Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Perancangan Perbaikan Program Komunikasi Pemasaran (media Sosial Instagram) Vrill Industries Menggunakan Metode Benchmarking Dan Analytical Hierarchy Process Alya Hanif Istiqomah; Yati Rohayati; Boby Hera Sagita
eProceedings of Engineering Vol 7, No 2 (2020): Agustus 2020
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak VRILL INDUSTRIES merupakan salah satu industri dalam bidang fashion yang memproduksi kaus, jaket, sweater, dan topi. Usaha ini didirikan pada tahun 2015 di Kota Bandung. VRILL INDUSTRIES menjual produk melalui cara online dan offline. Penjualan secara offline dilakukan dengan cara konsinyasi dan penjualan secara online dilakukan melalui website dan Instagram. Namun sampai saat ini penjualan melalui Instagram belum pernah mencapai target penjualan. Diketahui Instagram yang dikelola oleh VRILL INDUSTRIES masih terdapat kekurangan sehingga komunikasi pemasaran melalui media sosial Instagram tidak berjalan dengan baik. Hal tersebut menjadi dasar dari penelitian yang akan dilakukan yaitu untuk mengetahui apa saja komunikasi pemasaran yang harus diperbaiki dengan menggunakan metode benchmarking dan Analytical Hierarchy Process. Elemen yang dipakai pada penelitian ini adalah elemen completeness, understandability, content, accessibility, dan timeliness. Dari kelima elemen tersebut didapatkan 16 sub elemen yang akan digunakan dalam penelitian ini. Metode AHP digunakan untuk memilih mitra benchmark yang akan diteliti. Setelah menentukan mitra benchmark maka dilakukan identifikasi mengenai program komunikasi melalui media sosial Instagram yang dilakukan. Hasil penelitian ini merupakan rekomendasi komunikasi pemasaran melalui media sosial Instagram yang akan dijalankan oleh VRILL INDUSTRIES berdasarkan kemampuan dari VRILL INDUSTRIES. Kata kunci : Komunikasi pemasaran, Benchmarking, Instagram, Elemen, Analytical Hierarchy Process. Abstract VRILL INDUSTRIES is one of the industries in the field of fashion that produces shirts, jackets, and hats. This business was established since 2015 in Bandung. VRILL INDUSTRIES sells products via online and offline. Offline sales are made by consignment and online sales are made through websites and Instagram. But until now the products that sale through Instagram have never reached the sales target It is known that Instagram managed by VRILL INDUSTRIES still has shortcomings so marketing communication through Instagram wasn’t going well. This is the basis of the research to be carried out, researcher want to find out which part of the marketing communications must be improved by using the benchmarking and Analytical Hierarchy Process methods. The elements used in this study are the elements of completeness, understandability, content, accessibility, and consistency. From these five elements, 16 sub elements were obtained and will be used in this study. The AHP method is used to select benchmark partners to be examined. After determining the benchmark partners, identification of communication programs through social media Instagram will carried out. The results of this study are recommendation for marketing communication through Instagram social media that will be implemented by VRILL INDUSTRIES based on the capabilities of VRILL INDUSTRIES. Keywords: Marketing Communication, Benchmarking, Instagram, Element, Analytical Hierarchy Process.
