Kecenderungan semakin intensifnya penggunaan kimia dalam kegiatan budidaya pertanian menyebabkan terjadinya ketimpangan hara lainnya dan semakin merosotnya kandungan bahan organik tanah. Demikian halnya dengan penggunaan pestisida kimia dalam pengendalian hama dan penyakit menyebabkan lingkungan menjadi rusak karena adanya residu pestisida yang tertinggal di dalam tanah. Hal tersebut dapat menyebabkan degradasi kesuburan tanah dan residu bahan aktif pestisida yang akan mengancam keberlanjutan usaha tani. Untuk mengurangi pemakaian bahan kimia dalam usaha budidaya tanaman padi dapat dilakukan dengan teknologi low external input sustainable agriculture (LEISA). Budidaya padi dengan sistem LEISA adalah cara bertanam padi dengan mengurangi penggunaan input luar dengan cara memaksimalkan penggunaan sumberdaya lokal sebagai bahan baku pupuk organik dan pestisida rasional. Pupuk organik yang digunakan dapat berasal dari jerami, sekam, dan limbah pertanian lainnya serta kotoran ternak yang diolah dengan proses pengomposan. Pupuk kompos kaya mikroorganisme dibutuhkan untuk menyuburkan tanah, sekaligus menjaga kesehatan tanaman sehingga lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit. Program pengabdian kompetitif PKM ini bertujuan untuk mendampingi kelompok tani dalam memproduksi pangan yang sehat melalui budidaya padi sistem LEISA berbasis kearifan lokal. Metode yang digunakan yaitu penyuluhan dan pelatihan aktif dengan pendekatan Focus Group Discussion (FGD), serta praktek dan demplot percontohan serta bimbingan teknis pembuatan pupuk kompos dan biopestisida serta budidaya padi sistem LEISA. Hasil pelaksanaan program menunjukkan bahwa masyarakat yang dilibatkan dalam kegiatan tersebut dapat mengadopsi dan menerapkan di lahan usaha taninya.