Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisis Perancangan Jaringan Heterogen Lte-a Tdd Dengan Small Cell Binar Alam Pamungkas; Achmad Ali Muayyadi; Ishak Ginting
eProceedings of Engineering Vol 6, No 1 (2019): April 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Tingginya kepadatan penduduk yang ada di Kelurahan Lengkong Kecamatan Bojongsoang karena pembangunan pemukiman yang semakin masif. Kelurahan Lengkong Kecamatan Bojongsoang hanya memiliki 1 site makro tepatnya di Jalan Cikoneng. Dalam satu hari secara kumulatif site ini menampung lebih dari 3000 pengguna. Berdasarkan evaluasi dari percobaan, 52,19 % penggguna yang mencoba mengakses layanan ditolak. Dalam mengatasi hal ini pada teknologi LTE-A terdapat suatu skema teknologi untuk meningkatkan kapasitas yaitu heteroenous network. Jaringan heterogen (HetNet) merupakan suatu skema pada jaringan seluler yang menerapkan small cell di dalam cakupan macro cell dengan teknologi yang sama maupun yang berbeda. Jurnal ini melakukan perancangan jaringan heterogen untuk teknologi LTE-A TDD dengan small cell berupa micro cell di Kelurahan Lengkong Kecamatan Bojongsoang dengan menggunakan perhitungan capacity calculation dan coverage calculation. Frekuensi yang digunakan yaitu 2360 MHz TDD untuk site makro dan 2360 MHz TDD untuk site mikro. Hasil dari jurnal ini didapatkan skenario dengan jumlah 3 site mikro dengan bandwidth 20 MHz adalah pilihan yang terbaik dari semua skenario yang dilakukan. Performansi yang baik untuk nilai-nilai parameter yang sudah sesuai standar operator. Nilai Reference Signal Receive Power (RSRP) rata-rata hasil dari perancangan jaringan heterogen yaitu -75,29 dBm. Untuk nilai Carrier to Interference Noise Ratio (CINR) rata-rata yaitu 10,27 dB. Nilai throughput yang diperoleh untuk downlink rata rata sebesar 19,665 Mbps dan uplink sebesar 10,578 Mbps. Hasil persentase dari user connected yaitu sebesar 99 %. Dari hasil tersebut maka perancangan jaringan heterogen dengan small cell berupa micro cell layak untuk diimplementasikan. Kata Kunci : LTE-A, TDD, Jaringan Heterogen, Micro Cell Abstract The high population densities that exist in Kelurahan Lengkong Bojongsoang Subdistrict because residential developments that increasingly massif. Bojongsoang Subdistrict Lengkong village only has 1 site in the macro exactly in Cikoneng street. In one day this site cumulatively more than 3000 users. Based on the evaluation of the experiment, 52.19% users who try to access the service denied. To solve this problem in technology LTE-A there is a plan to increase the capacity of the technology that is heteroenous network. Heterogeneous network (HetNet) is a cellular network scheme that applying small cell within the scope of the macro cell with the same technology as well as different. This journal is doing the design of heterogeneous networks for LTE-A TDD technology with small cell in the form of micro cell in Bojongsoang Subdistrict Lengkong Village by using the calculation of capacity calculation and coverage calculation. Frequencies used i.e. 2360 MHz TDD for site macro and 2360 MHz TDD for micro site. The results of this journal study obtained a scenario with the number of 3 micro sites with bandwidth of 20 MHz is the best choice of all the scenarios carried out. Good performance for parameter values that are in accordance with operator standards. Reference Signal Receive Power (RSRP) value average result from the design of heterogeneous networks average i.e -75.29 dBm. For the value of the Carrier to Interference Noise Ratio (CINR) average i.e. 10.27 dB. The value obtained for the downlink throughput averages of 19.665 Mbps and uplink of 10.578 Mbps. The result of percentage of user connected is 99%. From these results, the design of heterogeneous networks with small cells forming micro cells is feasible to implement. Keyword : LTE-A, TDD, Heterogenous Network, Micro Cell
Analisis Performansi Jaringan 5g Nr Dengan Skema Arsitektur Nsa Opsi 3 Pada Frekuensi 28 Ghz Rivalda Maulana; Uke Kurniawan Usman; Ishak Ginting