Analisis Srategi Pemasaran Pada Shuttle Travel Flociti Menggunakan Metode Quantitative Strategic Planning Matrix (qspm) Refaldi Azhar; Budi Praptono; Boby Hera Sagita
eProceedings of Engineering Vol 7, No 2 (2020): Agustus 2020
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Shuttle Travel Flociti merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang travel yang menawarkan biro jasa perjalanan khususnya Bandung-Jatinangor. Hasil pendapatan Shuttle Travel Flociti pada bulan Mei 2018 sampai bulan Mei 2019 dapat dilihat bahwa ada beberapa bulan pendapatan yang tidak memenuhi target pendapatan yang sudah ditentukan. Karena itu Shuttle Travel Flociti harus merencanakan strategi baru supaya meningkatkan pendapatan agar bisa mencapai target yang sudah ditentukan. Strategi pemasaran yang dirancang Shuttle Travel berdasarkan beberapa faktor yaitu kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman perusahaan. Analisis SWOT digunakan untuk mendapatkan alternatif strategi, dimana alternatif strategi didapat dari faktor internal dan faktor eksternal perusahaan. Data dan informasi penelitian terdiri dari data primer dan data sekunder, alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah matriks IFE (Internal Factor Evaluation), matriks EFE (External Factor Evaluation), matriks IE (Internal-External), matriks SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, and Threats), dan QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix). Matriks SWOT menghasilkan 5 alternatif strategi yang dapat diimplementasikan perusahaan. Berdasarkan hasil QSPM dari 5 alternatif terdapat salah satu alternatif strategi yang diprioritaskan yaitu Memanfaatkan teknologi yang ada untuk melakukan kegiatan pemasaran jasa travel shuttle secara online seperti melalui media sosial dan e-commerce. Dengan nilai skor TAS sebesar 6,379. Kata Kunci : Strategi Pemasaran, IFE, EFE, IE, SWOT, QSPM Abstract Flociti Shuttle Travel is company engaged in the field of travel that offers travel services, especially Bandung-Jatinangor. Flociti Shuttle Travel revenue results from May 2018 to May 2019 can be seen that there are several months that do not meet the spesific target. Therefore Flociti Shuttle Travel must plan a new strategy in order to increase revenue so that it can reach the specified target. The marketing strategy designed by Shuttle Travel based on several factors, such as strengths, weakness, opportunities, and corporate threats. SWOT analysis is used tp obtain alternative strategies, where alternative strategies are obtained from internal and external factors of the company. Research data and information consists of primary data and secondary data, the analytical tools used in this study are the IFE (Internal Factor Evaluation) matrix, EFE (External Factor Evaluation) matrix, IE (Internal-External) matrix, SWOT (Strengths, Weakness matrix) , Opportunities, and Threats), and QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix). The SWOT matriks produce 5 alternative strategy that can be implemented at the company. Based on the QSPM results from 5 alternatives there is one priority strategy that is prioritized namely Utilizing existing technology to conduct online shuttle service marketing activities such as through social media and e-commerce. With a TAS score of 6.379.. Keywords: Marketing Strategy, IFE, EFE, IE, SWOT, QSPM
Perumusan Dan Analisis Strategi Pemasaran Viseworks Visual Studio Menggunakan Qspm (quantitative Strategic Planning Matrix) Aditya Ahmad Maulana; Budi Praptono; Boby Hera Sagita
eProceedings of Engineering Vol 7, No 1 (2020): April 2020
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Nilai Pendapatan PDB sektor Ekonomi Kreatif Secara Konsisten terus meningkat dari tahun ke tahun. Viseworks merupakan perusahaan industri kreatif yang mencakup bidang periklanan, Fotografi, Film animasi & Video, dan Desain Komunikasi Visual yang memiliki presentase PDB sektor Ekonomi Kreatif sebesar 1,47%. Viseworks perlu merumuskan alternatif strategi pemasaran yang tepat agar bisa bersaing dengan kompetitor. Dengan menganalisis lingkungan Internal dan eksternal menggunakan matriks IFE dan EFE dapat diketahui faktorfaktor internal dan eksternal utama, kemudian hasil matriks IFE dan EFE digunakan untuk mengetahui posisi