This Author published in this journals
All Journal Jurnal Keperawatan
Nurul Imam
Universitas Airlangga

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Penggunaan Model Keyakinan Kesehatan untuk Menilai Niat dan Penerimaan Masyarakat dalam Melakukan Vaksinasi Booster Covid-19: A Literature Review Nurul Imam; Ninuk Dian Kurniawati; Harmayetty Harmayetty
Jurnal Keperawatan Vol 14 No 4 (2022): Jurnal Keperawatan: Supp Desember 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389.777 KB)

Abstract

Vaksin COVID-19 terus dikembangkan, untuk mempersiapkan ketersediaan publik, penerimaan vaksin COVID-19 terus menurun, khususnya vaksin booster. Keraguan melakukan vaksin merupakan masalah kesehatan yang kompleks. Efektifitas, keamanan dan efek samping menjadi salah satu penyebab perilaku atau niat masyarakat menurun dan semakin ragu dalam melakukan vaksinasi booster COVID-19. Tujuan penulisan tinjauan sistematis ini untuk memprediksi model keyakinan masyarakat untuk menilai niat dan penerimaan dalam melakukan vaksinasi booster COVID-19. Pencarian literature dilakukan pada 5 database yaitu Scopus, PubMed, Web Of Science, Sage dan Pro Quest. Pencarian dilakukan pada Oktober 2022. Kata Kunci yang dilakukan dengan menggunakan “COVID-19 OR Coronavirus Disease AND Vaccine AND Accept AND Booster AND Dose AND Health Belief Model” dengan melakukan restraksi pada tahun 2019-2022 dalam bahasa Inggris dan indonesia artikel full text, sehingga mendapatkan artikel yang relevan. Jumlah artikel yang diidentifikasi adalah Scopus 6 artikel, PubMed 8 artikel , Web Of Science 6 artikel, Sage 232 artikel dan Pro Quest 179 artikel dengan total 431 artikel. Dari 431 artikel yang didapatkan, ada 11 artikel yang sesuai dengan kriteria penulisan tinjauan sistematis ini. Prediktor penting dari niat pasti untuk mengambil vaksinasi booster COVID-19 termasuk manfaat yang dirasakan tinggi dan hambatan yang dirasakan lebih rendah untuk menerima vaksin, dan kerentanan yang dirasakan lebih tinggi terhadap infeksi.