Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Distribusi Medan Magnet Koil Tunggal Dan Koil Jamak Secara Eksperimen Firmawan Matutu Palebangan; Dudi Darmawan; Nurwulan Nurwulan
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakMetode Non-Destrucktive Testing merupakan metode pengujian atau identifikasi dari suatu material tanpa merusak material uji. Metode ini memanfaat medan magnet dari sejumlah koilpemancar yang kemudian akan diarahkan menuju koil penerima melewati material uji. Karenahomogenitas dari medan magnet yang terbentuk sangat berpengaruh terhadap akurasi data yangdidapatkan, sehingga perlu adanya analisis bentuk koil pemancar untuk melihat distribusi medanmaget yang terbentuk. Pada penelitian tugas akhir kali ini dilakukan analisis bentuk koil denganmerancang sistem koil tunggal dan koil jamak berbentuk persegi. Koil tersebut diberikan inputberupa tegangan 1V, 2V dan 3V. Medan magnet yang terbentuk kemudian diukur sebanyak 100titik yang berjarak 1cm dari ujung koil setiap tegangan pengukuran. Hasil yang diperolehdidapatkan distribusi medan magnet yang lebih homogen pada sistem koil jamak. Pada tegangan1 V menunjukkan nilai homogenitas 0,8375 untuk koil tunggal dan 0,8778 untuk koil jamak.Untuk tegangan 1,5 V menunjukkan nilai homognitas 0,7769 untuk sistem koil tunggal dan nilai0,9093 untuk sistem koil jamak. Dan untuk tegangan 2 V nilai homogenitas pada sistem koiltunggal adalah 0,7370 dan koil jamak 0,7852. Besar nilai medan magnet pada koil tunggal lebihbesar dibandingkan koil jamak. Pada tegangan 1 V menunjukkan nilai medan magnet tertinggi2,7 G untuk koil tunggal dan 1 G untuk koil jamak. Untuk tegangan 1,5 V menunjukkan nilaimedan magnet tertinggi 4,3 G untuk sistem koil jamak dan nilai 1,9 G untuk sistem koil tunggal.Dan untuk tegangan 2 V nilai medan magnet tertinggi pada sistem koil jamak adalah 5,9 G dankoil tunggal 2,3 G Kata kunci : Non-Destructive Testing, homogenitas, koil tunggal, koil jamak, dan distribusimedan magnet. AbstractThe Non-Destrucktive Testing Method is a testing method or an identification of a materialwithout damaging the test material. This method utilizes the magnetic field from a number ofcoils (transmitters) which will then be directed towards the receiver through the test material.Because the homogeneity of the formed magnetic field is very influential on the accuracy of thedata obtained, it is necessary to analyze the shape of the transmitter coil to see the distributionof the formed magnet field. In this final assignment research coil shape analysis is done bydesigning a square shaped multicoil and singlecoil system which will then be seen thedistribution of the magnetic field that formed when flowing. The coil is given an input in the formof 1V, 2V and 3V voltages. The magnetic field formed is then measured as many as 100 points1cm away from the end of the coil at each measurement voltage. The results obtained are morehomogeneous magnetic field distribution in the plural coil system. At 1 V the voltage shows ahomogeneity value of 0.8375 for a single coil and 0.8778 for a plural coil. For a voltage of 1.5V it shows a homogeneity value of 0.7769 for a single coil system and a value of 0.9093 formultiple coil systems. And for 2 V voltage homogeneity value in a single coil system is 0.7370and plural coil is 0.7852. The value of the magnetic field on a single coil is greater than theplural coil. At 1 V the voltage indicates the highest magnetic field value of 2.7 G for a single coiland 1 G for a plural coil. For a voltage of 1.5 V, the highest magnetic field value is 4.3 G formultiple coil systems and 1.9 G for single coil systems. And for the 2 V voltage the highestmagnetic field value in the plural coil system is 5.9 G and a single coil of 2.3 GKey words: Non-Destructive Testing, homogeneity, singlecoil, multicoil, and magnetic fielddistribution.
Pemantauan Suhu, Kelembaban dan Posisi Dari Sebuah Cold Storage dan Cold Chain Untuk Distribusi Vaksin Berbasis IoT (Internet Of Things) Walid Ramdhani; Asep Suhendi; Nurwulan Nurwulan
eProceedings of Engineering Vol 10, No 5 (2023): Oktober 2023
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cold storage adalah ruangan untukmenyimpan suatu produk yang memerlukan suhu dingin.Fungsi dari Cold storage sendiri adalah sebagai tempatpenyimpanan produk, baik itu makanan maupun barangbarangtertentu yang membutuhkan suhu khusus. Padaperancangan Cold Storage, perhitungan beban pendinginandigunakan untuk menentukan kapasitas peralatan pendinginpada Cold storage. Cold chain adalah bagian dari rantai pasok(supply chain) yang bertujuan untuk menjaga suhu agar produktetap terjaga selama proses pengumpulan, pengolahan, dandistribusi komoditas hingga ke tangan konsumen, sedangkanmanajemen rantai dingin adalah seluruh aktivitas rantaipendingin yang dianalisis, diukur, dikontrol,didokumentasikan, dan divalidasi agar berjalan secara efektifdan dan efisien baik secara teknis dan ekonomis. Vaksinmembutuhkan sistem cold chain atau rantai dingin untukmenjaga suhu penyimpanan dan distribusi sesuai yangdirekomendasikan. Penelitian dilakukan untuk mengetahuigambaran kesesuaian sistem cold chain vaksin dengan CDOBtahun 2012 dan Peraturan Menteri Kesehatan No. 42 Tahun2013.Tugas Akhir ini bertujuan untuk melakukan monitoringsuhu, kelembaban dan posisi dari sebuah cold storage untukdistribusi vaksin berbasis IoT. Yang nantinya vaksin akan dimonitoring melalui Platform IoT secara real time.Kata kunci— cold storage, cold chain, cold chain vaksin