perusahaan menggunakan matriks IE. Hasil dari matriks IE menjadi bahan pertimbangan dalam membuat alternatif strategi pemasaran menggunakan matriks SWOT, dari beberapa alternatif strategi pemasaran hasil matriks SWOT, maka dipilih strategi terbaik menggunakan Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). Penelitian ini menghasilkan 10 faktor internal utama dan 10 faktor eksternal utama perusahaan. Faktor internal dari hasil matriks IFE memiliki skor sebesar 2.763 dan skor faktor eksternal dari hasil matriks EFE sebesar 2.725 sehingga posisi perusahaan berdasarkan matriks IE berada pada kuadran V atau berada pada posisi hold and maintain. Hasil matriks SWOT menghasilkan 13 alternatif strategi pemasaran. Berdasarkan analisis QSPM terpilih satu strategi terbaik yaitu memperluas pangsa pasardengan skor Total Attractiveness Score (TAS) sebesar 5.89. Kata kunci: Matriks IFE, EFE, IE, SWOT, Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) Abstract Value of GDP income in the Creative Economy sector consistently increases from year to year. Viseworks is a creative industry company that covers the fields of advertising, photography, animation & video film, and visual communication design which has a GDP percentage of the Creative Economy sector of 1.47%. Viseworks need to formulate an appropriate alternative marketing strategy in order to compete with competitors. By analyzing the internal and external environment using the IFE and EFE matrix, it can be seen the main internal and external factors, then the results of the IFE and EFE matrix are used to determine the company's position using the IE matrix. The results of the IE matrix are taken into consideration in making alternative marketing strategies using the SWOT matrix, from the alternative marketing strategies resulting from the SWOT matrix, the best strategy is chosen using the Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). This research resulted in 10 main internal factors and 10 main external factors of the company. Internal factors from the results of the IFE matrix have a score of 2,763 and an external factor score from the results of the EFE matrix of 2,725 so that the company's position based on the IE matrix is in quadrant V or in a hold and maintain position. The results of the SWOT matrix produced 13 alternative marketing strategies. Based on QSPM analysis, the best strategy was chosen to increase sales market share with a Total Attractiveness Score (TAS) of 5.89. Keyword: IFE Matrix, EFE, IE, SWOT, Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM)
Perancangan Sistem Informasi Manajemen Penjualan Dan Persediaan Barang Pada Tb Anugrah Material Di Kabupaten Lampung Berbasis Website Muhammad Abdul Aziz; Budi Praptono; Boby Hera Sagita
eProceedings of Engineering Vol 7, No 2 (2020): Agustus 2020
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Hasil dari pendataan survei usaha konstruksi perorangan tahun 2016 di Provinsi Lampung yang tersebar di 15 kabupaten atau kota, yaitu 733 usaha. Terdiri dari usaha pembangunan Gedung 494 usaha (67,39%), pembangunan sipil 100 usaha (13,64%), dan 139 usaha (18,96%) mengerjakan pembangunan kusus. Sedangkan persentase usaha kontruksi perorangan menurut penggunaan bahan material terhadap nilai kegiatan utama, yaitu penggunaan bahan material pada konstruksi gedung <20% sebanyak 29,35%, 2039% sebanyak 20,65%, 40-49% sebanyak 13,56%, dan >59% sebanyak 36,44%. Pada usaha konstruksi sipil, yaitu <20% sebanyak 28%, 20-39% sebanyak 28%, 40-59% sebanyak 12%, dan >59% sebanyak 32%. Sedangkan, penggunaan bahan material pada khusus, yaitu <20% sebanyak 24,46%,20-39% sebanyak 15,1%, 40-59% sebanyak 32,3%, dan >59% sebanyak 28,06%. Terakhir, penggunaan bahan material pada konstruksi, yaitu <20% 28,24%, 20-39% sebanyak 20,60%, 40-59% sebanyak 16,93%, dan >59% sebanyak 32,24%. Oleh karena itu, tingginya penggunaan bahan material untuk pembangunan di Provinsi Lampung, maka diperlukan sebuah sistem informasi berbasis website yang dapat mencatat arus keluar masuk barang dan penjualan pada Tb Anugrah Material. