Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pemodelan Bukaan Angin Untuk Simulasi Computational Fluid Dynamic (cfd) Hendrawan Nursulistiyono; Amaliyah Rohsari Indah Utama; Wahyu Sujatmiko
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakKenyamanan ruangan merupakan unsur penting yang di harapkan pada sebuah ruangan. Terdapat beberapa faktor penting yang mempengaruhi kenyamanan, salah satunya sirkulasi udara pada ruangan. Masukan udara pada ruangandiantaranya dihasilkan dari bukaan jendela. Oleh karena itu, di perlukannya pengukuran aliran udara pada bukaanuntuk memastikan besar kecepatan udara yang memasuki ruangan agar dapat dilihat profil persebarannya. Padapenelitian ini dilakukan pemodelan bukaan angin dengan dua batasan yang berbeda. Pada batasan pertama akanmensimulasikan 14 jenis bukaan yang diletakkan pada terowongan angin, dengan tujuan untuk mengetahui profilkecepatan yang terletak pada bukaannya, sedangkan pada keadaan kedua akan mensimulasikan aliran udara padaruangan dengan masukan berupa hasil dari profil kecepatan simulasi pada batasan pertama. Kedua kondisi tersebutdisimulasikan menggunakan metode CFD dengan mesin OpenFOAM (Open Field Operation And Mmanipulation).Simulasi tersebut berupa pemodelan aliran udara luar ruangan (Outdoor Airflow) dan pemodelan aliran udara dalamruangan (Indoor Airflow). Telah dihasilkan perumusan metode konfigurasi model bukaan angin untuk simulasi CFD,Dihasilkan model untuk 14 jenis bukaan antara lain : bukaan atas 150, bukaan atas 300, bukaan bawah 150, bukaanbawah 300, bukaan kanan 150, bukaan kanan 300, bukaan kiri 150, bukaan kiri 300, louver 150, 300, 450, 600, 750 dan900. Dengan proses memastikan kondisi profil kecepatan (Fix Profile) bukaan pada bangunan di dalam terowonganangin (wind tunnel) sama dengan kondisi kecepatan di ruangan pada simulasi aliran udara dalam ruangan. Kata Kunci: CFD, Airflow, Louver, Wind Tunnel, Model Bukaan. OpenFOAM AbstractRoom comfort is an important element that is expected in a room. There are some important factors that affect comfort, one of them is air circulation in a room. Air inflow in a room among others is generated by window louvre. Therefore, airflow measurement is needed on louvres to ensure how quick the air velocity entering the room, so that the spread profilecan be examined. In this research louvre modeling is done with two different parameters. The first parameter will simulate14 louvre types that has been placed in a wind tunnel with the intention of finding out velocity profile in the louvre,meanwhile the second parameter will simulate airflow in a room with the first parameter’s velocity profile result as theinput. Both conditions can be simulated with CFD using OpenFOAM (Open Field Operation And Manipulation). Thatsimulation is an outdoor room airflow modeling (Outdoor Airflow) and indoor room airflow modeling (Indoor Airflow).formulation of wind opening model configuration method for CFD simulation has been formulated, It is then generated 14louvre models : top hung window 150, top hung window 300, bottom hung window 150, bottom hung window 300, righthung window 150, right hung window 300, left hung window 150, left hung window 300, louvre 150, 300, 450, 600, 750 and900. With the process to ensure that louvre velocity profile (Fix Profile) in a building inside the wind tunnel equals with thevelocity condition in a room in the indoor air simulation.Keywords: CFD, Airflow, Louvre, Wind Tunnel, Louvre Model, OpenFOAM
Analisis Massa Termal Optimum Untuk Bangunan Tropis Dengan Menggunakan Phase Change Material (pcm) Dayanna Zannatul Umah; Amaliyah Rohsari Indah Utama; Edy Wibowo
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakTelah dilakukan simulasi kenyamanan termal pada bangunan tropis dengan mengidentifikasi suhu dalam bangunan, untuk menentukan nilai massa termal optimum dan phase change material (PCM) pada material batadan beton. Simulasi dilakukan menggunakan software EnergyPlus. Dari hasil simulasi, diperoleh massa termaloptimum material bata dan beton adalah 480,0 kJ dan 386,3 kJ. Adapun nilai PCM pada material bata dan betonadalah 2 kg dan 1,6 kg. Hasil dari penelitian menunjukkan, semakin besar nilai massa termal optimum dan PCMakan menghasilkan suhu dalam bangunan semakin rendah. Kata Kunci: Bangunan Tropis, Kenyamanan Termal, Massa Termal Optimum, Phase Change Material (PCM). AbstractThermal comfort simulations have been carried out in tropical buildings by identifying temperatures in buildings, to determine the optimum thermal mass value and phase change material (PCM) on brick and concrete materials.The simulation is done using EnergyPlus software. From the simulation results, the optimum thermal mass of brickand concrete materials is 480.0 kJ and 386.3 kJ. The PCM value in brick and concrete material is 2 kg and 1.6kg. The results of the study showed that the greater the optimum thermal mass value and PCM, the lower thetemperature in the building.Keywords: Tropical Buildings, Thermal Comfort, Optimum Thermal Mass, Phase Change Material (PCM).
Pengaruh Variasi Waktu Dan Jenis Limbah Padat Kelapa Sawit Pada Pirolisis Menjadi Asap Cair Sahmoen Gunawan Bancin; Amaliyah Rohsari Indah Utama; Libertus Darus
eProceedings of Engineering Vol 8, No 5 (2021): Oktober 2021
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kelapa sawit menjadi sektor perkebunan utama di Kalimantan Barat dan penyumbang devisa terbesar di Indonesia. Industri ini semakin berkembang dalam produksinya diiringi pertambahan volume limbah. Diantaranya Limbah padat belum dimanfaatkan secara optimal dan dapat diolah (dipirolisis) menjadi produk bernilai ekonomis (asap cair) yang selanjutnya menjadi bahan baku kimia dan bahan bakar. Pada penelitian pirolisis limbah padat kelapa sawit menjadi asap cair menggunakan variabel waktu operasi (60, 90, 120, 150, 180 menit) dan jenis limbah padat (cangkang, pelepah dan tandan kosong) pada suhu tetap 350°C. Hasil pirolisis (asap cair) dengan rendemen tertinggi 17,43% terdapat pada pelepah dengan lama pirolisis yaitu 120 menit dengan pH terendah 2,66. Total fenol asap cair yang tertinggi dihasilkan oleh cangkang yaitu 15,35%. Hal tersebut membuktikan jika semakin lama waktu pirolisis semakin tinggi juga nilai rendemen asap cair, begitu pula variasi limbah padat mempengaruhi nilai pH dan fenol asap cair. Kata Kunci: Asap Cair, Limbah Kelapa Sawit, Pirolisis, Rendemen