Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Lentera Farma

Analisis Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Jalan Terhadap Pelayanan Kefarmasian di Instalasi Farmasi RSUD Noongan Melianinsi Israel; Widya Astuty Lolo; Gerald Rundengan
Jurnal Lentera Farma Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal Lentera Farma
Publisher : Yayasan Bina Lentera Insan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (674.137 KB) | DOI: 10.57207/lenterafarma.v2i1.24

Abstract

Kualitas pelayanan kesehatan memiliki hubungan yang erat dengan kepuasan pasien dan merupakan indikator penting bagi pelayanan kefarmasian. Kualitas pelayanan yang baik dapat memberikan kepuasan kepada pasie sehingga mempengaruhi pasien untuk kembali lagi ke rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien rawat jalan terhadap pelayanan kefarmasian di Instalasi Farmasi RSUD Noongan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dan kuantitatif dengan sampel sebanyak 328 responden di Instalasi Farmasi RSUD Noongan. Hasil penelitian yang diperoleh, rata-rata secara keseluruhan kepuasan pasien sebesar 82,90 %. Dapat disimpulkan bahwa tingkat kepuasan pasien di Instalasi Farmasi RSUD Noongan dinyatakan sangat puas dan telah sesuai dengan standar yang telah ditetapkan Departemen Kesehatan Republik Indonesia yaitu lebih dari 80%.
Analisis Waktu Tunggu Pelayanan Resep Rawat Jalan di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Bhayangkara Manado Catalina Aurelia Jetty Makinggung; Widya Astuty Lolo; Imam Jayanto
Jurnal Lentera Farma Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal Lentera Farma
Publisher : Yayasan Bina Lentera Insan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57207/lenterafarma.v2i1.27

Abstract

Waktu tunggu pelayanan resep mempengaruhi harapan pasien terhadap pelayanan yang ada di rumah sakit khususnya pelayanan instalasi farmasi rumah sakit. Waktu tunggu yang lama dapat menjadi salah satu komponen yang potensial menyebabkan ketidakpuasan pasien. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghitung lamanya waktu tunggu pelayanan resep serta mengatahui faktor-faktor yang mempengaruhi waktu tunggu pelayanan resep racikan dan non racikan pada pasien rawat jalan di Rumah Sakit Bhayangkara Manado. Penelitian ini adalah survey dengan menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif. Metode kuantitatif digunakan dalam pengamatan jumlah waktu tunggu dalam menyelesaikan resep dengan sampel sebanyak 360 resep pasien rawat jalan. Penelitian secara kualitatif dengan melakukan pengamatan langsung dan wawancara kepada kepala Instalasi Farmasi dan tenaga kefarmasian untuk memperkuat data-data yang didapatkan secara kuantitatif. Hasil Penelitian menunjukan ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya keterlambatan diantaranya yaitu jumlah sumber daya manusia, kesalahan resep dokter, sarana dan prasarana, perilaku petugas serta ketersediaan stok obat. Untuk Rata-rata waktu tunggu yang diperoleh untuk resep obat jadi yaitu 11 menit 20 detik untuk resep obat racikan didapatkan selama 27 menit 25 detik dimana hasil tersebut tidak melewati standar waktu yang telah ditetapkan yaitu maksimal 30 menit untuk obat jadi dan 60 menit untuk obat racikan. Rumah Sakit Bhayangkara Manado telah memenuhi standar yang ditetapkan.
Evaluasi Pengelolaan Obat dan Strategi Perbaikan dengan Metode Hanlon di Instalasi Farmasi Rumah Sakit TK. II R.W. Mongisidi Manado Jonathan C. Rumangkang; Widya Astuty Lolo; Imam Jayanto
Jurnal Lentera Farma Vol. 2 No. 2 (2023): Jurnal Lentera Farma
Publisher : Yayasan Bina Lentera Insan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengelolaan obat merupakan bagian dari siklus manajemen obat yang meliputi empat tahap yaitu seleksi, pengadaan, distribusi dan penggunaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi manajemen pengelolaan obat di insatalasi farmasi rumah sakit Tk. II R.W Mongisidi dan dilakukan strategi perbaikan mengunakan metode Hanlon. Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif untuk data tahun 2022 yang bersifat retrospektif. Data dikumpulkan berupa data kuantitatif dan kualitatif dari pengamatan dokumen serta wawancara dengan responden yang ada. Seluruh tahapan pengelolaan obat di diukur tingkat efisiensi menggunakan indikator Permenkes dan WHO. Hasil penelitian didapatkan sistem pengelolaan obat yang sesuai standar sebagai berikut: alokasi dana untuk instalasi farmasi (30%), frekuensi tertundanya pembayaran sebanyak 1 sampai 2 kali, tingkat ketersediaan obat (13 bulan) dan jumlah item obat tiap resep (2 item obat tiap resep). Tahapan pengelolaan obat yang belum sesuai standar yaitu : kesesuaian item obat berdasarkan Formularium Nasional (85,23%).