung mengenali jenis batuan tersebut, oleh karena itu diperlukan suatu alat bantu sebagai pembanding tenaga ahli untuk meyakinkan klasifikasi jenis batuan beku dengan akurasi yang tinggi dan waktu yang singkat. Pada Tugas Akhir ini diimplementasikan ilmu Pengolahan Sinyal Digital (PSD) yang mana menciptakan sebuah sistem berbasis Matlab dengan mendeteksi citra batuan yang di masukan ke dalam sistem. Lalu, pada Tugas Akhir ini juga direalisasikan sebuah aplikasi untuk mengidentifikasi jenis batuan beku menggunakan metode ekstraksi ciri Transformasi Curvelet yang keunggulannya optimal dalam merepresentasikan objek bertepi terutama garis lengkung dan juga setiap citra batuan dicari similaritasnya dengan menggunakan k-Nearest Neighbor (K-NN) untuk mengklasifikasikannya. Dari hasil pengujian performansi sistem, didapatkan bahwa hasil performansi sistem mencapai akurasi tertinggi saat proses ekstraksi ciri menggunakan Curvelet skala 5 orientasi 16. Dari hasil pengujiannya, didapatkan hasil akurasi terbaik sekitar 88,89% untuk citra megaskopis, 80% untuk citra mikrosopis parallel nikol, dan 73,33% untuk citra mikroskopis cross nikol. Kata Kunci : Batuan Beku , Transformasi Curvelet, K-Nearest Neighbor.
Klasifikasi Jenis Batuan Sedimen Berdasarkan Tekstur Dengan Metode Gray Level Co-occurrence Matrix Dan K-nn Devita Ba'diatan Fitri; Bambang Hidayat; Andri Slamet Subandrio
eProceedings of Engineering Vol 4, No 2 (2017): Agustus, 2017
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Batuan adalah benda padat yang terbuat secara alami dari mineral atau mineraloid. Secara umum terdapat tiga jenis batuan yang ada di permukaan bumi, yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf. Setiap jenis batuan berasal dari proses pembentukan yang berbeda-beda. Beragam jenis batuan sedimen dapat dilihat dari tekstur batuan dan hanya ahli geologi yang dapat mengklasifikasinya. Karena mata juga memiliki tingkat ketelitian dalam mengklasifikasi objek, maka perlu suatu alat pembanding tenaga ahli untuk memperkuat klasifikasi jenis batuan sedimen dengan waktu yang relatif singkat dan akurasi yang tinggi. Dalam tugas akhir ini penulis melakukan penelitian untuk merancang sistem klasifikasi jenis batuan sedimen berdasarkan tekstur. Tahapan yang dilakukan pada penelitian ini meliputi : akuisisi citra, preprocessing, ekstraksi ciri, dan klasifikasi. Metode ekstraksi ciri yang digunakan adalah Gray Level Cooccurrence Matrix (GLCM) dan metode klasifikasi K-Nearest Neighbor (KNN). Pada pengujian ini sebanyak 75 citra batuan sedimen megaskopis , yang terbagi masing-masing tiga kelas dengan komposisi 10 data latih dan 15 data uji tiap kelasnya. Dalam pengujian ini juga dilakukan terhadap 45 citra batuan sedimen mikroskopis yang terbagi masing-masing dalam tiga kelas dengan komposisi 5 data latih dan 10 data uji tiap kelasnya. Diperoleh akurasi sebesar 93,33% dengan waktu komputasi 8.3509s dengan menggunakan parameter : arah orientasi 45°, level kuantisasi 16, k=1, cosine distance. Sedangkan dengan menggunakan batuan sedimen mikroskopis diperoleh akurasi sebesar 73,33% dengan waktu komputasi 5.8204s dengan menggunakan parameter : arah orientasi 45°, level kuantisasi 16, k=1, cityblock distance. Kata kunci : Batu Sedimen, Gray Level Co-occurrence Matrix (GLCM), K-Nearest Neighbor (KNN).