Dian Mala Fithriani Aira
Universitas Jambi

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL EKOWISATA LUBUK BERINGIN Istiqomah Malinda; Dian Mala Fithriani Aira; Agus Syarif
Jurnal Manajemen Terapan dan Keuangan Vol. 12 No. 01 (2023): Jurnal Manajemen Terapan dan Keuangan
Publisher : Program Studi Manajemen Pemerintahan dan Keuangan Daerah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jmk.v12i01.24386

Abstract

Desa Lubuk Beringin merupakan kawasan hutan lindung seluas 2.356 hektar yang terletak di Bukit Bujang Raba yang terletak di Wilayah Administrasi Lubuk Beringin, Kecamatan Bathin III Ulu, Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi. Hutan Desa Lubuk Beringin dan Hutan Desa Kawasan Wisata Bujang Raba memberikan peluang yang baik untuk pengembangan ekowisata dan wisata pertanian, karena pengelolaan hutan yang ditetapkan sebagai hutan lindung sesuai dengan prinsip. untuk pengembangan ekowisata. sesuai dengan prinsip ekologi, ekonomi dan pariwisata. kegiatan sosial budaya. Potensi pariwisata yang ada memberikan manfaat bagi pemerintah daerah berupa pembiayaan dan promosi daerah jika dikembangkan dengan baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi potensi kegiatan ekowisata dan menganalisis kelayakan finansial ekowisata di Lubuk Beringin. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dan kuantitatif. Peluang ekowisata diidentifikasi melalui aksesibilitas, fasilitas, daya tarik dan subsidi. Kelayakan finansial menggunakan net present value (NPV) dan internal rate of return (IRR). Teknik pengambilan data di lapangan dengan mengamati hutan desa dan sekitarnya untuk mengetahui kondisi yang sebenarnya. wawancara dilakukan secara terbuka dengan menggunakan teknik wawancara. Hasil studi menunjukkan bahwa ekowisata di Lubuk Beringin layak secara finansial dengan NPV positif (Rp 57.904.000) dan IRR sebesar 14,8% di atas rata-rata tertimbang biaya modal (WACC