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang system informasi yang dapat mendukung proses bisnis TB Anugrah Material yang meliputi penjualn dan persediaan barang serta rekap data laporan untuk perusahaan, merancang dan menganalisa sistem informasi yang dikembangkan agar dapat memenuhi standar kualitas perangkat lunak. Sistematika pemecahan masalah pada penelitian ini, yaitu menggunakan flowchart untuk menggambarkan bagaimana perancangan pemecahan masalah dari awal sampai akhir penelitian berdasarkan hasil dari keseluruhan penelitian di Tb Anugrah Material. Pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah melalui observasi lapangan. Langkah pengumpulan data dari observasi lapangan adalah alur proses bisnis Tb Anugrah Material, dan data persediaan serta penjualan Tb Anugrah Material. Hasil dari penelitian ini adalah pertama, pencatatan transaksi menggunakan rancangan aplikasi yang telah dibuat mempermudah penyimpanan data melalui database supaya lebih aman, kedua rekap transaksi masuk dan keluar pada Tb Anugrah Material menjadi lebih mudah, karena transaksi masuk dan keluar langsung tercatat pada database sistem, dan ketiga rekap barang menjadi lebih mudah, karena dari setiap transaksi penjualan dan pembelian akan langsung terhubug dengan stock barang pada sistem aplikasi. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi yang efektif dan efisien pada Tb Anugrah Material dapat dilakukan melalui pembuatan aplikasi berbasis website. Keseluruhan aplikasi website dapat digunakan dan membantu manajemen penjualan serta persediaan barang pada Tb Anugrah Material sehingga dapat mempersingkat waktu pendataan. Kata kunci: Sistem Informasi, Aplikasi Website, Penjualan dan Persediaan Barang Abstract The results of a survey of 2016 individual construction business surveys in Lampung Province spread across 15 districts or cities, namely 733 businesses. Consisting of building business 494 businesses (67.39%), civil construction 100 businesses (13.64%), and 139 businesses (18.96%) working on special construction. While the percentage of individual construction business according to the use of materials to the value of the main activity, namely the use of materials in building construction <20% by 29.35%, 20-39% by 20.65%, 4049% by 13.56%, and> 59% 36.44%. In the civil construction business, namely <20% by 28%, 20-39% by 28%, 40-59% by 12%, and> 59% by 32%. Meanwhile, the use of materials in particular, namely <20% was 24.46%, 20-39% was 15.1%, 40-59% was 32.3%, and> 59% was 28.06%. Finally, the use of materials in construction, namely <20% 28.24%, 20-39% as much as 20.60%, 40-59% as much as 16.93%, and> 59% as much as 32.24%. Therefore, with the high use of materials for development in Lampung Province, a websitebased information system is needed that can record the flow of goods in and out of sales at Tb Anugrah Material. ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.7, No.2 Agustus 2020 | Page 6114The purpose of this research is to design an information system that can support TB Anugrah Material business processes which include sales and inventory of goods as well as report data recap for companies, design and analyze information systems developed to meet software quality standards. Systematic problem solving in this study, which uses a flowchart to describe how the design of problem solving from the beginning to the end of the study is based on the results of the entire study in Tb Anugrah Material. Data collection used in this study was through field observations. Data collection steps from field observations are Tb Anugrah Material business process flow, and Tb Anugrah Material inventory and sales data. The results of this study are first, recording transactions using a design application that has been made easier to store data through a database so that it is more secure, the second recapitulation of incoming and outgoing transactions on Tb Anugrah Material becomes easier, because incoming and outgoing transactions are directly recorded in the system database, and the third recap of goods becomes easier, because of every sale and purchase transaction will be directly connected to the stock of goods in the application system. Based on the results of the study, it can be concluded that an effective and efficient information system on Tb Grace Material can be done through making a website-based application. The entire website application can be used and helps sales management and inventory of Tb Grace Materials so as to shorten the data collection time. Keywords: Information System, Web Aplication, Sales and Inventory