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Berkembangnya kemajuan teknologi berpengaruh kepada gaya hidup yang terjadi pada masyarakat, contohnya sosial media yang banyak menggunakan citra sebagai objeknya. Karena banyakanya citra yang ada, sulit untuk mencari citra yang ingin ditemukan, dengan begitu Image Retrieval terbentuk sebagai teknik pengambilan citra dengan skala yang besar. Dalam kehidupan sehari-hari Image Retrieval sudah banyak dijumpai contohnya adalah Google Images yang berfungsi sebagai mesin pencari dengan menggunakan data citra. Berdasarkan permasalahan tersebut, dalam Tugas Akhir ini penulis merancang sistem dengan menggunakan metode Color Feature dan Scale Invariant Feature Transform untuk dapat menemukan data citra yang dicari. Color Feature merupakan metode yang digunakan untuk mengidentifikasi warna. Scale Invariant Feature Transform merupakan fitur untuk mendeteksi algoritma yang terdapat dalam citra. Namun penulis tidak menggunakan metode tersebut secara terpisah, metode yang digunakan dalam Tugas Akhir ini menggabungkan dua metode tersebut untuk mengoptimalkan pengambilan citra. Hasil yang diharapkan dalam penelitian ni adalah peningkatan akurasi dalam pengambilan data citra dalam skala yang besar, dengan harapan mendapat nilai Korelasi yang tinggi sehingga penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk penelitian selanjutnya di waktu yang akan datang. Kata Kunci : image retrieval, scale invariant feature transform, color feature. Abstract The development of technological advances affects the lifestyle that occurs in society, for example, social media that uses a lot of images as objects. Because of the many existing images, it is difficult to find the image you want to find, so Image Retrieval is formed as a large-scale image retrieval technique. In everyday life Image Retrieval has often been found for example is Google Images which functions as a search engine using image data. Based on these problems, in this Final Project the author designs a system using the Color Feature and Scale Invariant Feature Transform methods to be able to find the image data sought. Color Feature is a method used to identify colors. Scale Invariant Feature Transform is a feature to detect the algorithm contained in the image. But the authors do not use these methods separately, the method used in this Final Project combines the two methods to optimize image capture. The expected result in this research is an increase in accuracy in image capture data on a large scale, with the hope of getting a high Korelasi so that this study can be utilized for further research in the future. Keywords: image retrieval, scale invariant feature transform, color feature.
Perancangan Sistem Penyiraman Vertical Garden Berbasis IoT dengan Telegram Sebagai Controlling dan Monitoring Deka Juliansyah Putra; Iman Hedi Santoso; Ishak Ginting
eProceedings of Engineering Vol 9, No 6 (2022): Desember 2022
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Dalam era perkembangan teknologi yang semakin maju ini, teknologi IoT juga semakin berkembang. Sistem IoT smart garden yang penulis rancang ini, dibuat dengan komponen seperti NodeMCU ESP32 sebagai mikrokontrollernya, relay digunakan sebagai switch untuk mematikan dan menyalakan pompa air, soil moisture sensor untuk membaca kelembaban tanah dari tanaman, pompa air untuk melakukan penyiraman dan pemupukan, serta LCD sebagai alat untuk mengawasi nilai sensor secara langsung. Hasil pengujian yang didapatkan dari nilai sensor kelembaban tanah selama 14 hari yang didapatkan rata-rata masing-masing sebesar 42.3% untuk sensor, 41.9% sensor 2, 42.3% sensor 3, dan 43.1% untuk sensor 4. Pengujian terhadap nilai respond time telegram dilakukan dalam 4 jarak tertentu, menghasilkan nilai delay sebesar 3,24 detik untuk jarak 1 meter, 6.79 detik untuk jarak 5 meter, 8.69 detik untuk jarak 10 meter, dan 12.92 detik untuk 15 meter. Pengukuran parameter QoS menggunakan wireshark memakai throughput dan packet loss sebagai parameternya. Nilai yang didapatkan dari dua parameter itu berindeks 4. Kata Kunci : IoT, Smart Garden, Vertical Garden, NodeMCU, Telegram, QoS.