Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

KESESUAIAN KUALITAS AIR PADA TAMBAK UDANG VANNAMEI (Litopenaeus vannamei) DI CV. LANCAR SEJAHTERA ABADI, PROBOLINGGO, JAWA TIMUR Atika Marisa Halim; Anna Fauziah; Nur Aisyah
Jurnal Penelitian Chanos Chanos Vol 20, No 2 (2022): Chanos chanos
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (411.136 KB) | DOI: 10.15578/chanos.v20i2.11773

Abstract

Kesesuaian kualitas air pada tambak udang akan berperan terhadap kondisi dan performa udang yang dibudidayakan. Secara tidak langsung kondisi parameter kualitas air dengan kadar konsentrasi yang stabil dan ideal akan memberikan pengaruh positif terhadap tingkat produktifitas panen udang. Permasalahan yang dihadapi dalam melakukan kegiatan pembesaran udang vannamei adalah tingkat produktivitas yang rendah, disebabkan kualitas air menurun akan menimbulkan masalah pada budidaya tambak udang. Kualitas air yang optimal tentunya tidak terlepas dari Standar Nasional Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang kesesuaian kualitas air pada tambak udang vannamei sesuai SNI dan SOP udang vannamei (Litopenaeus vannamei) dan mengetahui hasil produktivitas tambak udang vannamei di CV. Lancar Sejahtera Abadi. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode survei pada petak pemeliharaan udang A3 dan A5 dengan analisa data secara deskriptif kuantitatif. Parameter Kualitas Air yang diukur adalah Kecerahan, Warna Air, pH, Salinitas, Ammonium, nitrit, Fosfat, TOM dan Kepadatan Plankton. Hasil monitoring kualitas air pada petak A3 dan petak A5 cukup baik untuk pertumbuhan udang meskipun diakhir budidaya terjadi penurunan kualitas air. Monitoring kualitas air yang sesuai yaitu hasil pengukuran kecerahan pagi hari berkisar (41-100 cm) dan sore hari berkisar (34-100 cm). Warna air yang dominan (Hijau Coklat dan Coklat Hijau). Salinitas berkisar (23-29 ppt). pH pagi hari berkisar (7,6 - 8,4) dan pH sore hari (7,8 - 8,5). Sedangkan hasil monitoring kualitas air yang tidak sesuai dengan SOP CV. Lancar Sejahtera Abadi dan acuan yaitu hasil pengukuran ammonium berkisar (0,25-7,5 mg/L). Nitrit berkisar (0,02-19 mg/L). Fospat berkisar (0,20-5 mg/L). TOM berkisar (27,8-116,3 mg/L). Kepadatan plankton berkisar (16×10⁴-50×10⁵ CFU/ml). Jumlah TBC berkisar (2,26×10³-1,05×10⁴CFU/ml) dan jumlah TVC berkisar (1,28×10³-3,41×10³ CFU/ml). Perlakuan untuk menjaga kualitas air agar tetap dalam kondisi optimal adalah memanjemen kualitas air di CV. Lancar Sejahtera Abadi meliputi: Penyiponan, pergantian air, aplikasi probiotik (Aquazyme 0,1 ppm, Nitro TP 0,1 ppm, Equilibrium 1 ppm), aplikasi kapur (Kapur gamping dan kaptan 3 ppm), aplikasi mineral 1 ppm.
DINAMIKA KUALITAS AIR PADA PEMBESARAN UDANG VANNAMEI (Litopenaeus vannamei) SECARA INTENSIF DI PT. ANDULANG SHRIMP FARM DESA ANDULANG KECAMATAN GAPURA KABUPATEN SUMENEP JAWA TIMUR Atika Marisa Halim; Mega Krisnawati; Anna Fauziah
Jurnal Penelitian Chanos Chanos Vol 19, No 2 (2021): Chanos chanos
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (528.931 KB) | DOI: 10.15578/chanos.v19i2.10229

Abstract

Litopenaeus vannamei merupakan salah satu produk perikanan terpenting di Indonesia. Sejak agroindustri udang windu di Indonesia mengalami penurunan, pengembangan vannamei menjadi alternatif yang cocok untuk kegiatan budidaya. Pengelolaan kualitas air yang baik dan tepat dapat meningkatkan produktivitas udang vannamei. Air memiliki peran penting dalam menunjang keberhasilan budidaya udang vannamei khususnya di tambak intensif. Parameter kualitas air harus dalam kisaran yang baik untuk mendukung tingkat kelangsungan hidup dan kinerja pertumbuhan udang vannamei. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dinamika kualitas air (Litopenaeus vannamei) di PT. Andulang Shrimp Farm, Desa Andulang, Kecamatan Gapura, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Pengukuran kualitas air yang dilakukan adalah dengan melakukan pengukuran kecerahan air, suhu, salinitas, DO, NH4+, NO2-, PO4, kepadatan plankton dan jumlah bakteri di perairan. Pengukuran kualitas air dilakukan pada tambak D1 dan D2. Berdasarkan hasil pengukuran parameter kualitas air baik parameter kimia, fisika maupun biologi, tambak D1 berhasil dipanen pada DOC 70 dengan total tonase 1413,25 ton, SR 64,05 % dan FCR 1,84. Sedangkan pada tambak D2 panen total dilakukan pada DOC 59 dengan total tonase 1027,46 ton, SR 73,01% dan FCR 1,82.
TEKNIK PEMELIHARAAN LARVA IKAN KAKAP PUTIH (Lates calcarifer) DI CV. BALI AKKUA MARINE DESA MUSI KECAMATAN GEROGAK KABUPATEN BULELENG PROVINSI BALI Atika Marisa Halim; Agus Widodo; M. Zainal Arifin; M. Baihaqi Akbar
Jurnal Penelitian Chanos Chanos Vol 20, No 2 (2022): Chanos chanos
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (162.505 KB) | DOI: 10.15578/chanos.v20i2.11804