Perancangan Perbaikan Layanan Pada E-commerce Cotton.go Menggunakan Metode Quality Function Deployment (Qfd) Yeni Pebrianti; Sari Wulandari; Boby Hera Sagita
eProceedings of Engineering Vol 7, No 2 (2020): Agustus 2020
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Pada penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi atribut dari e-commerce Cotton.go yang bisa ditingkatkan dan dikembangkan sesuai dengan urutan prioritas untuk mencapai kepuasan pelanggan. Tahapan pertama adalah memperoleh data berupa true customer needs yang kemudian akan diindetifikasi menjadi karakteristik teknis. Setelah itu, karakteriistik teknis akan dinilai keterkaitannya dalam QFD (Quality Function Deployment) Iterasi Satu (House of Quality). Selanjutnya, adalah tahapan pengembangan konsep dengan membuat konsep alternatif yang akan dipilih oleh pihak Cotton.go. Tahap terakhir ialah QFD Iterasi Dua (Part Deployment) untuk menentukan prioritas dari critical part. Prioritas critical part didapatkan dari prioritas karakteristik teknis pada QFD Iterasi Satu. Rekomendasi yang dihasilkan adalah hasil brainstorming dengan pihak Cotton.go dan benchmarking dengan kompetitor. Rekomendasi akhir harus diverifikasi terlebih dahulu oleh pihak Cotton.go sebelum diimplementasikan. Kata Kunci : E-commerce, Quality Function Deplyoment (QFD), Part Deployment, Benchmarking, House of Quality. Abstract In this study aims to identify the attributes of Cotton.go e-commerce that can be improved and developed in accordance with priority order to achieve customer satisfaction. The first stage is obtaining data in the form of true customer needs which will then be identified as technical characteristics. After that, the technical characteristics will be assessed for their relevance in the QFD (Quality Function Deployment) Iteration One (House of Quality). Next, is the concept development stage by making alternative concepts that will be chosen by Cotton.go. The final stage is the Part Iteration QFD (Part Deployment) to determine the priority of the critical part. Critical part priority is obtained from the priority of technical characteristics in QFD Iteration One. The resulting recommendations are the results of brainstorming with Cotton.go and benchmarking with competitors. The final recommendation must be verified by Cotton.go before it is implemented. Keywords : E-commerce, Quality Function Deplyoment (QFD), Part Deployment, Benchmarking, House of Quality.
Perancangan Strategi Komunikasi Pemasaran Untuk Meningkatkan Brand Awareness Pada Jasa Cuci Helm Urbane Helmet Treatment Menggunakan Metode Analytical Network Process Kartiko Arya Yudistira; Budi Praptono; Boby Hera Sagita
eProceedings of Engineering Vol 7, No 1 (2020): April 2020
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Urbane Helmet Treatment sebagai bisnis yang baru dibuka awal tahun 2019, mempunyai masalah mengenai persaingan dan peningkatan konsumen. Sebagai langkah langkah yang diambil adalah meningkatkan brand awareness (kesadaran merek). Dalam meningkatkan brand awareness dilakukan penelitian strategi komunikasi pemasaran dengan elemen yang digunakan adalah bauran komunikasi pemasaran. Bauran komunikasi pemasaran terdiri dari beberapa kriteria dan subkriteria, dan pada penelitian ini menggunakan metode Analytical Network Process yang berdungsi untuk mencari rekomendasi dari strategi komunikasi pemasaran berdasarkan kriteria dan subkriteria yang tersedia. Kata kunci : Kesadaran merek, bauran komunikasi pemasaran, Analytical Network Process Abstract Urbane Helmet Treatment as a new business opened in early 2019, has problems regarding competition and increasing consumers. As a step taken is increasing brand awareness. In increasing brand awareness, a marketing communication strategy research is conducted with the elements used are marketing communication mix. The marketing communication mix consists of several criteria and sub-criteria, and in this study the Analytical Network Process method works to find recommendations for marketing communication strategies based on the criteria and sub-criteria available. Keywords: Brand Awareness, Marketing Communication Mix, Analytical Network Process