Remanda Nadia Tamara
Institut Studi Islam Sunan Doe

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Tinjauan Hukum Pidana terhadap Adat Merariq di Masyarakat Lombok Tengah Taufiq Kurniawan; Febria Syifa’unnufus; Remanda Nadia Tamara
Jurnal Riset Sosial Humaniora dan Pendidikan Vol. 2 No. 1 (2023): Maret : Jurnal Riset sosial humaniora, dan Pendidikan
Publisher : LPPM Universitas 17 Agustus 1945 Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56444/soshumdik.v2i1.566

Abstract

Merariq merupakan suatu bentuk perkawinan unik yang ada di masyarakat suku sasak. Secara umum, perkawinan itu terjadi karena adanya interaksi yang di lakukan antar individu yang satu dengan lainnya. Perkawinan ini di katakan unik karena tata cara atau peroses perkawinana adat suku sasak ini berbeda dengan tata cara perkawinan adat lain yang ada di perovensi Nusa tenggara Barat. Keunikan perkawinan adat sasak ini terlihat dari perosesnya yang dimana bila kedua belah pihak, laki-laki dan perempuan telah sepakat untuk melakukan ikatan perkawinan pihak laki-laki melarikan perempuan ke rumah kerabatnya untuk di sembunyikan beberapa hari sebelum penyelesaian adat di tuntaskan. Peroses melarikan si gadis ini dalam istilah sasak di sebut merariq/melaiq. Penelitian di lakukan di desa Gerantung dengan jenis penelitian kualitatif. Prosedur pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, yaitu pengamatan yang merupakan aktivitas penelitian fenomena yang di lakukan secara sistematis. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pandangan hukum pidana terhadap adat merariq bagi masyarakat kelurahan Gerantung tidaklah bertentangan dengan adat yang ada bahkan dalam perkatiknya masyarakat menerapkan akan tindakan pidana jika melanggar atuaran adat dan negara, salah satunya Pasal 330 dan 332 terhadap adat merariq.
Skema Guru Pendidikan Agama Islam dalam Menengahi Multikulturalisme Pembelajaran di SMA Negeri 5 Mataram Remanda Nadia Tamara; Nur Amalia
Khidmatuna (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 1 No 1 (2022): On Progress
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (466.26 KB)

Abstract

Telah ditemukan bahwa sekolah ini memiliki banyak keragaman agama, budaya, bahasa, etnis, dan sosial. Namun, hal tersebut tidak menjadi penyebab munculnya konflik. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 5 Mataram. Tujuan penelitian ini adalah: (1) untuk mengetahui peran Guru Pendidikan Agama Islam dalam memajukan pendidikan multikultural di kalangan siswa; dan (2) mengidentifikasi kendala yang dihadapi oleh Guru Pendidikan Agama Islam dalam membina pendidikan multikultural di kalangan siswa. (3) Menganalisis taktik yang digunakan oleh Guru Pendidikan Agama Islam untuk mempromosikan pendidikan antarbudaya di kalangan siswa. Teknik yang digunakan adalah metode kualitatif studi kasus. Wawancara, observasi, dan dokumentasi digunakan sebagai strategi pengumpulan data. Prosedur analisis data menggunakan teori reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data Miles dan Huberman. Berdasarkan hasil penelitian, (1) Tugas Pendidik Pendidikan Agama Islam adalah sebagai demonstrasi, komunikator, motivator, dan pendidik dan pengajar nilai-nilai antarbudaya siswa. (2) Tidak ditemukan kendala substansial yang dihadapi oleh Guru Pendidikan Agama Islam dalam mengembangkan pendidikan antarbudaya di kalangan siswa. Guru PAI bekerjasama dengan seluruh lapisan masyarakat di sekolah untuk menjaga kerukunan. (3) Guru Pendidikan Agama Islam menerapkan strategi pembinaan pendidikan multikultural siswa melalui kegiatan imtaq, pembinaan kerohanian, sholat berjamaah, pentas budaya pada hari raya keagamaan, pentas seni/acara berpakaian adat, melakukan kegiatan sosial, dan memberikan penyuluhan. pada penguatan multikultural.