Abstract

Lates calcarifer is one type of Indonesian marine fish that has high economic value. Demand also continues to increase both domestically and abroad such as countries in Europe (Italy, Spain, and France). However, if it is not supported by the availability of sufficient larvae, the market demand will also not be fulfilled. The purpose of this study was to determine the technique of rearing L.calcarifer larvae and to find out the production results in CV. Bali Akkua Marine. 100.000 eggs selected from Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan, Gondol, Bali, Indonesia.The stages of egg rearing include Egg Observation (whole round eggs and floating and white in color),  acclimatization for ± 30 minutes. Eggs that have been stocked will hatch after 14-17 hours after fertilization. The optimal temperature for hatching eggs is between 27°C - 29°C. The calculation of the hatching rate (HR) obtained in the field from 100,000 eggs is 84.5%. Larvae of L. calcarifer reared reach 7-9 cm and require 63-80 days from hatching eggs. After hatching, the larvae eggs will be harvested if they reach a size of 0,6-1 cm and  SR of 75.1% . During the seed maintenance activities, the survival rate (SR) of L. calcarifer was 48.4% of the 63.500 larvae harvested.
PENINGKATAN PIGMEN WARNA DAN PERTUMBUHAN IKAN KOI (Cyprinus carpio) MELALUI PENGKAYAAN SUMBER KAROTENOID TEPUNG SPIRULINA Putri Nur Hanida Rizky; Atika Marisa Halim; Nasuki Nasuki; M. Alfian Nur Rohman
Jurnal Perikanan Pantura (JPP) Vol 6 No 1 (2023): MARET 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/jpp.v6i1.4620

Abstract

Ornamental fish farming is one of the supporting sectors of the fishery community's economy. The increasing ornamental fish production in 2022 is more influenced by the increasing demand for native Indonesian ornamental fish in the world market. “KOI” is one of the iconic ornamental fish in Indonesia as the most widely produced ornamental fish in 2022. The existence of Spirulina as a natural source of carotenoids can replace the use of synthetic carotenoids, thereby saving production costs in aquaculture. This study was conducted to evaluate the effect of enriching carotenoid sources of Spirulina flour on color enhancement and growth of koi fish (Cyprinus carpio). 40 koi fish (Cyprinus carpio) were given different feed treatments. P0 was the control (the feed was not given additional S. fusiformis flour. Meanwhile, the P1, P2, and P3 groups were fed with the addition of S. fusiformis flour at different concentrations (1%, 3%, and 5%). Koi fish were reared for 30 days by observing the color brightness level which was measured once every 7 days using the Toca Color Finder (TCF). Survival rate was measure at the end of the study. The results showed the survival rate of koi fish was 100%, the highest growth rate was found in the addition of Spirulina flour with a dose of 3% of 1.15 ± 0.31%. osis 1% (P1) was able to increase the color of koi fish significantly compared to control (P0) with a final score of 24. The use of 1% spirulina (P1) did not show a different color improvement compared to P2 (score 22) and P3 (score 21) although the increase in color was higher than all treatments.
PELATIHAN PENGGUNAAN PROBIOTIK PADA BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR PADA KELOMPOK BUDIDAYA IKAN PASURUAN, JAWA TIMUR Atika Marisa Halim; Teguh Harijono; Lusiana BR Ritonga
JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT KAUNIAH Vol 2 No 2 (2024): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT KAUNIAH
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Muslim Indonesia Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perikanan budidaya air tawar Indonesia berperan penting dalam produktifitas ikan konsumsi pada pasar global. Namun faktanya, kegiatan usaha budidaya air tawar tidak terlepas dari penggunaan pakan buatan berupa pakan pelet secara intensif. Hal tersebut tentunya menghabiskan lebih dari setengah biaya produksi. Sehingga keuntungan usaha budidaya ikan yang didapatkan tidak optimal. Pemberian probiotik dalam pakan diharapkan akan berpengaruh terhadap kecepatan fermentasi pakan dalam saluran pencernaan, sehingga akan sangat membantu proses penyerapan makanan dalam pencernaan ikan.. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyrakat ini adalah untuk untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dan keterampilan kelompok pembudidaya ikan nila di Kecamatan Bangil tentang pembuatan probiotik dengan bahan yang murah dan mudah didapat. Kegiatan pengabdian dilaksanakan pada pada tanggal 27 September 2023, dirumah salah satu POKDAKAN yang terletak di Desa Dermo, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Peserta pelatihan terdiri dari 40 orang anggota keompok pembudidaya dan 5 orang penyuluh dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pasuruan. Kegiatan pengabdian diawali dengan penyampaian materi secara teori dan praktik tentang cara pembuatan probiotik dari isolat usus ikan, serta dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab. Pada akhir kegiatan, peserta diberikan kuisioner penilaian terkait kegiatan pengabdian yang dilaksanakan. Hasil kegiatan ini adalah kelompok pembudidaya ikan terampil membuat probiotik skala rumah tangga dengan memanfaatkan bahan lokal dan isolate bakteri dari ususu ikan. Dapat disimpulkan bahwa para peserta memiliki ketertarikan yang besar terkait pembuatan probiotik skala rumah tangga dan merasakan manfaat dari kegiatan pengabdian.