Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Identifikasi Kata Majemuk Bahasa Indonesia Fikri Haykal; Arie Ardiyanti Suryani; Sri Widowati
eProceedings of Engineering Vol 7, No 2 (2020): Agustus 2020
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Multi-word Expression (MWE) tokenizer merupakan mesin untuk melakukan tokenisasi lebih dari dua kata, yang dapat digunakan untuk melakukan identifikasi kata majemuk. Pada tugas akhir ini dilakukan pembangunan mesin tersebut berbahasa Indonesia dengan metode berbasis aturan (rule based) berdasarkan pola kata majemuk dengan menggunakan tiga metode POS tagger yaitu, Conditional Random Fields (CRF) tagger, Bigram tagger, dan Classifier Based tagger dengan data latih sebanyak 226.328 kata dan data uji sebanyak 1.865 kata, lalu setelah melakukan uji coba dan evaluasi hasil, akurasi yang didapatkan dengan CRF tagger sebesar 77.97%, total kata yang didapat 295 kata kandidat kata majemuk, jumlah benar 230 kata dan jumlah salah 65 kata, lalu dengan Bigram tagger akurasi yang didapat sebesar 86,80%, total kata yang didapat sebanyak 144 kata kandidat kata majemuk, jumlah benar 125 kata dan jumlah salah 19 kata, dan yang terakhir menggunakan Classifier Based tagger akurasi yang didapat sebesar 82,13%, total kata yang didapat 235 kata kandidat kata majemuk, jumlah benar 193 kata dan jumlah salah 42 kata, jadi, jika menggunakan Bigram tagger, jumlah kata yang didapatkan sedikit tetapi akurasi yang didapatkan tinggi, sedangkan jika menggunakan CRF tagger, jumlah kata yang didapatkan banyak tetapi akurasi yang didapatkan rendah. Kata kunci: Multi-word Expression, Tokenizer, Rule Based, Conditional Random Fileds Tagger, Bigram Tagger, Classifier Based Tagger Abstract Multi-word Expression (MWE) tokenizer is a machine to tokenize more than two words, which can be used to identify compound words. In this final project, the construction of the machine in Indonesian with a rule-based method based on compound word patterns using three POS tagger methods, namely, Conditional Random Fields (CRF) tagger, Bigram tagger, and Classifier Based tagger with as many as 226,328 training data. The word and test data were 1,865 words, then after testing and evaluating the results, the accuracy obtained with the CRF tagger was 77.97%, the total words obtained were 295 compound word candidate words, 230 correct words and 65 wrong words, then with Bigram The accuracy tagger obtained is 86.80%, the total words obtained are 144 compound word candidate words, 125 correct words and 19 incorrect words, and the last one using Classifier Based tagger, the accuracy obtained is 82.13%, the total words used There are 235 candidate compound words, 193 correct words and 42 incorrect words, so, if you use Bigram tagger, you get less words but the accuracy you get is high, whereas if you use the CRF tagger, you get more words but the accuracy you get is low. Keywords: Multi-word Expression, Tokenizer, Rule Based, Conditional Random Fields Tagger, Bigram Tagger, Classifier Based Tagger
Pembangunan Kakas Untuk Menghasilkan Kasus Uji Dengan Metode Pairwise Testing Pungki Nurhudha; Sri Widowati; Jati Hiliamsyah Husen
eProceedings of Engineering Vol 7, No 2 (2020): Agustus 2020
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Dalam pengujian perangkat lunak, salah satu yang harus dimiliki yaitu kasus uji. kasus uji berperan penting dalam pengujian perangkat lunak. Kasus uji dapat dihasilkan dengan menerapkan metode Pairwise Testing. Pairwise Testing adalah teknik pengujian kombinatorial yang berupaya memastikan bahwa, kasus uji berfokus pada pendefinisian set tes yang menyediakan tes pasangan variabel, bukan tes yang menggabungkan semua variabel. Pada penerapannya, metode Pairwise Testing cukup kompleks karena memiliki tahapan yang panjang untuk dapat menghasilkan kasus uji. Maka diperlukan kakas untuk menghasilkan kasus uji menggunakan metode Pairwise Testing. Kakas yang telah dibangun maka perlu dilakukan uji coba, untuk membuktikan apakah kakas bisa menghasilkan kasus uji yang sesuai dengan metode Pairwise Testing. Setelah dilakukan uji coba kakas maka ditemukan bahwa tidak semua hasil dari kakas sesuai, dan tidak semua penguji dapat menerapkan metode Pairwise Testing dengan baik. Kata kunci: kasus uji, pairwise testing Abstract In software testing, one that must have is a test case. Test cases play an important role in software testing. Test cases can be generated by applying the Pairwise Testing method. Pairwise Testing is a combinatorial testing technique that seeks to ensure that test cases focus on defining a test set that provides a variable pair test, not a test that combines all variables. In practice, the Pairwise Testing method is quite complex because it has a long stage to produce test cases. So tools are needed to produce test cases using the Pairwise Testing method. Tools that have been built need to be tested, to prove whether the tools can produce test cases that are in accordance with the Pairwise Testing method. After testing the tools, it was found that not all results from the tools were appropriate, and not all testers were able to apply the Pairwise Testing method properly. Keywords: test case, pairwise testing