Remaja jalanan menjadi kelompok yang rentan terhadap permasalahan kesehatan reproduksi karena keterbatasan akses terhadap informasi kesehatan. Memiliki perilaku seksual berisiko dan pengetahuan yang terbatas menyebabkan remaja jalanan butuh perhatian lebih. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perilaku seksual berisiko, sikap permisif dan pengetahuan kesehatan reproduksi remaja jalanan di Kota Semarang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik penentuan sampel menggunakan purposive sampling dilanjutkan dengan snowball sampling. Responden penelitian berjumlah 6 orang remaja jalanan dan 3 orang pengelola Rumah Perlindungan Sosial Anak sebagai triangulasi. Teknik pengambilan data yang digunakan adalah wawancara mendalam dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan remaja jalanan memiliki perilaku seksual yang sangat berisiko, memiliki sikap yang permisif dan pengetahuan yang rendah. Remaja jalanan aktif secara seksual sejak usia 14 tahun, sering bergonta-ganti pasangan, tidak menggunakan alat kontrasepsi saat berhubungan, bahkan ditemukan remaja yang berhubungan untuk mendapatkan imbalan berupa uang. Remaja jalanan menganggap hubungan seksual pranikah adalah hal yang normal dan biasa saja. Remaja jalanan mengaku belum pernah mendapatkan pendidikan terkait kesehatan reproduksi, mereka tidak mengetahui dampak dari hubungan seksual sebelum menikah seperti kehamilan dan penyakit menular seksual. Diperlukan tindak lanjut dari perilaku seksual pada remaja jalanan saat ini karena akan berpengaruh terhadap masa depan mereka jika tidak diperhatikan sejak dini.